Saturday, July 11, 2020

Adakah yang Silap?

Mereka adalah para pejuang gerakan literasi yang berjuang terus untuk memajukan Jawa Barat. Saya mendapatkan tawaran untuk turut serta berada pada jajaran gerakan literasi Jawa Barat, yang dinamai Gareulis. 

#1
Tiba-tiba ada notifikasi yang mengatakan bahwa saya menjadi anggota sebuah grup WhatsApp. Grup itu bernama Perintis gerakan literasi nasional, yang di lengkapi dengan display picture berupa logo. Saya tidak begitu paham mengenai kegiatan yang akan ditawarkan di grup ini. Sudah berkali-kali saya menemukan diri saya dimasukkan ke dalam sebuah grup WhatsApp tanpa diberitahu terlebih dahulu.

Saya tidak langsung keluar, tetapi saya mencoba memberikan kesempatan kepada grup ini untuk menunjukkan apa yang dia inginkan. Ternyata grup ini merupakan kumpulan para guru-guru yang bergerak pada gerakan literasi nasional di tingkat Jawa Barat. dinamai Perintis karena mereka adalah guru-guru yang bergerak sebagai pengurus di tingkat provinsi Jawa Barat.

Sambil mencoba memahami kemana grup ini akan menuju, saya membaca apa yang diunggah oleh  Ibu Yulia. Dia mengirimkan dokumen dan juga Power Point yang isinya menjelaskan tujuan dari grup WhatsApp. Grup ini yaitu menghimpun Para pengurus gerakan literasi nasional Jawa Barat yang namanya Gareulis   sulit bagi saya untuk memfokuskan perhatian pada grup yang baru ini. Tetapi Saya berusaha mencoba Membaca PowerPoint dan dokumen yang diunggah oleh ibu Yulia. Saya coba pahami dan saya coba juga ikuti kira-kira maunya apa, dalam arti apa yang akan menjadi tugas saya.

Nama saya tertera sebagai koordinator wilayah kabupaten. Pada group tersebut disebutkan bahwa koordinator wilayah kabupaten harus membentuk pengurus di tingkat kabupaten. Susunan pengurus tersebut disebut penggerak gerakan literasi nasional tingkat kabupaten. Ibarat kerbau yang dicocok hidung, saya mencoba melaksanakan perintah tersebut. Saya menelepon salah satu Kepala Sekolah Dasar yang dulu pernah ikut serta di dalam kegiatan gerakan literasi di tingkat provinsi Jawa Barat. Bersama dia saya Mulai mengumpulkan nama-nama yang dipandang dapat berkoordinasi dan mau bekerja keras untuk memajukan literasi di Kabupaten Cianjur. Sebetulnya sudah ada grup literasi yang saya buat sendiri di tingkat kabupaten Cianjur titik yaitu gerakan masyarakat literatur Cianjur. Namun saya kemudian membuat susunan pengurus penggerak sesuai dengan permintaan dari ibu Yulia yang katanya itu dari provinsi. Dia meminta agar susunan pengurus penggerak Kabupaten segera selesai agar dapat dibuat sk-nya.

Mendengar kata SK, saya berpikiran bahwa SK tersebut akan dikeluarkan oleh dinas provinsi Jawa Barat atau oleh Balai bahasa. saya memandang bahwa kedua instansi tersebut memiliki kepentingan yang erat terhadap maju mundurnya gerakan literasi Jawa Barat. Jadi sangat pantas jika kedua lembaga ini mengeluarkan SK sehingga para guru akan dapat dengan Mudah mengelola kegiatan, atau melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang mereka rencanakan.

#2
Susunan kepengurusan penggerak gerakan literasi nasional tingkat kabupaten Cianjur saya kirim kepada orang yang Ibu Yulia tunjuk. Susunan pengurus tersebut terdiri dari orang-orang yang bervariatif dalam arti kemampuan, tempat bekerja, dan juga jabatan.  Dengan cara seperti itu diharapkan nanti terjadi kerjasama yang Solid di antara sesama pengurus. Orang-orang yang ada pada susunan kepengurusan tersebut adalah orang-orang yang sudah terbukti berdedikasi tinggi dan tidak pamrih dalam hal mengabdi kepada negeri. Saya merasa sangat beruntung karena dapat dengan mudah menyusun susunan kepengurusan tingkat penggerak karena adanya komunitas gerakan masyarakat literasi Cianjur. Untuk keseimbangan saya meminta beberapa guru dan kepala sekolah juga pengawas dari tingkat SMA dan SMK. Dengan demikian diharapkan ada keseimbangan antara orang-orang yang berada di kepengurusan mulai dari SD SMP SMA SMK, pengawas dan kepala sekolah.

