Ketika diperhatikan ternyata kemopnya lokasinya di slbn Cicendo. Saya baru ingat bahwa saya telah menset posisi dinas luar di slbn Cicendo sampai dengan hari Jumat. Minggu ini memang merupakan Minggu yang full berada di Bandung. Senin sampai dengan Rabu diawali dengan kegiatan perjanjian kontrak kerjasama untuk sekolah penggerak angkatan kedua. Pada hari Rabu diselingi dengan ada kegiatan coaching dan pmo untuk SLB Cicendo. Hari ini, Kamis merupakan hari yang akan digunakan full untuk menulis makalah tentang teori belajar behaviorisme dan konstruktivisme. Tugas dari profesor ihat dan ibu dokter Yanti.
7.00
Mulai membuka laptop untuk melanjutkan menulis untuk makalah. Sekedar mengisi perut kosong saya membuat air hangat, kemudian memakan kue yang kemarin dibawa dari hotel. Rasanya tidak begitu jelas, tetapi cukup menutupi protes perut untuk sesaat. Saya malas keluar karena cuaca di luar terlihat mendung. Kemudian di seputar Jalan Diponegoro tidak terlihat tukang jualan seperti misalnya bubur, atau makanan-makanan gerobakan lainnya. Tapi dari jendela kamar terlihat ke bawah ada tukang nih ramen Korea yang lagi booming. Dalam pikiran saya nanti saja coba beli siang-siang. Kalau pukul 07.00 masih tutup kelihatannya.
8.00
Masih melanjutkan menulis. Ternyata merapikan ulang apa yang sudah dikerjakan itu tidak mudah. Sebelumnya saya sudah menulis untuk teori behaviorisme dan konstruktivisme itu di dalam bentuk PowerPoint. Menyesal sekali pada saat itu saya tidak sekaligus membuatnya dengan makalahnya. Akibatnya saya seperti membaca ulang, bahkan mencari-cari lagi titik waktu yang digunakan jadi lebih lama karena apa yang ingin disajikan harus sesuai dengan apa yang ada pada PowerPoint.
Tips untuk ke depan: kalau ada tugas membuat PPT sekaligus harus juga dituliskan dalam bentuk makalah atau jurnal, supaya tidak dua kali kerja. Atau kalaupun harus menulis dalam bentuk makalah dan jurnal, bahan-bahannya secara draft sudah ada titik jadi seolah-olah tinggal hanya merapihkan saja. Bukan memulai dari nol seperti sekarang ini.
Kendala yang dihadapi ketika menulis adalah mencoba mengejar idealisme, bahwa tulisan itu harus bagus harus terlihat ilmiah, harus ini, harus itu, sehingga semakin memperlambat menulis. Belum lagi secara fisik saya merasa sangat lelah. badan terasa sakit-sakit. Saya tidak membayangkan jika hari ini saya pulang ke rumah, dan subuh hari harus berangkat lagi untuk mengejar kuliah. Kelelahannya akan semakin ekstra.
10.00
Sampai sekitar pukul 10.00 tulisan hampir selesai setengah. Saya pergi keluar untuk mengistirahatkan mata dan badan dari terus berkondisi tegang karena menulis.
Seperti rencana semula saya pergi ke toko ramen. Baru ada dua orang pembeli saja yang sudah ada di sana. Saya membeli ramen dengan lada hitam titik kemudian juga membeli dua jenis makanan lainnya yang saya sendiri tidak tahu namanya. Tapi kalau dari gambarnya terlihat bagus, dan bisa dibawa pulang.
Setelah dihitung-hitung tiga jenis makanan tersebut harus dibayar dengan uang sejumlah rp105.000.
Hati saya sedikit remuk melihat jumlah uang yang harus dikeluarkan. Mahal sekali makanan yang harus saya bayar padahal jumlahnya tidak seberapa. Tapi apalah daya apa yang sudah dipesan harus dibayar. Saya anggap ini untuk makan dua kali saja. Yang ramen ya akan saya makan di tempat, sedangkan yang makanan tanpa kuahnya akan saya makan di kamar penginapan.
Berjalan keluar dari penginapan, kemudian menikmati Jalan dalam suasana teduh Jalan Diponegoro terlihat indah. Di sana-sini saya melihat mobil berjejer memenuhi pinggir jalan kiri kanan. Terlihat juga beberapa orang polisi yang sedang duduk-duduk di taman di seberang Jalan Diponegoro. Beberapa orang pedagang kaki lima yang menjual seperti air minum, Indomie terlihat sedang melakukan transaksi dengan beberapa orang polisi. Saya berjalan melewati mereka, dan merasa asing sendiri. Sudah dua hari ini saya tidak berbicara dengan orang. Ya memang saya ada berbicara, tetapi secara tulisan melalui WhatsApp, dan menelepon suami dan anak-anak.
