Kegiatan upacara Senin terdengar rutin dan biasa-biasa saja. Susunan acaranya tidak pernah berubah, statis, dan ibarat ritual, mulai dari pemanggilan komandan upacara ditutup dengan pembubaran peserta upacara.
Upacara Senin ini, pembina upacara mencontohkan literasi dengan cara mengutip buku. Sebuah permulaan yang bagus. Selain itu, hari ini 14 Agustus adalah hari pramuka. Peserta upacara, baik guru ataupun siswa semuanya berpakaian pramuka. Mereka yang tidak berpakaian pramuka terpaksa berbaris terpisah.
Seusai upacara, saya mengumumkan rencana literasi yakni setiap siswa harus membawa buku non pelajaran 1 buah dan disumbangkan ke sekolah. Saya rasa, ajakan membawa buku ke sekolah tidak menarik. Hal ini menjadi tantangan, pembiasaan literasi artinya tidak mendapatkan sambutan yang antusias.
Memulai sesuatu tidak mudah, itu hukum alamnya.
Memulai sesuatu tidak mudah, itu hukum alamnya.
Mengantisipasi hal tersebut saya menghubungi bagian kesiswaan yang memiliki akses ke seluruh siswa. Saya hendak meminta bantuannya untuk mengirimkan sms ke seluruh ketua kelas mengenai himbauan membawa 1 buku pada hari Senin depan. Dia mengangguk setuju, semoga diikuti dengan tindakan.
Saya meninggalkan ruang kantor guru untuk mengajar kelas 10 MIPA 6. Telah siap saya akan menyimak siswa kelas ini menyampaikan formulir dan ciri-cirinya secara bergiliran. Agar tidak merasa dirugikan, saya mempersilakan siswa mengambil nomor untuk tampil.
Hari ini hanya sempat menengok sesaat ke kelas 12 MIPA 6. Saya menanyakan perihal latihan bersedekah. Mereka menjawab pada waktu yang ditetapkan insyallah jumlah sedekah yang disyaratkan akan terpenuhi. Saya sebetulnya merasa khawatir, jangan-jangan ada siswa yang tidak siap dengam program sedekah ini. Bukan tidak mungkin ada siswa yang sebetulnya tidak mampu namun memaksakan diri karena malu.
Saya kembali ke kelas mengajar di kelas lain. Hari Senin pada full day, terasa sangat melelahkan. Semoga esok saya kembali bertenaga dan kuat menemani siswa belajar. Menjelang usia 50, terasa bahwa tubuh tidak lagi sekuat dulu.
No comments:
Post a Comment