Saya meminta salah satu teman yang ada di susunan pengurus penggerak untuk membuat grup WhatsApp penggerak  tingkat kabupaten.  Saya tidak banyak mengatakan apa-apa di grup tersebut hanya mengatakan bahwa grup ini adalah grup yang menampung para guru kepala sekolah, dan pengawas yang mohon maaf tanpa ada iming-iming ini itu dimintai untuk bekerja keras memajukan literasi di tingkat kabupaten Cianjur. Saya sendiri menjadi terharu, mereka yang dimasukkan ke dalam kelompok pengurus penggerak ini langsung menjawab siap berkarya siap membantu dan Siap bekerja. Sungguh luar biasa apresiasi dan cara kerja mereka yang tanpa pamrih dan langsung Siap bekerja tanpa menanyakan apakah ada ada imbalan ini itu atau hal-hal lain yang sekiranya dapat menunjang dari aspek profesi, atau financial. Saya sangat bangga memiliki teman-teman di komunitas gerakan literasi yang luar biasa dedikasinya.

#3
Grup WhatsApp Perintis setiap hari mengeluarkan notifikasi untuk memberitahu bahwa ada unggahan unggahan baru yang dikirim anggota anggota grup tersebut. Saya hanya menjadi pembaca dan hampir Tidak berkomentar apapun. Saya tidak menulis apapun karena memang tidak tahu harus menulis apa. saya juga Tidak berkomentar apa-apa karena memang tidak tahu apa yang harus dikomentari. akhirnya saya hanya menjadi pembaca, sambil membaca Mencoba memahami apa yang sedang di diskusikan di dalam grup Perintis.

Berkali-kali unggahan berbentuk pdf dan dokumen muncul di notifikasi titik karena saya lihat judulnya sama saya anggap itu adalah unggahan pengulangan yang ditujukan untuk mereka yang baru bisa bergabung di dalam grup. Karena ketika grup itu terbentuk, anggotanya setiap hari bertambah. Jadi saya sangat wajar jika ada PDF atau dokumen yang diulang unggah untuk memberikan kesempatan kepada yang baru masuk mendapatkan informasi yang sama mengenai hal-hal dasar yang harus diketahui terkait dengan keberadaan grup perintis.

Saya lihat ada unggahan dengan judul new grand design dalam bentuk PDF. kemudian saya buka. Ketika saya buka koma saya berkerut alis. Nama saya tidak ada di koordinator wilayah. Tetapi berada di bidang organisasi dan pelatihan. Hal ini membuat saya menjadi bertanya-tanya, Kenapa ada perubahan, dan atas dasar apa perubahan itu terjadi. tapi kemudian Ibu Yulia mengatakan bahwa saya bisa memilih di koordinator wilayah atau di organisasi dan pelatihan. Beliau mengatakan bahwa ibu Suzy membutuhkan keberadaan saya di bidang pelatihan dan organisasi. Saya berkata kepada Ibu Yulia bahwa ditempatkan di bidang manapun Insya Allah saya akan membantu sekemampuan.

saya akhirnya bergabung di grup organisasi dan pelatihan. Saya temukan bahwa di dalam grup tersebut ada 5 anggota yang semuanya perempuan. Salah satu dari anggota grup organisasi dan pelatihan itu bernama Ibu Susi. Dia berasal dari Bogor. Dalam pandangan saya, Ibu Susi orang yang sangat kreatif dan inovatif. Dia merancang program pelatihan dengan lengkap. sehingga saya sendiri tidak harus melakukan apa pun karena kesigapan nya. Saya hanya membaca hasil hasil rancangannya yang sudah dibuatkan nya dalam format format siap pakai. Sungguh saya sangat beruntung bisa bergabung satu kelompok dengan ibu Suzy. Semangatnya dalam memajukan literasi ini begitu luar biasa. Saya sangat mengagumi orang-orang yang tanpa pamrih seperti dia, yang seolah-olah siap bekerja sampai titik darah penghabisan, tanpa melihat bahwa sebetulnya dia sendiri pun telah begitu berat dengan tugas-tugas yang harus ditanggungnya. Jawa Barat memiliki orang-orang yang luar biasa Seperti Ibu Susi. Dan saya merasa sangat beruntung karena menemukan salah satunya yaitu Ibu Susi.

Saya dan Ibu Susi akhirnya berkomunikasi lewat telepon membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi dan pelatihan. Karena saya tidak begitu paham mengenai gerakan literasi tingkat provinsi di tahun-tahun Sebelumnya saya lebih banyak menjadi penyimak dan mencoba mencerna kira-kira organisasi dan pelatihan ini akan melakukan kegiatan apa yang mungkin merupakan kegiatan tahap pengembangan. Sekali lagi saya harus bersyukur, Ibu Susi sudah menyiapkan Segalanya Untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di program garis ini jadi saya hanya tinggal iya-iyakan saja.

