Thursday, September 24, 2020

PGP Hari ke-4

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ke-4 ini adalah:

  1. Calon pendamping dapat melihat korelasi dan menghubungkan pendidikan yang memerdekakan dengan kondisi nyata yang ada di masyarakat.
  2. Calon pendamping dapat menggali lebih dalam wawasan tentang Pendidikan yang Memerdekakan sehingga memiliki pemahaman yang matang sesuai dengan konteks praktik yang terjadi di daerahnya. 
  3. Calon pendamping dapat menghubungkan hasil pembelajaran dengan kegelisahan-kegelisahan yang ada dalam dirinya terkait Pendidikan yang Memerdekakan.
  4. Calon pendamping dapat merancang ide baru terkait praktik Pendidikan yang Memerdekakan sesuai perannya sebagai Pendamping. 
  1. Pesan yang ingin disampaikan
  2. Sasaran audiens yang dituju (guru, siswa, orang tua, dll)
  3. Media yang digunakan (video, poster digital, foto, puisi, dll)
  4. Tempat Mempublikasikan pesan (media sosial, pertemuan guru, dll) File media yang telah dibuat.

  • Petunjuk unggah media komunikasi:

  1. Klik tombol  yang ada di bagian bawah.
  2. Isilah kolom Subject dengan Nama Anda
  3. Masukkan poin rancangan yang diminta pada kolom Message 
  4. klik tombol yang ada dibagian bawah kolom Message
  5. Setelah muncul kolom Attachment, masukan file media presentasi yang telah dibuat dengan meng-klik tanda panah biru 
  6. Setelah muncul kolom  File picker klik , pilih file yang akan di unggah
  7. Klik  untuk unggah file
  8. Setelah media presentasi ter-unggah, klik 
  • Petunjuk memberi tanggapan:

  1. Pilih topik diskusi yang sudah di posting oleh peserta lain.
  2. Klik Reply yang ada di kanan bawah kolom topik untuk memberi tanggapan
  3. Ketik tanggapan yang akan diberikan pada kolom yang sudah disediakan
  4. Klik Submit untuk mengirimkan tanggapan yang sudah diberikan.
KODE 03_BI_35_BADRIAH

Tanggapan hari ini untuk Ade S, Dadang, Tia, Obing, Dadan



Dadan 
Sama untuk semua siswa, kejahatan bagi peradaban.
Pendidikan bukan untuk menciptakan robot, memanusiakan manusia
mengajak semua guru untuk menghadirkan merdeka belajar, dengan video.
Pemetaan materi, ajak anak-anak ke tempat yang di dalam materi
Komentar:
kejahatan dalam dunia pendidikan mengabikatkan lahirnya manusia robot diantaranya. Pelaku kejahatan ini adalah guru, melalui video ini semoga terbangun kesadaran untuk tidak lagi ada guru yang menciptakan manusia berjiwa robot.

Wahyu:
Merdeka itu bebas, bebas memberikan ruang gerak kepada siswa, siswa menggali bakatnya, menikmati proses belajar, proses tidak harus selalu dengan guru, di sekolah, di mana saja, kapan saja. 
Praktik konvensional: siswa duduk, mencatat, harus ini harus itu. 
tanggapan: bebas memilih kelompok, saya tidak mau memilih teman dalam berkelompok, saya bingung cari prakkerin, 
my response (kata bingung muncul diasumsikan karena tidak biasa dibebaskan, petunjuk yang tidak lengkap, prosedur yang tidak runtut, kebiasaan disuapi, kebiasaan terima jadi, di rumah makan -tinggal makan, baju - tinggal pakai, tidak tahu apa yang harus dilakukan karena kemerdekaan mereka untuk melakukan kesalahan telah dirampas oleh orang dewasa, misalnya guru dan orang tua, agar tidak lama dan tidak salah, jadi mereka yang melakukan sendiri dan anaknya menonton. Hal yang sama dialami para guru, pada saat RPP diatur begini begitu, menolah alasannya ribet, saat diberikan kebebasan, malah bingung, kembali minta format, standar, dan patokannya apa. 

Arum: Negeri menunggu generasi yang merdeka. Hai para orang tua! Jadilah contoh, dan tauladan untuk anak, jadilah pemrakarsa, pelopor, berikan suasana yang menyenangkan.

Angga:  Mari kita wujudkan sekolah merdeka, hidupkan kembali ruh pendidikan indonesia dengan semangat ki hajar deanstara. sekolah merdeka adalah sekolah yang memuat bahagia para siswanya. 

