Saturday, October 1, 2022

Cabang Filsafat

10.00 

Penyaji Ibu Tati


Berapa cabang filsafat? Tidak dapat dijawab berapa, tergantung pada cara pandangnya. Manusia berkembang secara berbeda karena mengalami perbedaan potensi, problematika, peluang tantangan, geografi, zaman, mengakibatkan cabang filsafat terus berkembang. Namun secara umum cabang filsafat menyangkut pada pertanyaan yang diajukannya:

  1. Apakah hukum-hukum penyimpulan itu? Logika
  2. apakah teknik-teknik penyelidikan itu? Metodologi
  3. apakah hakekat kenyataan itu? Metafisika (membahas yang ada)
  4. epistemologi: aturan asal usul, susunan dan metode serta keabsahan ilmu
  5. biologi kefilsafatan:
  6. psikologi kefilsafatan
  7. etika
  8. sosiologi kefilsafatan: filsafat sosial
  9. estetika: seni
  10. filsafat keagamaan: apakah agama? 
Varian cabang filsafat: realisme, naturalisme, materialisme, dialektis, empiris logis
Filsafat ilmu bersifat khusus empiris yang fokus kepada disiplin ilmu masing-masing. 

Penyaji kedua
Filsafat Pendidikan
Siti Maspupah
Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat, atau filsafat yang diterapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah pendidikan (Iman B..20..)
Secara aksiologi: menguji dan mengintegrasikan nilai dalam kehidupan manusia dan membinakannya dalam kepribadian peserta didik.
Ontologi: Membatasi pada yang bersifat empiris
Hubungan filsafat -pendidikan: pendirian dalam memilih pernyataan yang benar


Paparan Prof Oong
Cabang filsafat mencakup metafisika yang didalamnya ada logika, metode filsafat, kosmologi. Cabang kedua Epistemologi: biologi, sosiologi, ketiga Aksiologi ada etika dan estetika,s Keempat Etika, Kelima Estika, dan terakhir agma. Posisi filsafat ilmu berada di kelompok Epistemologi. Lihat halaman 31.
Varian dan cabang filsafat lebih tergantung kepada persepsi, misalnya persepsinya tentang materi itu berdasarkan ide, maka dia idealisme; jika tentang cara memahaminya, maka realisme. Jika tidak setuju, bisa saja buat sendiri, tapi mungkin tidak ada followernya.

Apa, jika bertanya apa, artinya mengacu pada realita. Jadi realita dipandang apa?  
Seorang siswa memandang siswa sebagai apa? Belanda misalnya memandang siswa sebagai kasta rendah, maka dia melakukan kerja rodi. 

guru profesional vs guru gadungan (dokter gadungan, polisi gadungan, gadungan bisa membedakan dari yang profesional, jangan-jangan guru .... karena tidak ada guru gadungan)

Tanpa berfilsafat bisa menghasilkan yang diinginkan oleh pembangunan. Bisa saja bangsa ini melakukan segala hal tanpa filsafat, namun jika mutlak ada, maka akan hasilnya akan bagus. JIka tidak ada, akan tidak sejalan dengan tujuan negara. 
Prof. Oong menjelaskan hubungan filsafat ilmu dengan pendidikan



What cross my mind is 'what will the test of philosophy look like?"

No comments:

Post a Comment