Dari percakapan Ibu Susi saya bisa menangkap bahwa dia sangat antusias sekali untuk mensukseskan program. Saya sendiri turut bersemangat karena mendengar suaranya yang begitu semangat untuk memajukan gerakan literasi. tetapi di luar yang diobrolkan, sebetulnya saya masih bertanya-tanya Siapa itu Ibu Yulia kemudian bagaimana kaitannya dengan Balai bahasa dan bagaimana kaitannya dengan dinas provinsi Jawa Barat. Apakah program garis ini milik dinas provinsi Jawa Barat atau milik Balai bahasa atau malah program yang digagas oleh ibu Yulia sendiri.

#4
Tidak ada pengumuman apapun yang saya kirim di grup penggerak Kabupaten. Tentu saja Ini sangat menarik, menarik karena biasanya sebuah grup dibentuk untuk melakukan sesuatu.  bukan untuk dikosongkan. Ada pesan memang dari tim Perintis untuk tidak mengumum kan apapun ke tim penggerak dengan alasan semua kegiatan belum final.

Saya mengikuti apa yang di sampaikan di grup Perintis. Dan itu adalah keputusan yang ditetapkan titik sehingga saya tidak berani menyampaikan apapun Baik itu program, tujuan, ataupun hal-hal lain. Saya hanya mengatakan bahwa grup ini adalah grup penggerak tingkat kabupaten yang akan mendukung kegiatan gerakan literasi nasional tingkat Jawa Barat. Sampai saat ini belum ada kegiatan yang akan dilakukan karena pengurus di tingkat provinsi masih melakukan koordinasi.

Teman-teman di grup penggerak tingkat kabupaten menjawab dengan emoticon senyum Ada yang berkata Tenang saja tidak usah khawatir kami Siap menunggu. Saya mengirimkan berita tersebut maksudnya agar mereka tidak menunggu-nunggu dan bertanya-tanya, Apa maksud dari pembuatan grup ini, tetapi tidak ada tindak lanjutnya. Untunglah mereka tidak menanyakan ini dan itu karena mereka sangat paham bahwa grup yang dibuat yang terkait dengan gerakan literasi nasional memang biasanya seperti itu. Seperti itu dalam arti melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial, yang menuntut banyak tenaga dan pikiran dengan tujuan memajukan bangsa.

Sementara di grup Perintis di tingkat provinsi, diadakan undangan untuk melakukan pertemuan secara virtual. Ibu Yulia menyelenggarakan Zoom untuk mengomunikasikan maksud dari didirikannya garis secara jelas di malam hari. namun pada saat Zoom itu dilaksanakan saya tidak terlalu begitu fokus, pada saat itu saya sedang merasa sangat lelah setelah mengikuti beberapa undangan di mana saya menjadi penyaji sehingga tidak dapat dengan mudah untuk berkonsentrasi terhadap konten-konten yang dijelaskan oleh ibu Julia melalui Zoom.

Dari hasil Zoom tersebut lahir program-program yang direvisi. Ibu Susi dengan sangat Sigap mengubah program dan konten latihan sesuai dengan permintaan yang diajukan melalui Zoom. Saya sendiri tidak turut serta memikirkan hal itu karena Ibu Susi telah mengambil tindakan yang menyelamatkan saya yaitu dia sendiri yang melakukan revisi program.

Revisi program Sepertinya di setujui oleh ketua. Beberapa latihan yang muncul sangatlah bagus. kegiatan tersebut di antaranya melibatkan para guru kepala sekolah dan pengawas mulai dari pengenalan manfaat gerakan literasi kemudian Bagaimana berliterasi, bagaimana menghasilkan produk melalui kegiatan literasi Bagaimana mengajak masyarakat untuk turut serta dalam literasi dan program-program lainnya yang menurut saya sangat luar biasa jika hal tersebut dapat dilakukan. program-program tersebut sangat bagus sehingga bisa mengubah wajah literasi Jawa Barat. Pada program tersebut misalnya ada kegiatan menulis menulis untuk para siswa. Kata Ibu Susi jika dihitung-hitung akan terdapat sekitar 10000 peserta yang nanti turut serta dalam kegiatan tersebut.  sebuah kegiatan yang besar menurut saya, besar dalam arti jumlah dan besar dalam arti manfaat. 
Kegiatan Rintisan yang melibatkan 10000 orang tentu merupakan Rintisan yang betul-betul luar biasa. Saya sangat beruntung bisa diikut sertakan dalam kegiatan yang besar. Saya mendoakan mudah-mudahan kegiatan tersebut lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi guru, pengawas dan para siswa yang ada di Jawa Barat. Jika kegiatan ini berhasil, bukan tidak mungkin provinsi-provinsi lain akan belajar kepada Jawa Barat mengenai bagaimana menggerakkan para guru, pengawas dan kepala sekolah dan siswa dalam kegiatan literasi yang scoop nya tingkat provinsi.