Eti Dewi: Guru senbud tidak berlatar belakang seni. Semua orang bisa berkarya, takut salah, takut jelek, bukan keahlian saya, 
My response: Kreativitas muncul karena gurunya mampu menjadi model, masalahnya adalah gurunya tidak kompeten tapi maksa ngajar karena sudah terlanjur jadi guru. menyuruh menulis, tapi tidak pernah menulis. Guru itu jago mengkritik tulisan siswa. Bagaimana sekarang kita mengajak guru lain untuk kompeten.

dadang: SMKN 1 Kawali
Melarang akan menghilangkan mood, dilarang menjadi merasa terkekang, caranya: larangan diubah menjadi ajakan.
my response: tips guru yang memerdekakakn adalah guru yang memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menghubungkan apa yang sedang dilakukannya/disukainya dengan pelajaran. 
Eti Dewi: anak tidak suka diperintah, cara berbeda, menghampiri anak langsung minta memberikan contoh.

Tia: 
Refleksi:
Mendefinisikan pendidikan yang memerdekakan tidak semudah mengucapkannya dan b
egitu melekatnya upaya memerdekakan pengajaran dan pembelajaran yang selama ini dilakukan membuat mende
. Sebagai guru yang setiap saat bergelut dengan upaya membantu siswa menjadi individu kompeten, pendidikan yang memerdekakan menjadi sulit untuk didefinisikan. Yang bisa dilakukan adalah memberikan contoh aktivitas yang menunjukkan aktualisasi dari tindakan yang memerdekakan baik kepada guru atau kepada murid.

Obing: 

Setelah Anda mengomunikasikan pemahaman Anda tentang Pendidikan yang Memerdekakan sesuai dengan konteks daerah Anda, sekarang Anda diminta untuk memikirkan bagaimana penerapan Prinsip Pendidikan yang Memerdekakan ini di daerah Anda (sekolah tempat Anda bekerja atau wilayah kerja Anda) dalam sebuah kerangka penerapan. Sebagai referensi, silakan tonton dahulu video kompilasi wawancara dengan beberapa praktisi terkait praktik penerapan Pendidikan yang Memerdekakan yang akan disajikan pada halaman berikutnya.

Setelah selesai menonton, pilih konteks penerapan yang akan Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang sudah dipilih. 

Pendidikan untuk anak usia dini dan SD harus berorientasi pada kepentingan terbaik anak, artinya memanusiakan anak. 

SEkolah kembang adalah kelompok bermain, TK dan SD yang berkomitmen untuk membentuk pusat pendidka usia dini dengan lingkunag belajar yang kondusof agar anak tumbuh menjadi seseorang yang suka belajar sepanjang hidupnya dengan rasa bahagia dan antusias.

Lestia  memerdekakan lahir batn. bisa berdiri sendiri, sadar akan kewajibannya sebagai anggota masyarakat agar bisa berkontribusi.

Visi tempat bagi pembelajar sepanjang hayat, guru dapat menghadirkan perubahan, kesanangan belajar, mengembangkan diri, menghadirkan perubahan 

PAUD untuk kepentingan terbaik anak, siswa berkata saya bisa, untuk menunjukkan mandiri dan tidak tergantung ada orang lain.

siswa ikut menentukan tujuan belajar, turrut 

tantangan yang dihadapi pemahaman tentang pendidikan yang memerdekakan belum dipahami. berpikir ulang, terapkan kembali 

Video 2: 

Praktik pendidikan yang memerdekakakn

Imron Zuhri: pembelajaran sains

belajar tanpa paksaan dengan tujuan belajar yang sesuai dengan hidup siswa, membuat siswa hidup mandiri, berkontribusi di masyarakat, siswa memiliki sikap kemandirian, menjadi manusia seutuhnya yang dapat beradaptasi dengan segala perubahan

tujuan belajar adalah menemukan dirinya sesuai kodrat hidupnya

perlu ruang untuk komtemplasi, 

prinsip kesetaraan tanpa paksaan

Sekolah tidak mengeluarkan peraturan, yang ada adalah kesepakatan.

pembelajaran berbasis projek dan research, siswa belajar dari praktisi, 

Penilaian portofolio

tantangan: tidak terbiasa mandiri dalam menentukan tujuan mandiri, tidak biasa berpikir kritis dan menyuarakan suara dirinya, tidak tahu untuk apa belajar, pemahaman masyarakat terhadap tujuan pendidikan. Siswa penting menajdi mandiri, bekerja di profesi yang belum ada namanya saat ini.

