Monday, June 1, 2020

Tidak Boleh Unggah Kalau Tidak Semerk

Entah bagaimana, tiba-tiba saya mendapat kesempatan untuk memperbaiki tayangan PowerPoint yang akan disajikan oleh salah satu penyaji di webinar yang diselenggarakan oleh media guru. Media guru merupakan salah satu lembaga yang mengelola guru yang tujuannya untuk membantu para guru untuk dapat berkarya, berinovasi memiliki wawasan yang luas serta hal-hal positif lainnya yang tidak dijamah oleh PGRI.

Salah satu penyaji ini Tentu saja tidak saya kenal, saya hanya dikenalkan oleh seseorang, perkenalan yang sangat singkat yang membuat saya harus menulis ulang presentasinya dengan menggunakan template PowerPoint yang saya unduh dari internet secara gratis.

Karena saya dimasukkan sebagai orang yang membantu tampilan pada PowerPoint untuk salah satu penyaji, saya mendapatkan privilege untuk masuk ke dalam grup penyajian webinar yang diselenggarakan oleh media guru. Kegiatan tersebut jika tidak salah akan dilaksanakan pada tanggal 2 Juni titik terdapat tiga pembicara yang akan menyampaikan materi yang berbeda-beda. Materi yang saya bantu perbaiki adalah materi tentang penggunaan Google suite education yang menggunakan metode asyik, aktif, sharing, inovatif dan kreatif.

 Yang ingin saya soroti di sini adalah bagaimana kondisi grup WhatsApp yang berisi calon peserta webinar. Di dalam grup WhatsApp tersebut hanya berisi para calon peserta yang akan webinar.

Isinya ratusan orang, dari berbagai daerah titik hanya 2 orang yang saya kenal di dalam grup tersebut, tetapi itu tidak mempengaruhi saya untuk berkomentar ataupun memposting sesuatu. Saya hanya menjadi lurker, yang hanya membaca tetapi tidak mengomentari ataupun memposting apapun. Pengelola WhatsApp meminta agar mengisi grup dengan berkenalan, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Ketika saya membaca tulisan-tulisan yang ada pada group tersebut berbagai macam cara perkenalan muncul. Kemudian berbagai macam pertanyaan yang tidak penting juga muncul. Mungkin pertanyaan yang di posting di Sana hanya sekadar untuk mengisi waktu menunggu sampai webinar dilaksanakan. 

Tiba-tiba ada seseorang yang mengunggah tawaran webinar tetapi tidak diselenggarakan oleh media guru. Saya sedikit terkejut dengan reaksi yang di tulis oleh para anggota webinar yang ada pada group tersebut. Salah satunya langsung berkomentar Bukankah tidak boleh mengunggah webinar yang lain selain dari media guru? Bukankah Tidak boleh menawarkan sesuatu yang tidak diselenggarakan oleh media guru?

Saya sendiri tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Karena memang saya tidak tahu apa yang menjadi aturan di dalam grup tersebut. Saya hanya mencermati perkembangan yang ditunjukkan setelah seseorang mengunggah tawaran kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh asosiasi lain. Sungguh mengejutkan, admin dari grup tersebut berkata bahwa siapapun yang mengunggah webinar, atau tawaran, atau kegiatan yang bukan diselenggarakan oleh media guru dia akan dikeluarkan dari grup. Dan itu benar-benar dilaksanakan.

Ada keanehan dalam pikiran saya, apakah eksklusifisme menjadi bagian dari grup ini? Menurut saya kalau hanya sekadar menawarkan webinar atau memberi informasi yang penyelenggaranya berbeda, tidak akan mengurangi kejayaan, atau membuat peserta pada webinar ini akan mundur dari webinarnya. Pikiran saya langsung lari ke Donald Trump, yang berpikir tentang make America great again atau motonya MAKA.

Trump menentang apapun yang akan mengotori supremasi golongan kulit putih, yaitu golongan orang yang dipandang lebih mulia dibanding dengan orang berkulit hitam. jadi semua yang tidak sama dengan dirinya itu harus diberantas kalau perlu dibunuh. sehingga ketika ada kejadian di Mineapolis  dimana seorang rakyat biasa berkulit hitam meninggal dengan cara yang keji yaitu lehernya ditekan kurang lebih selama 7 menit sampai meninggal oleh seorang polisi.

Cara cara membersihkan kembali golongan kulit putih dengan cara membunuh semua orang yang berkulit hitam atau mencegah siapapun orang berkulit hitam masuk ke Amerika, seperti halnya media guru menolak kegiatan apapun yang tidak diselenggarakan oleh dirinya. Tidak peduli dengan apa pandangan orang lain mengenai cara dia menangani supremasi kulit putih titik Dia berkata I don't give a damn. Apakah media guru juga sama? Harus kita ikuti perkembangannya seperti apa. Namun saya berharap Apa yang dilakukan oleh media guru di dalam grup itu tidak sedang melakukan supremasi atas sebuah 
Organisasi yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tapi sebagai upaya untuk membawa seluruh peserta webinar fokus hanya pada satu kegiatan saja.

Saya tidak sabar untuk melihat seperti apa webinarnya nanti. Mudah-mudahan sinyal  mendukung kegiatan dengan stabil. Selama ini, internet yang ada di rumah saya selalu naik turun sehingga agak menyulitkan untuk menikmati webinar secara nyaman. Kecuali jika webinarnya itu diselenggarakan oleh luar negeri. Walaupun pesertanya sampai 5000 orang tetapi penyajian tidak pernah terputus dan tidak pernah terpengaruh oleh kondisi internet yang ada di rumah. Entah bagaimana cara mereka menyelenggarakannya sehingga bisa sangat stabil seperti itu. 

No comments:

Post a Comment