Sunday, October 30, 2022

Coaching TIRTA untuk Optimalisasi Kompetensi Kepemimpinan Sekolah

Hari Minggu ini diniatkan untuk mengirimkan naskah dan video untuk lomba pengawas SMA inspiratif Tahun 2022. 
Ini adalah keikutsertaan yang sangat mengerikan karena hanya dilakukan dalam waktu 1 hari. 
Mula-mula saya membuat PowerPoint yang berisi bagaimana kucing dilaksanakan. Membuatnya serabutan karena dalam pikiran tidak tenang waktu sudah mepet, sedangkan apa-apanya belum siap.
Sambil mengisi apa yang harus dituangkan di PPT, saya juga mencari-cari data berupa gambar atau apa saja yang bisa digunakan mendukung PPT. Ternyata sampai pukul 10.00 PPT belum selesai tetapi sudah ada bentuknya. 
Saya beristirahat dulu kemudian makan, dan merentangkan badan yang rasanya sudah sangat kaku.
Kemudian dilanjutkan lagi dengan menulis naskah. 
Sambil membaca panduan saya mencoba memahami diri sendiri sekaligus menuangkan apa yang saya paham ke dalam naskah pendamping untuk video.
Entahlah bagaimana, yang ada dalam pikiran saya harus turut serta memberikan nuansa bagi riuh rendahnya kinerja para pengawas. 
Keikutsertaan ini menjadi pelengkap bahwa pengawas itu ada, pengawas itu berkarya, urusan nanti menang atau tidak, itu bukan urusan saya
Dalam pikiran saya pun sudah ada pikiran tidak akan mungkin menang karena saya memasukkan tidak hanya SMA tetapi juga SLB. 
Mungkin para jurinya akan bingung ngakunya SMA tapi pembinaannya ada di SLB juga. 
Selanjutnya saya membuat rekaman untuk video yang dasarnya dari PPT. Karena tidak memiliki alat rekam yang canggih ataupun yang lain-lainnya, saya menggunakan Google map untuk merekam. Berkali-kali saya mengulang mereka karena muncul tulisan ada seorang diri di Google meet Apakah mau dilanjutkan. Saya klik Saya mau melakukan Google meet sendirian. Mungkin Google map merasa aneh kenapa ada orang yang merekam tetapi sendiri.  padahal Google meet itu ya untuk meet bukan untuk sendirian. 
Setelah hampir kurang lebih 5 kali mencoba akhirnya saya anggap selesai. ya saya anggap selesai saja karena sudah tidak bisa apa-apa lagi, waktu sudah habis. 
Selanjutnya saya memikirkan bagaimana mengunggah hasilnya pada YouTube. 
Saya menggunakan YouTube Badriah Badriah 57@gmail.com untuk mengunggah video. Alamat itu yang dipakai karena sudah ada beberapa video di sana yang pernah diunggah. Saya memang tidak termasuk orang yang senang di videokan, atau bermain di depan kamera. Tadi saja pada waktu saya melihat diri saya sendiri berbicara di depan kamera Google meet, rasanya seperti menyedihkan. Bagaimana mata kirinya tidak bergerak kemudian mata kanannya bergerak sendiri sehingga menjadi pemandangan yang sangat tidak simetris dan itu kasihan bagi yang melihat, seharusnya di video itu melihat sesuatu yang bagus, ini malah melihat sesuatu yang kurang menarik.
Akhirnya, saya mulai mengunggah ke Youtube. Pada saat mengunggah muncul keterkejutan yang luar biasa. Ada notifikasi bahwa video itu harus diproses karena berasal dari SD. Apa SD di sana saya juga tidak paham. Tetapi pending yang muncul di YouTube karena katanya sedang memproses SD, membuat saya makin kalang kabut. Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 sore. Pendaftaran sudah mulai berkurang dalam hitungan  jam. Tetapi saya biarkan saja karena memang tidak mampu melakukan apa-apa untuk tahu kenapa harus diproses terlebih dahulu. Saya tinggalkan YouTubenya, kemudian merambah ke bagian penulisan naskahnya. Saya coba membuat covernya dengan canva biar ada sesuatu yang menarik di sana.
Pikiran saya tetap saja nyantol ke video, bagaimana ya saya mengaku pengawas SMA tapi di dalamnya ada kepala sekolah SLB yang saya Bina. Saya mengarang cerita mungkin mengatakan bahwa slb-nya bagian sma-nya bukan bukan sd-nya. 
Saya melanjutkan menulis naskah titik pikiran tidak begitu lengkap. Tetapi saya berpikir ini harus selesai. 
Aduh tiba-tiba kepikiran harus ngasih makan ayam.


No comments:

Post a Comment