#4
Kepengurusan Ternyata ada yang namanya tertulis double. Nama ibu Tuti ada dua. oleh karenanya perlu ada 1 orang lain yang harus mengisi slot Ibu Susi. Saya kemudian pergi ke perpustakaan daerah dan menemui Pak Saifudin untuk memintanya menjadi anggota di kepengurusan di penggerak Kabupaten Cianjur.  Pak Saifudin menyambut baik permintaan saya titik beliau langsung setuju menjadi anggota pengurus penggerak tingkat kabupaten Cianjur. Beliau bahkan menawarkan jika memerlukan ruangan untuk berdiskusi, ruangan perpusda terbuka titik Walaupun memang kata beliau Pada saat ini belum ada kegiatan kunjungan, tetapi jika dari penggerak Kabupaten Cianjur mau menggunakan ruangan perpustakaan daerah, itu dapat di atur. Kemudahan yang saya peroleh dari Pak Saifudin membuat saya merasa bahwa kegiatan gerakan literasi ini sebetulnya telah menjadi kegiatan yang ada di hati orang-orang Cianjur. Terbukti mulai dari kepengurusan untuk penggerak, Saya tidak mengalami kesulitan untuk mengumpulkan orang-orangnya. Bahkan ketika meminta orang di luar bidang ke guruan pun seperti Pak Saifudin, beliau langsung setuju untuk menjadi pengurus. Bahkan beliau menyatakan mungkin saja ada program-program lain yang bisa disisipkan sehingga memperkaya program-program yang ada nanti di Gareulis.

Pak Saifudin akhirnya masuk di kepengurusan dan saya meminta ibu ihat, yang sekarang menjadi koordinator wilayah kabupaten, yang menggantikan posisi saya yang sebelumnya menjadi koordinator, untuk menyusun ulang nama-nama pengurus penggerak di tingkat kabupaten. Ibu ihat juga sama sikapnya seperti Ibu Susi. Ibu ihat memang orang yang luar biasa. Beliau Seorang Kepala Sekolah yang dedikasinya sangat tinggi terhadap literasi. Karya-karyanya sudah begitu banyak, jadi ketika dia bergerak di bidang literasi, baginya tentu bukan merupakan hal yang asing. Apalagi Ibu ihat sebelumnya memang terlibat di tingkat provinsi untuk gerakan literasi tantangan WJLRC.

Susunan kepengurusan penggerak tingkat kabupaten akhirnya terasa lengkap. terdapat unsur-unsur yang heterogen yang dapat menggerakkan kegiatan literasi di tingkat kabupaten Cianjur.
Berdasarkan rencana Program yang ditulis di organisasi dan pelatihan, saya melihat bahwa seluruh pelatihan-pelatihan akan dilaksanakan secara daring. Pelaksanaan ini tentu disesuaikan dengan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan dilaksanakan pelatihan-pelatihan secara tatap muka. Saya pikir pelatihan secara daring pun sudah sangat bagus. Karena untuk kegiatan literasi seperti membaca dan menulis mungkin bisa lebih banyak dilakukan secara mandiri ketimbang dilakukan secara tatap muka. Maksud saya membaca akan lebih nyaman jika dilakukan sendirian ketimbang membaca di tempat yang ramai sebagai sebuah kegiatan yang masif sekalipun itu namanya sebuah pelatihan.

Di tingkat kabupaten bisa saya katakan bahwa susunan penggerak telah rapi dan siap untuk bekerja. Ibu ihat sebagai pengurus sangat proaktif dalam hal ini untuk memberikan informasi dan juga mencari informasi ke tingkat provinsi melalui grup Perintis. Selain grup Perintis juga ada grup baru yaitu di telegram dengan nama yang sama. Jadi terdapat dua grup yaitu grup yang di WhatsApp dan di grup telegram. Penggunaan grup telegram ditujukan mungkin untuk menampung nanti seluruh peserta yang jumlahnya pasti ribuan. Sebuah perencanaan yang sangat bagus, dalam arti antisipasi yang awal sehingga ketika pesertanya banyak sudah ada wadah yang bisa dipakai titik yaitu telegram.