Saya mau makan mie ramen dengan cepat-cepat. Tujuannya agar mie yang saya makan itu masih panas, dan memanaskan perut saya yang sejak kemarin rasanya aneh. Usai Makan langsung kembali ke tempat penginapan.
Sebelum masuk ke ruangan saya mampir ke resepsionis dan membayar penginapan untuk 3 malam. Saya dicas sebanyak 175.000. harga yang sangat murah untuk menginap di pusat kota Bandung.
Pembayarannya sebetulnya lebih dari yang seharusnya, tetapi tidak apa-apa, karena itu pun sudah murah.
13.00
Istirahat sejenak dari menulis, leher terasa sangat pegal.
Tulisan sudah hampir rampung, tinggal di rapi-rapikan saja seperti bagian untuk daftar isi dan yang masih menggantung adalah memindahkan daftar gambar. Saya lupa bagaimana cara memunculkan daftar gambar secara otomatis.
Ketika dilihat di bagian template untuk memunculkannya tidak ada. Rupanya ketika file itu saya pindahkan ke bentuk Google docs, kemudian saya melakukan pengeditan secara online data-data yang berasal dari references itu hilang.
Saya mengatakan hal ini karena pada saat mencoba memunculkan bibliografi, muncul tulisan there's no data found.
Akhirnya saya lakukan pemberian caption ulang. dengan cara klik kanan pada gambar insert caption kemudian saya tulis labelnya gambar. Setelah itu saya coba munculkan pada daftar gambar dengan insert template. Dan berhasil.
15.30
Saya mengirimkan naskah kepada Ibu Eneng Sholihah titik beliau adalah kepala program untuk Politeknik. Tetapi pada saat ini beliau adalah teman kuliah saya. Sebelumnya saya telah berjanji dengan beliau bahwa saya bila diizinkan boleh minta dibantu mengeprintkan tugas. Di luar dugaan beliau menyediakan waktu untuk membaca juga membantu mengeprint. Sungguh beliau orang yang sangat baik.
Kemudian saya leyeh-leyeh dan tertidur sekitar 1 jam.
16 oo
Ibu Neng juga mengatakan bahwa pada bab 3 nya seharusnya bukan penutup tetapi ada kesimpulan dan saran.
Kemudian saya perbaiki lagi sesuai dengan sarannya Ibu Eneng, sekaligus saya memperbaiki penomoran pada bab 2 yang ternyata masih menggunakan nomornya 1.1 dan 1.2.
Saya segera perbaiki hal-hal yang masih belum sesuai dan kembali meminta ibu eneng untuk mengeprintkan makalahnya.
Dari percakapan dengan ibu Eneng lewat WA tulisan pada WA yang dikirimkan Bu Neng membuat saya merasa sangat senang dan lelah saya sedikit terbayar. Bu Neng mengatakan bahwa tulisan saya bisa dipahaminya. Bagi saya sebuah tulisan dipandang berhasil jika tulisan tersebut dapat berkomunikasi dengan mudah kepada pembacanya. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang semakin mudah dan semakin cepat dicerna oleh pembacanya. Tulisan ilmiah bukan berarti merupakan tulisan yang tidak dapat dipahami oleh pembacanya
Saya juga berharap teman-teman saya yang lain, seperti Ibu Siti Maspupah yang juga guru bahasa Inggris sebelumnya, ibu Casmini sebelumnya guru bahasa Indonesia dapat menyelesaikan tulisannya dan hasilnya lebih baik dari yang saya lakukan karena mereka berdua merupakan orang-orang yang aktif pada bidang menulis.
17.00
Saya mencoba menonton TV. tetapi beritanya amat sangat menakutkan titik katanya Indonesia akan menghadapi resesi Dunia. kemudian Indonesia akan mendapatkan bantuan dari Cina berita lain mengatakan tentang bagaimana Rusia menekan Ukraina. Pilihan tidak memiliki televisi sepertinya merupakan pilihan yang tepat titik karena kalau misalnya memiliki televisi berita-berita yang menakutkan disodorkan setiap saat.
18.00
Saya mau makan kue yang tadi dibeli di toko ramen. Ada kekhawatiran Kalau nanti malam merasa lapar, sedangkan untuk keluar saya merasa sangat malas sekali karena di luar hujan. Kalaupun mencari makanan jauh-jauh dari sini tempatnya jadi akhirnya saya meminta anak saya untuk memesan makanan dari Lotte Mart. Yang dipesan adalah 🍌 pisang 🍌 sama Energen dan Milna.
Pilihan makanan tersebut atas alasan itu bisa mengenyangkan, dan mungkin tidak mengagetkan perlu saya yang sejak kemarin perasaan nih. Milna adalah makanan bayi dan Pisang merupakan makanan alami yang mudah-mudahan tidak membuat perut semakin aneh.
Di sisi lain, YQ mengabarkan bahwa dia sedang memperbaiki saluran untuk mesin cuci.
No comments:
Post a Comment