Tuesday, September 22, 2020

Pelatihan PGP hari kedua

Pelatihan telah diawali dengan pesan singkat yang panjang. Pesannya saya unggah untuk mengambil manfaat atas nama-nama peserta kelas B dimana saya digabungkan.  Pada kegiatan hari kedua, saya menjadi berada di kelompok A1. Pada hari kesatu saya berada di kelompok B, kemudian masuk ke kelompok kecil yang mempertemukan saya dengan Pa Dede guru Fisika dari Garut yang kini mengajar di SMAN 3 Bandung. 

Semangat pagi teman teman, semoga semua diberi kesehatan selalu dalam perlindungan Allah. Aamiin 

Hari ke 2 ini, teman teman akan mulai menjelajah LMS pukul 08.00 silahkan dibaca dan dimaknai mengenai Peran Pendamping Guru Penggerak dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

InsyaAllah kita nanti bertemu di sesi sinkronus jam 11.00 WIB. 
1. Diawal kita akan berkumpul ber 30 untuk saling sapa dan berdoa bersama dipimpin salah satu peserta.
2. Kemudian kita akan berpisah di breakout room, kelompok A no 33-48 bersama bu Andri dan kelompok B no 49-64 bersama saya.
3. Setelah paparan dan diskusi kelompok 15, kita akan bagi lagi  breakout menjadi 3 kelompok @5 peserta. 
4. Kemudian hasil diskusi kelompok 5, akan didiskusikan dan dibahas di kelompok 15 lagi.

Untuk memudahkan mas @⁨Yusuf Admin 3B⁩ , membagi kelompok breakout saat sinkronus zoom jam 11.00 nanti, mohon teman teman untuk me*rename* sebagai berikut:

*Kelompok A: dengan ibu Febriandrini*
Kelompok A1
A1-3-33-DADANG MULYANA
A1-3-34-ADE SUMINAR
A1-3-35-BADRIAH
A1-3-36-ABDUL FATONI
A1-3-37-ACEP BUDI SANTOSA
Kelompok A2
A2-3-38-ADE PRIYONO
A2-3-39-ANGGA
A2-3-40-ETI DEWI SARTIKA
A2-3-41-HERDI MULYANA RH
A2-3-42-LIZA ENZELLUTHFIYAH
Kelompok A3
A3-3-43-WAHYU NUR HIDAYATI
A3-3-44-ALI MUTAQIN, M.Pd.I
A3-3-45-ARUM HANDAYANI
A3-3-46-DADAN HERMAWAN
A3-3-47-OBING HOBIR
A3-3-48-TIA MULIAWATI

*Kelompok B: dengan Amelia*
Kelompok B1
B1-3-49-IWAN KAMALUDIN
B1-3-50-TATAN RIDWAN
B1-3-51-AGUSTINA SONDJAJA
B1-3-52-ARIEF SUSANTO
B1-3-53-DEDE SAEPUDIN
B1-3-54-DIDA FIRGIAWAN
Kelompok B2
B2-3-55-DINI SITI ANGGRAENI
B2-3-56-HESSY WIDIYASTUTI
B2-3-57-IRA SHINTIA
B2-3-58-NURSIDA SUTANTRI
B3-3-59-SRI RELAWATI
Kelompok B3
B3-3-60-AI MARYATI SUTRISNA
B3-3-61-JAJANG
B3-3-62-LIES ENDAHWATI
B3-3-63-SUNENGSIH
B3-3-64-FIKRIAH CHOMSATIN

Demikian Semangat, see you ya...🥰🔥





Tugas PGP
- mendampingi guru penggerak dalam menginisiasi dan menyebarluaskan praktik pendidikan di daerahnya masing-masing sehingga terjadi transformasi pendidikan.

Teknik
-menggunakan piramida terbalik

tahapan belajar
Merrdeka
(mulai dari diri/refleksi pengalaman pribadi), eksplorasi konsep, refleksi terbimbinng, demonstrasi kontekstual, 


Pentingnya peran dirinya sebagai pendamping guru penggerak

dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia

Calon Pendamping membuat rancangan transformasi pendidikan di daerah menggunakan model piramida terbalik

Proses pembelajaran dalam modul ini berhasil dicapai apabila:

  1. Calon pendamping mengartikulasikan perannya sebagai katalis dalam terciptanya praktik-praktik baik di kalangan guru penggerak yang didampingi
  2. Calon pendamping mendeskripsikan bagaimana misi/ tujuan pribadinya dapat tercapai dengan mengikuti program ini
  3. Dalam paparan rencana tindak lanjutnya, calon pendamping menggunakan konsep piramida terbalik untuk melakukan perubahan pendidikan di daerahnya

 MERRDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi, Ruang kolaborasi, Refleksi terbimbing, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata)

  1. Mengapa peran Anda sebagai pendamping guru penggerak sangat krusial dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia melalui program guru penggerak?
  2. Seperti apa model piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia?
  3. Bagaimana model piramida terbalik dapat membantu implementasi transformasi pendidikan di Indonesia?

