Suaranya terdengar jernih menangkan kabar terakhir saya. Penuh semangat saya menjelaskan bahwa saya sehat-sehat saja. Kalimat selanjutnya adalah saya mendoakan agar dia sehat. Bukan tanpa alasan mengatakan hal itu. Tiga hari sebelumnya saya membaca kabar di WA bahwa dia masuk Rumah sakit.
Setahu saya Bu Susi menderita diabetes, namun tidak menunjukkan kendor dalam urusan semangat. Pada saat bersama-sama mengikuti pembekalan calon pengawas, kami sekamar.
Dia orangnya lucu, bisa membuat suasana riang. Ada saja guyonan yang membuat stres karena memikirkan pembekalan Cawas yang begitu berat, menjadi hilang. Dia melucu ketika memakai dasi. Apapun, baginya bisa menjadi cerita lucu.
Kabar Bu Susi meninggal sangat mengejutkan saya. Rasanya tidak mungkin dia meninggal secepat ini. Usianya masih di bawah saya. Tapi itulah umur.
Selamat kembali ke haribaan Yang Maha Kuasa Bu Susi. Semoga kebahagiaan selalu menyelimutimu.
Terima kasih atas semua kenangan menarik yang diberikan.
No comments:
Post a Comment