Pada waktu guru itu kecil dulu, ketika saya melihat guru datang ke kelas membawa barang yang terlihat merepotkan, maka saya dengan segera menyongsong guru tersebut dan menawarkan bantuan.
Pada masa kini, saya menjadi guru. Suatu hari saat kelas yang masuki kotor, saya segera menyapu lantai kelas yang kotor tersebut. Para murid saya berkomentar seperti berikut "Ibu rajin sekali", padahal yang saya harapkan adalah para siswa memiliki empati, dengan cara menawarkan bantuan, biar mereka yang menyapu dan gurunya melanjutkan mengajar.
Keluhan di atas menggambarkan bahwa empati tidak muncul serta merta dalam diri para siswa. Tindakan yang dicontohkan oleh guru, tidak langsung menjadi tauladan, malah sebaliknya hanya menjadi bahan untuk dikomentari. Kejadian seperti ini Tentu saja tidak diharapkan terjadi. Para orang tua yang mempercayakan bahwa sekolah dapat mendidik anaknya dari aspek sosial, etika kesantunan yang merupakan bagian dari empati akan merasa kecewa. Para orangtua akan menemukan bahwa anak-anak tidak mendapatkan pelajaran dan pengalaman mengenai cara berempati.
Bagaimana empati bisa diajarkan? Apakah empati dapat diajarkan kan? Mungkin itu dua pertanyaan yang otomatis muncul ketika sekolah merencanakan akan mengajarkan empati di dalam pembelajaran.
Empati dapat diajarkan. Berikut diuraikan secara singkat bagaimana cara mengajarkan empati.
Pertama, beritahu kepada para siswa bahwa manusia sebagai makhluk sosial harus saling membantu titik saling membantu itu melalui cara saling menolong. Saling menolong Artinya kita memberikan bantuan kepada orang lain dan orang lain memberikan bantuan kepada kita tanpa ada pamrih. Itu adalah budaya gotong royong yang telah ah dilakukan oleh para nenek moyang namun kemudian hanya menjadi sejarah.
Kedua, jelaskan kepada siswa bagaimana cara berempati. Sebagai contoh ketika guru tadi langsung menyapu, tetapi tidak memberitahukan niat dalam dirinya bahwa para siswa ingin membantunya, tentu para siswa yang tidak tahu bagaimana cara menolong gurunya mereka akan diam saja. Untuk itu gurunya harus memberitahu secara lisan, jangan menggunakan sindiran, jangan menggunakan bahasa yang membuat mereka salah tafsir. Katakan misalnya seperti berikut " kamu semuanya, harus membantu orang lain ketika kamu lihat mereka melakukan sesuatu untuk kamu titik Dalam hal ini kelas ini digunakan oleh kalian, dan yang mengotorinya kalian. Maka kamu harus bertanggungjawab untuk membersihkannya. Ketika ibu membantu membersihkan kelas ini artinya ibu berempati terhadap kebersihan kelas ini. Sekarang kamu harus berempati kepada ibu titik caranya bantulah ibu untuk membersihkan kelas ini."
Ketiga, pada saat ada kejadian yang memerlukan empati, maka guru harus langsung memberitahukan kepada siswa untuk bertindak empati titik Sebagai contoh pada saat seorang teman datang dari perpustakaan membawa buku aku dan terlihat kerepotan, segera teman lainnya yang terlihat dekat dan tidak sedang mengerjakan apa-apa diberitahu oleh guru tersebut. Beritahukan bahwa mereka harus berempati dengan cara membantu temannya tersebut sehingga tidak mengalami kerepotan titik Tekan kan bahwa membantu itu bagian dari sikap positif yang harus dilakukan semua orang kepada orang lain. Dengan demikian maka masyarakat Indonesia akan hidup dalam Kedamaian.
Negara ini telah mengeluarkan biaya yang luar biasa besar untuk melatih guru-guru bisa melihat Bagaimana cara berempati titik Beberapa guru yang beruntung dikirim ke Jepang, mereka bisa melihat Bagaimana cara berempati dilaksanakan di sekolah-sekolah. Para guru tersebut melaporkan bahwa para siswa diajarkan cara berempati. salah satunya adalah melalui melaksanakan satu kegiatan untuk satu tujuan tertentu dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang warna kulit, memandang latar belakang bangsa agama bahkan bahasa.
No comments:
Post a Comment