#5
Muncul pengumuman di WhatsApp yang mengatakan bahwa ibu Yulia meminta Siapa yang bersedia untuk ikut audiensi ke dinas provinsi Jawa Barat. Melihat itu saya agak tercenung, pertama saya tidak akan bisa ikut, karena saya tidak memiliki kendaraan titik kalaupun ada kendaraan tidak mudah untuk berangkat ke Bandung dalam kondisi pandemic. Namun Ibu Susi mengatakan bahwa dia akan berangkat Walaupun dia akan mengalami perjalanan yang luar biasa dari Bogor menuju Bandung. Saya bahkan tidak tahu apakah sudah ada kendaraan pribadi atau kau yang menghubungkan Cianjur eh maaf Bogor Cianjur Bandung. Saya salut luar biasa kepada Ibu Susi yang akan hadir mengikuti audiensi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Dari WhatsApp saya mengetahui bahwa mereka akan melakukan audiensi di dinas provinsi Jawa Barat pada hari Jumat tanggal 10 Juli. Dari WhatsApp juga saya tahu bahwa mereka sudah tiba di depan lab tikomdik dinas provinsi Jawa Barat. Mereka mengunggah foto bahwa mereka sudah ada di Sanah. Saya mendoakan agar apa yang dicita-citakan, dan apa yang akan dilaksanakan dapat disampaikan dan diterima serta ditindaklanjuti oleh dinas provinsi Jawa Barat dan di keluarkan SK.

Dengan dikeluarkannya SK dari provinsi Jawa Barat Dalam pandangan saya, kegiatan garis menjadi milik dinas provinsi Jawa Barat titik Dengan demikian untuk saya pribadi sebagai guru, tidak canggung untuk melakukan kegiatan ini karena merupakan program Dinas Provinsi Jawa Barat. Namun Apakah mereka mendapatkan SK kepengurusan yang nanti juga mengeluarkan SK kepengurusan dalam tingkat provinsi dan kabupaten Saya tidak tahu.

Sampai hari ini belum ada kabar Apa hasil audiensi tersebut. Saya menunggu mudah-mudahan ada kabar baik dari audiensi tersebut.

#6
Senja telah tiba, yang saya tunggu-tunggu yaitu resume hasil audiensi dengan dinas provinsi Jawa Barat belum muncul. Mungkin masih sedang di rapi-rapi kan. Atau mungkin mereka yang Berau dimensi masih pegal pegal badannya karena mereka berasal dari tempat yang jauh-jauh. Sebagai contoh Ibu Susi katanya dia sampai ke rumahnya pada pukul 1 dinihari.

Dari grup WhatsApp saya menemukan bahwa ibu Yulia menggumumkan agar Ibu Susi mengarahkan para penggerak ke grup Facebook.  grup Facebook ini mungkin merupakan wadah bagi mereka untuk bersilaturahmi di media sosial yang lebih terbuka sehingga orang-orang lain mengetahui bahwa telah ada kegiatan Perintis dan penggerak literasi di Jawa Barat.
Saya menggunakan kata mungkin karena memang saya tidak tahu Jadi yang saya tulis ini hanyalah dugaan-dugaan saja.

Tetapi permintaan Ibu Yulia untuk mengarahkan para peserta kepada Facebook merupakan sesuatu yang positif. Artinya para penggerak literasi di provinsi Jawa Barat nanti mendapatkan tempat yang khusus jika mereka ingin mengunggah karya-karya mereka. Ibu Susi mengingatkan bahwa di grup Perintis dan penggerak terdapat orang-orang yang telah banyak karyanya. Sehingga Ibu Susi meminta agar diberikan ruang jika mereka ingin mengunggah contoh-contoh karyanya sehingga tidak Nanti membludak.

Ibu Yulia mengunggah foto majalah geliat Gemilang.  dari penjelasannya saya menangkap bahwa seluruh guru, pengawas, kepala sekolah, atau siswa bisa mengirim tulisannya ke majalah geliat Gemilang yang nantinya menjadi tempat menyimpan karya. Dan majalah ini menjadi tempat bersilaturahmi antara para penulis di Jawa Barat.

Sementara  untuk bersilaturahmi dengan para pegiat literasi Ibu Susi mengumumkan di grup telegram agar bergabung di Facebook seperti ini.
Kabar baik untuk Bapak dan Ibu yang ingin berbagi informasi, seputar :
✅Promosi hasil karya literasi
✅Info-info Pelatihan
✅Info-info terbaru terkait pembelajaran.
Dan lain sebagainya yang layak untuk dibagi, sila bergabung dengan tautan berikut ini :

https://www.facebook.com/glngareulis.jabar

Semoga ada resume hasil audiensi dengan dinas provinsi Jawa Barat. Jika ada maka tulisan ini pun akan ada updatenya.

#7
Akhirnya laporan  hasil audiensi dirilis dalam bentuk dokumen.
Hasilnya seperti di bawah ini.