Proses pembelajaran dalam modul ini berhasil dicapai apabila:

  1. Calon pendamping mengartikulasikan perannya sebagai katalis dalam terciptanya praktik-praktik baik di kalangan guru penggerak yang didampingi
  2. Calon pendamping mendeskripsikan bagaimana misi/ tujuan pribadinya dapat tercapai dengan mengikuti program ini
  3. Dalam paparan rencana tindak lanjutnya, calon pendamping menggunakan konsep piramida terbalik untuk melakukan perubahan pendidikan di daerahnya

Dalam mempelajari modul ini, Anda akan diajak melakukan refleksi harian melalui pertanyaan2 berikut ini:

  1. Apakah yang Anda pelajari hari ini? apakah ada hal yang baru Anda sadari terkait program guru penggerak?
  2. Berdasarkan jawaban pada soal nomor 1, jelaskan bagaimana Anda akan menerapkannya sebagai calon pendamping guru penggerak?

Mulai dari Diri

1.    Calon pendamping merefleksikan apa yang telah dilakukan dalam upaya berkontribusi menyelesaikan berbagai permasalahan terkait kondisi kegawatdaruratan pendidikan di Indonesia

2.    Calon pendamping menyampaikan ide/gagasannya terkait upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegawatdaruratan pendidikan di Indonesia

Eksplorasi Konsep

1.    Calon pendamping mempelajari kondisi kegawatdaruratan pendidikan di Indonesia

2.    Calon pendamping mempelajari bagaimana transformasi pendidikan di di suatu negara dapat terjadi ketika ada keberlanjutan dua arah antara praktik pendidikan di lapangan dengan regulasi pemerintah

3.    Calon pendamping mempelajari pentingnya penerapan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia

4.    Calon pendamping merefleksikan sejauh mana dirinya menerapkan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di daerahnya masing-masing

5.    Calon pendamping memahami peran penting pendamping guru penggerak dan guru penggerak dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia

Ruang Kolaborasi

1.    Calon pendamping mempelajari kondisi kegawatdaruratan pendidikan di Indonesia

2.    Calon pendamping mempelajari bagaimana transformasi pendidikan di di suatu negara dapat terjadi ketika ada keberlanjutan dua arah antara praktik pendidikan di lapangan dengan regulasi pemerintah

3.    Calon pendamping mempelajari pentingnya penerapan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia

4.    Calon pendamping merefleksikan sejauh mana dirinya menerapkan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di daerahnya masing-masing

5.    Calon pendamping memahami peran penting pendamping guru penggerak dan guru penggerak dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia

Refleksi Terbimbing

Refleksi terbimbing adalah tahapan pembelajaran yang akan membantu Anda merefleksikan pemahaman yang sudah Anda peroleh melalui beberapa model aktivitas.
Pada tahapan ini, calon pendamping mempelajari usulan setiap kelompok dan memberikan umpan balik yang membangun atas gagasan yang diajukan kelompok terkait. 

Demonstrasi Kontekstual

Demonstrasi kontekstual adalah tahapan belajar yang akan membantu Anda mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang Anda dapatkan melalui suatu aktivitas tertentu.
Calon pendamping membuat pemaparan tentang analisis peluang-tantangan dan kekuatan-kelemahan yang akan dihadapi jika akan mengimplementasikan konsep piramida terbalik dalam konteks sekolahnya.

Elaborasi Pemahaman

Pada bagian ini Pendamping akan mengelaborasi pemahaman tentang upaya yang dilakukan oleh calon pendamping sebagai individu dan keterkaitan rencana tindak lanjutnya dengan penerapan konsep piramida terbalik dalam upaya perubahan pendidikan di daerahnya masing-masing.
Elaborasi pemahaman ini diharapkan dapat terjadi dengan mengajukan pertanyaan reflektif berikut ini:
(a)     Apa hubungan antara konsep piramida terbalik dengan tindakan nyata yang akan saya lakukan?
(b)    Bagaimana saya dan guru penggerak dapat menjadi bagian dari penerapan konsep piramida terbalik?
(c)    Bagaimana saya dapat membantu guru penggerak mengimplementasikan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan yang dilakukan?
 

