Tuesday, October 25, 2022

Menemani Puskurbuk

6.45 KMob

7.00
Bertemu IBu Mariati dari Puskurbuk, yang sekarang menjadi BRIN
Beliau sedang menggali data terkait:
Bagaimana strategi sekolah dalam memerangi perundungan, pengembangan karakter, pencegahan hal yang tidak diinginkan, paham negatif.
Saya menawarkan adanya pengecekan secara silang antara sekolah, pembina, pelatih, dan siswa. Tujuannya untuk mengetahui apa yang diajarkan pihak luar (pelatih) kepada para siswa. 
9.42
Pak Jarwoto, selaku Ketua PGRI , Pa Kusmayadi
Hasil verifikasi ditindaklanjuti oleh Yayasan.
Kondisi catatan sekolah sebagai upaya otentifikasi hasil pengawasan. Supaya ada bukti secara administrasi. Dinas akan mengirim surat yang didalamnya berisi kondisi sekolah dan rekomendasi.
Untuk PGRI, Pasundan sebagai Yayasan yang besar, akan dilakukan pertemuan lebih khusus. KCD atas nama pemerintah berterima kasih karena telah melaksanakan tugas pemerintah. KCD bertanggung jawab jawab untuk melakukan pembinaan. 
PGRI Sindangbarang, terkait dengan sarana. SMA PGRI Cidaun terkait dengan status KS yang guru. Tidak memungkinkan KS merangkap peran. SMA PGRI Cikadu, KS tidak melaksanakan tugas harian. 
Paling tidak PGRI sebagai lembaga senior di Cianjur, Yayasan harus punya bargaining tinggi kepada pemerintah. 
PGRI ada 11, dengan SMK ada 5.000 orang.
Guru 3.500 guru se-Cianjur (KOber, SD, SMP, SMA, SMK)
PGRI dengan sumber daya sebanyak itu harusnya kuat, jika didalamnya syarat kuatnya dipenuhi. Kenapa PGRI tidak menggunakan kekuatan untuk bargaining dalam banyak hal? Misalnya sarana ada yang belum memenuhi syarat. 

Sifat: karakter
Sikap: respons terhadap stimulan
Sifat: 

13.30 menuju ke SMA Pasundan 2 Cianjur bersama Ibu Mariati.
Bertemu Pa Yayan, KS Pasundan 2 Cianjur. 





No comments:

Post a Comment