GLN GAREULIS JABAR
NOTULEN HASIL AUDIENSI DENGAN KEPALA DISDIK PROVINSI JAWA BARAT
Aula Tekomdik lt 3 Jl. Rajiman No 6 Bandung,  Jumat 10 Juli 2020
=============================

A. SUSUNAN ACARA
1.  Pembukaan
2.  Perkenalan
3.  Menyampaikan Program GLN GAREULIS JABAR
4.  Meminta dukungan/bantuan Kepada Kadisdik Jabar berupa :
1)  Memberi materi/sambutan saat Grand Opening
2)  Ijin Memanfaatkan fasilitas tekomdik untuk pelatihan online
3)  Ijin menafaatkan ruang untuk acara rapat atau pelatihan luring
4)  Ijin mengeluarkan surat undangan kepada Sekolah, Pengawas, Guru dan Siswa SD, SMP, SMA/SMK/SLB  se-Jawa Barat untuk mendukung program dengan menjadi peserta GLN GAREULIS Jabar.
5.  Tanya jawab (Mohon disiapkan pertanyaan fokus ke GLN GAREULIS JABAR).
6.   Penyerahan Pamflet GLN GAREULIS JABAR dan MAJALAH PENDIDIKAN BERBASIS LITERASI MGG (MAJALAH GELIAT GEMILANG)
7.  Foto Bersama

B. PELAKSANAAN AUDIENSI
Audiensi dilaksanakan Jumat 10 Juli2020, pukul 13.00 – 15.00 wib, di Aula Tekomdik lt 3 Jl. Rajiman No 6 Bandung. Dihadiri oleh 18 peserta rapat. 
Diterima oleh pihak disdik diwakili oleh kepala UPTD Tikomdik Hendra Kusuma Sumantri beserta tim tekomdik Rully Raslina Novianti ( Kasi Layanan & Promosi).

C. HASIL AUDIENSI
1. Pihak Disdik menerima baik kehadiran Pegiat Literasi Jawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Literasi Nasional GAREULIS JABAR.  
2. Memfasilitasi agar Kadisdik bisa hadir memberikan sambutan saat grand opening.
3. Memfasilitasi penggunaan fasilitas Event Webex di Tikomdik yang memuat 1000 peserta. Ada 8 room yang bisa digunakan untuk kegiatan GAREULIS dalam melaksanakan Zoom, webiner, video conferensi,  dll.
4. Siap berkolaborasi dengan GLN GAREULIS JABAR memajukan literasi Jawa Barat
Memfasilitasi pemberian surat undangan kepada Sekolah, Pengawas, Guru dan Siswa SD, SMP, SMA/SMK/SLB  se-Jawa Barat untuk mendukung program dengan menjadi peserta GLN GAREULIS Jabar.
5. TIKOMDIK siap berkolaborasi dengan program GAREULIS bersinergi dengan program TIK berupa literasi digital yaitu GELATIK ( Gerakan belajar di TIKOMDIK) baik secara daring atau luring.
6. TIKOMDIK siap menjadi katalisator dalam upaya melaksanakan inovasi pendidikan terutama meningkatkan budaya literasi science, social,.  IT, multimedia, dll
7. Menanti kehadiran Tim GLN GAREULIS JABAR untuk persiapan lanjutan program dan Launching.

D. PENUTUP
Acara ditutup dengan foto bersama, penyerahan pamflet GLN GAREULIS JABAR dan Majalah Geliat Gemilang. Peserta yang hadir diberi masing-masing 2 majalah dan pamlet untuk disampaikan kepada Kepala dinas kota/kab.

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Audiensi dengan Kadisdik Jabar.

Bandung, 11 Juli 2020

Ketua GLN GAREULIS JABAR dan      Sekertaris
Hj. R. Yulia Yulianti, M.Pd Dian Diana, M.Pd.


#8
Laporan audiensi tersebut mengingatkan saya pada hal yang telah saya lakukan di tingkat kabupaten. Pada waktu itu saya Berau dimensi dengan Kepala Dinas Pendidikan tingkat kabupaten. Lebih dari 15 orang kami datang mengunjungi Kepala Dinas Pendidikan tingkat kabupaten untuk menyampaikan gagasan-gagasan kami dalam rangka mendukung dan menyukseskan program gerakan literasi di tingkat kabupaten.

Sebetulnya sebelum kami berkunjung kepada Kepala Dinas Pendidikan tingkat kabupaten, kami beraudiensi terlebih dahulu dengan ibu Bupati. ibu Bupati menyambut kedatangan kami berucap Terima kasih atas upaya upaya kami untuk menyusun menyukseskan program gerakan literasi yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat serta di model oleh istrinya sendiri menjadi Bunda literasi. Ibu Bupati berucap selanjutnya bahwa dia tidak bisa begitu aktif langsung terlibat dalam kegiatan literasi mengingat minimnya informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana pengelolaan literasi tersebut dapat dilaksanakan di Kabupaten. Penunjukan dirinya sebagai Bunda literasi di tingkat kabupaten secara otomatis karena jabatan suaminya, diakuinya sebagai sesuatu yang tidak dapat dilaksanakannya karena keterbatasannya  dalam hal Bagaimana pengelolaan literasi tersebut. Selanjutnya Beliau juga mengatakan bahwa tidak ada dukungan finansial yang dapat diberikan kepada kami. mereka juga tidak dapat mengeluarkan SK untuk kami.
Audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten juga hasilnya kurang lebih sama. Pihak dinas tidak dapat mengeluarkan SK untuk kami. Kami seolah-olah menjadi LSM yang terdiri dari para guru yang membantu suksesnya kegiatan literasi di tingkat kabupaten. Pihak dinas hanya dapat menghimbau para guru guru kepala sekolah dan pengawas untuk mengambil bagian dalam kegiatan yang kami programkan. Pihak dinas tidak akan memberikan sokongan dalam bentuk dana atau hal yang lainnya karena tidak ada anggaran untuk hal tersebut.