Koneksi Antarmateri

Bagian ini Anda akan mengidentifikasi koneksi antarmateri di dalam modul ini. 
Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah kaitan antara praktik baik yang dilakukan oleh pendamping dan guru penggerak dengan konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia?

Aksi Nyata

Ini adalah bagian akhir dari modul ini, dan Anda diminta menuliskan rencana aksi nyata dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
Apa rencana aksi yang akan saya lakukan untuk mengimplementasikan konsep piramida terbalik dan keterkaitannya dengan peran saya sebagai pendamping guru penggerak?
 

Pertanyaan Pemantik untuk Pembelajaran ke-1:

  1. Apa saja permasalahan pendidikan di Indonesia yang telah saya ketahui?
  2. Apa saja permasalahan pendidikan di lingkungan sekitar yang saya rasakan?
  3. Tindakan apa yang sudah saya lakukan dalam upaya berkontribusi menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu?
  4. Bagaimana tindakan yang sudah saya lakukan dapat membantu ekosistem pendidikan di sekitar saya untuk berubah?

Sudahkah Anda menjawabnya? Untuk mengawali aktivitas kali ini, sebagai sarana melakukan refleksi mandiri, Anda akan meng

“Perubahan tidak akan terjadi jika kita menunggu orang lain di lain waktu. 
Kita adalah satu-satunya orang yang kita tunggu. 
Kita adalah perubahan yang kita cari.” (Barack Obama)

 

“Hal terbaik dalam bekerja bukan saat Anda mampu menuntaskan sendiri pekerjaan Anda, tetapi teruji dan terbukti saat Anda berkolaborasi.” (Jamil Azzaini)

 

Pertanyaan Pemantik untuk pembelajaran ke-4:

  1. Bagaimana cara kelompok saya menyampaikan gagasan kami?
  2. Apa media pendukung yang dapat disiapkan oleh kelompok kami agar peserta lainnya memahami gagasan yang ingin kami sampaikan?

“Belajar tanpa refleksi adalah kesia-siaan. 
Refleksi tanpa pembelajaran berbahaya.”
(Confucius)

Pertanyaan Pemantik untuk sesi pembelajaran ke-5:

  1. Mengapa saya bersedia ikut serta dalam program ini? Apa motif pribadi yang mendorong dan menguatkan saya mengikuti program ini?
  2. Bagaimana saya dapat menjadi bagian dari implementasi konsep piramida terbalik dalam upaya transformasi pendidikan di Indonesia?
  3. Sebagai pendamping apa yang dapat saya lakukan dalam mendukung misi program guru penggerak?

Transformasi Pendidikan

Setiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda oleh karenanya tantangnnya pun berbeda-beda. Praktik pendidikan yang baik di suatu negara belum tentu bisa langsung diterapkan di negara kita. Sebagai sebuah bangsa, kita harus menemukan sendiri yang sesuai dengan kuntur, sejarah, daya dukung infrastruktur, kondisi sosial kemasyarakatan. Bagaimana caranya? Gagasan Piramida terbalik.

Proses perubahan yang kita kenal selama ini adlah pemerintah pusat membuat kebijakan yang dituangkan dalam bentuk pedoman yang harus dilaksanakan pemerintah daerah, satuan pendidikan, yanng kemudian akan berdampak pada individu yaitu guru, ornag tua dan siswa. Hal ini bisa menimbulkan resistansi di akar rumput dengan alasan tidak dilibatkan dalam perancangannya.

Piramida terbalik merupakan rancangan yang dibuat secara bottom up. Dimulai dari individu,

Pa haryono, seornag guru honorer, mengikuti program pelatihan tanpa menunggu panggilan dari pemerintah. Dia bertemu seorang guru, Rudi, guru SD, lalu mereka berdiskusi mengenai ide strategi pembelajaran. Lama kelamaan makin banyak yang ikut. Ibu Rita, KS, melihat Lingkar Inspirasi sebagai komunitas pendidik yang mengubah paradigma mengajar.

Transformasi pendidikan di Indonesia perlu lebih dari sekadar kebijakan yang sifatnya top down. Yang dbutuhkan adalah konsistensi membuat perubahan kecil yang keudian menuyebear;uar dipraktikan oleh lebih banyak orang yang kemudian dilegitiamasi oleh pemerintah. Peran kita sangat penting sebagai pelaku praktik baik di tingkat mikro. Semakin banyak praktik baik yang  terjadi ti tingkat akar rumput  wajah pendidikan akan ebrubah dari waktu ke waktu. Tidak perlu berbicara, cukuplan engna bertindak. Tidak perlu meminta cukup denan menunjukkan, todak perlu berjanji cukup dengan bukrikan.


No comments:

Post a Comment