Video Yusuf Abdullah KS 101 Banongan

yang dalam pembelajarannya tidak memaksa siswa, belajar di luar kelas, pendidik dari luar yang memiliki keahlian, selain guru

masyarakat sekolah, bapak bu guru, memahami kondisi lingkungan untuk dijadikan lahan belajar.

video 5 Pendiri sekolah  Sanggar anak akar, Ibe

Anak adlah makhluk yang socara kodrati diciptakan sempurna dengan seluruh potensinya sehingga memiliki kesadaran dan membuatnya memiliki kehendak.

kodratnya memiliki kehendak untuk merdeka. merdeka untuk mencapai tujuan. merdeka tanpa tekanan. 

Pendidikan perlu ekosistem dimana siswa merasa aman dan nyaman untuk mengembangkan dirinya dan ruang dialog. memberikan peluang untuk anak bereksplorasi. 

Praktik di sekolah dimulai dengan evaluasi apa yang ada, masing-amasing anak membuat rencana sendiri, merencanakan waktu berkolaborasi. 


Pilih konteks penerapan yang akan Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang sudah dipilih.

Pemikiran yang harus diubah dalam konteks tempat saya berkerja adalah "Guru tidak bisa naik pangkat karena tidak bisa menulis dan guru terbelenggu dengan ganjalan karir yang mandek".

Guru memiliki keleluasaan dan kemerdekaan untuk tidak terbelenggu dengan beban kenaikan pangkat selama dia melakukan mengajar dengan baik dan mendokumentasikannya. Kedua hal tersebut direfleksikan dan ditulisan sehingga menjadi sebuah karya ilmiah yang mendukung untuk kenaikan pangkat. Syaratnya adalah harus mengajar dengan ada inovasi di dalamnya. 

Guru membuat karya tulis dengan dibuatkan oleh orang lain, guru tidak percaya diri untuk menulis sendiri apa yang telah dilakukannya dalam bentuk tulisan ilmiah. 

Guru bisa naik pangkat dengan merdeka dengan cara guru memberikan kesempatan kepada dirinya secara leluasa untuk belajar menuliskan refleksi mengajar dengan struktur penulisan ilmiah.

Retensi dari guru yang memandang dirinya tidak memiliki kemampuan menulis dan tidak memiliki waktu untuk menulis. 

  1. Mengidentifikasi berapa guru yang terhambat naik pangkat karena tidak dapat membuktikan laporan karya ilmiah.
  2. Bekerjasama dengan sekolah dan MGMP untuk mengadakan pelatihan dan lesson study
  3. Membekali guru dengan keterampilan menulis tingkat dasar
  4. Menulis setiap hari usai mengajar
  5. Mengumpulkan hasil tulisan, produk hasil kerja siswa
  6. Menyusun karya ilmiah berdasarkan refleksi harian dan bukti dokumen produk hasil kerja siswa


Mempelajari Instrumen Pengelolaan Proyek

Pada kegiatan ini, Calon Pendamping Guru Penggerak perlu mempelajari lebih dalam terkait dengan pengelolaan proyek untuk menunjang kebutuhan saat mendampingi calon guru penggerak di lapangan.

Dalam mengerjakan proyek, setiap individu perlu membuat instrumen pengelolaan proyek, seperti linimasa untuk melakukan perencanaan selama menjalankan prosesnya. Selain untuk membantu untuk menghargai waktu yang ada, hal ini dapat membantu untuk memperkirakan efektivitas waktu yang dapat dilakukan selama proses pengerjaan proyek. Adanya perencanaan tersebut juga tentu saja dapat membantu individu untuk mengelola waktu dengan optimal dan memahami prioritas pengerjaan setiap tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien,

Bapak/Ibu dapat mempelajari lebih dalam dengan mengakses referensi video belajar mengenai pembuatan linimasa untuk melakukan perencanaan proyek serta pengelolaan waktu dan prioritas:




Projek manajement tools
contoh Pembangunan lab
1. persiapan
menentukan tujuan
menentukan tim kerja
menentuan pembagian kerja
2. Pernencann projek
a. desain lab
b alat kebeutuhan lab
c. peorposal reancna kerja
3. pembangunan
4 evaluasi

Gantt chart
diagram penjadwalan dan waktu
1. buat tabel
2. Kegiatan, bulan (hari/tanggal)












 




No comments:

Post a Comment