Apakah dinas provinsi juga melakukan hal yang sama setelah menerima audiensi dari kelompok orang-orang yang sangat antusias untuk memajukan literasi di Jawa Barat. Pemberian peminjaman ruangan untuk dijadikan sumber informasi Karena disana ada fasilitas untuk memberikan pelatihan secara cara virtual, menurut saya merupakan bantuan yang sangat sangat kecil. Saya menduga bahwa dinas provinsi Jawa Barat memiliki program untuk memajukan literasi Sesuai dengan pencanangan gerakan literasi nasional. Namun dinas tidak memiliki program khusus untuk itu apakah itu yang terjadi?

 sekarang kita lihat ke Gareulis. Sejarah kepengurusan berarti itu merupakan kepengurusan LSM. Dimana segala sesuatunya bukan tanggung jawab dari dinas pendidikan Jawa Barat juga bukan tanggung jawab dari Balai bahasa seperti yang saya perkirakan semula. Mudah-mudahan apa yang terjadi pada komunitas yang saya kelola di tingkat kabupaten tidak terjadi di komunitas yang dikelola oleh ibu Yulia di tingkat provinsi. Ibu Yulia menyediakan program-program yang melibatkan seluruh guru di tingkat tingkat mulai Kecamatan sampai dengan Kabupaten. Kemudian pada akhir program direncanakan akan ada lomba-lomba dan kegiatan-kegiatan pertandingan lainnya untuk menunjukkan keberhasilan program. Benar semuanya akan dilaksanakan secara daring. Namun akan bagaimana jika sebuah kegiatan jika sebuah kegiatan tidak didukung oleh bantuan secara finansial. Ketika ada lomba tentu harus ada hadiah yang diberikan, untuk memberikan hadiah dengan berbagai jenis lomba misalnya ada sekitar 10 jenis lomba untuk kategori yang berbeda-beda misalnya SD SMP SMA, masyarakat, pengawas, guru jika juaranya 11 saja maka dibutuhkan berapa puluh hadiah, kecuali hadiahnya Jika dengan menggunakan sertifikat saja titik itu pun jadi pertanyaan siapa yang akan menandatangani sertifikat tersebut. Apakah ketua gerakan literasi Jawa Barat Ibu Yulia sendiri?

Mari kita ikuti terus perkembangan Bagaimana guru-guru yang antusias ini ingin memajukan literasi di tingkat provinsi dan mengetok tular ke bawah ke guru-guru di tingkat kabupaten dengan langkah pertama yaitu meminta susunan kepengurusan. Sampai hari ini susunan kepengurusan belum mendapatkan sk, bahkan SK untuk para Perintis pun belum ada. Saya melihat akan adanya bunga-bunga kekacauan. Bisa saja kegiatan berjalan lancar karena para guru memang tidak pamrih. Tetapi ketika kegiatan tersebut menyita pekerjaan pokok guru misalnya menyelenggarakan lomba memeriksa hasil lomba memberikan pelatihan mendampingi pelatihan mengecek kegiatan-kegiatan hasil pelatihan yang diunggah di media sosial dan di Facebook itu menyita waktu diluar jam kerja. Atau bahkan bisa saja menyita waktu jam kerja karena yang dikelola itu untuk tingkat kabupaten bisa dibayangkan di Cianjur terdapat lebih dari 3000 siswa. Bagaimana kami di tingkat pengurus Kabupaten bisa mengelola tulisan yang ribuan tersebut jika hanya di andalkan oleh satu atau dua orang saja. Tentu dibutuhkan berpuluh-puluh ponggawa yang bisa mengecek, mengedit dan validasi bahwa tulisan-tulisan yang dibuat oleh para literatur di tingkat kabupaten tersebut layak untuk di konsumsi publik. Belum lagi jika ada tuntutan tuntutan koordinasi yang menuntut pertemanan secara fisik. Misalnya guru-guru dari Indramayu, Bogor Cianjur Bekasi, harus datang ke Bandung ke tikomdik untuk berdiskus.  siapa yang akan membiayai kedatangan dan kepulangan mereka. siapa yang akan mengundang kedatangan mereka ke tikomdik. Jika yang mengundangnya itu adalah maka itu bukan kegiatan dinas tetapi
Kegiatan yang diselenggarakan oleh LSM bernama gareulis. Tentu hal ini tidak mudah untuk mendapatkan izin dari atasan langsung untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dinas.

 Saya akan terus mengikuti perkembangan dari program-program yang ditawarkan yang sangat menarik ini titik Bagaimana Ibu Yulia beserta tim dapat mensukseskan kegiatan ini titik Saya ingin belajar dari keberhasilan ini sehingga bisa di duplikasi di tingkat kabupaten. Karena saya sendiri sangat ingin memiliki kegiatan-kegiatan peningkatan literasi di tingkat kabupaten yang berhasil walaupun tanpa dukungan finansial dari pihak-pihak yang seharusnya menanggung itu.

22 Juli  2020
Akhirnya ditetapkan pelatihan  tanggal  25 dan 26 Juli  2020, Sabtu  Minggu. 
E mengatakan bahwa tidak tahu menahu soal menjadi pembicara,  tulis tonggong.
 Pendapatan dibuka bayar 100 ribu  

*Assalamualaikum Wr. Wb.* 

Selamat malam semuanya.
Semoga tetap semangat. Sekadar mengingatkan besok terakhir daftar DIKLAT PENGGERAK, ysng harus diikuti oleh SELURUH PENGURUS GLN GAREULIS JABAR baik kategori PERINTIS (Pengurus provinsi) dan PENGGERAK (penfurus kota/kab).

Adapun yang perlu diketahui :

1. Tanggal Pelaksanaan diklat, 25-26 Juli 2020 jam 08.00 - 16.00 wib

2. Diklat Daring menggunakan Zoom meeting

3. Pemateri 10 orang dari Balai Bahasa Jabar.

4. Sertifikat 32 JP.

5. Penyelenggaraan DIKLAT GRATIS. 

6. Kontribusi peserta baik perintis dan penggerak sebesar Rp. 100.000,- untuk mendapatkan  :
a) Majalah MGG ( sebagai sarana publikasi dan apresiasi karya literasi) yang keberadaannya diakui oleh BALAI BAHASA JAWA BARAT dan DISPUSIPDA
b) KTA (Kartu Tanda Anggota PENGGERAK atau PERINTIS GLN GAREULIS JABAR)
c) Ongkir majalah dan KTA.

Untuk majalah, bagi yg sudah transfer akan langsung dikirim besok ke peserta diklat. Agar bisa diketahui rubrik apa saja yang ada dimajalah. 
Sedangkan untuk KTA, pengiriman dikoordinir oleh ketua koordinator kota/kab.

6. Transfer ke rekening BJB Rd. Endah Wulan No 0096377037100. (Mohon bukti transfer jangan sampai hilang karena harus diupload  pada Link Pendaftaran Diklat Penggerak)

7. Meeting link dibagikan hari jumat dan hanya diperuntukan bagi pengurus yang sudah mendaftar.

Demikian yang dapat disampaikan. Semoga dapat dijadikan maklum.
Mohon doanya semoga segala sesuatunya dilancarkan.
Aamiin.
Yulia
 *Wassalamualaikum Wr. Wb.* 
🙏

Kala sudah bayar, daftar 

Yang aneh  harus langganan  majalah. 
Akhirnya  menuai protes. 

25- 26/7 webinar 
Selama 2 hari kegiatan webinar menghadirkan sekitar 10 pembicara.
 di bawah pengumuman tersebut ada tulisan dari ibu Yulia bahwa semua orang wajib mempopulerkan kegiatan ini.  dengan cara menginformasikan di Instagram, Facebook atau di tempat-tempat lain sehingga Gebyar ada kegiatan Gareulis.

Kegiatan ini diikuti secara antusias sekali oleh para Perintis dan penggerak. Saya mencatat angka tertinggi peserta adalah 338 orang.
Muncul  tugas yang  jadi extra job 
Tautan di tugassiswa818@gmail.com 

Another info
Teh Suzi Susi bagaimana cara mendapatkan Majalah Geliat Gemilang? Ih Akang, Teteh, Ayi. Mudah pisan beli Majalah Geliat Gemilang mah, tinggal klik tautan ini :
Http://bit.ly/pesanMGG

Dijamin ini pembelian yang terpusat. InsyaAllah majalahnya pasti sampai . Atau hubungi nomor ini : 08552237777.
Yukkkk, segera miliki MGG edisi 04 ini, kita baca, laluuuu kita menulis. Tak hanya untuk para guru, ada rubrik untuk siswa juga,loh

No comments:

Post a Comment