Saya tidak mempedulikan orang lain. Saya mengucapkan selamat langsung kepada bapak KS yang telah dilantik kembali. Dan sangat mengejutkan. beliau menjawab ucapan selamat saya dengan ucapan terima kasih. Sangat mengejutkan juga sangat menyenangkan.
Sepertinya teman-teman saya yang lain yang satu sekolah, mungkin mau ucapan selamatnya langsung Kepada beliau tidak diucapkan di grup sekolah. sebab kalau diucapkan di grup sekolah, terutama grup yang segala macam obrolan muncul, biasanya memang hanya menampung obrolan-obrolan yang tidak penting, misalnya yang jualan mie goreng, jualan sepatu, atau menyampaikan hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitan dengan profesi sebagai guru. Untuk penghormatan kepada Pakai S maka mungkin tidak ada ucapan selamat di grup yang memang nano-nano.
Ucapan selamat juga tidak muncul di grup sekolah yang resmi adminnya hanya para wakasek. Mungkin para wakasek sedang merancang kalimat yang bagus dan tepat untuk diucapkan kepada bapak KS yang dilantik dan ditempatkan di sekolah lain. Atau mungkin menunggu sampai serah terima jabatan. Saya tidak begitu memahami aturan standar ucapan selamat kepada Kepala Sekolah sendiri yang kemudian dilantik menjadi kepala sekolah orang lain. Dan kepala sekolah orang lain menjadi kepala sekolah dimana tempat saya mengajar, yang juga menjadi tempat dimana istri Kepala Sekolah yang baru itu juga mengajar.
Yang saya tahu pernah mendengar bahwa ada aturan suami istri tidak diperkenankan berada dalam satu kantor. Tetapi jika hal ini terjadi apakah itu akan dilaksanakan kan? Mungkin yang harus pindah istrinya karena kepala sekolah tidak mudah memindahkannya, pelantikannya juga susah
Kalau guru yang pindah mudah, tinggal lapor ke BKD, nanti diberi SK ke sekolah yang baru, langsung tidak ada pelantikan, tidak ada undangan khusus, tidak ada basa-basi, langsung saja pindah. Tidak seperti Pelantikan kepala sekolah.
Usai mengucapkan selamat saya memohon doa kepada bapak ks agar saya juga mendapatkan anugerah yang baik seperti dirinya. Beliau mengatakan Agustus atau September akan ada pelantikan lagi. tetapi katanya pelantikan untuk para kepala atau struktural. Mudah-mudahan saja saya termasuk kepada yang turut serta dilantik. Mengapa saya mengharapkan itu, secara tidak langsung saya sudah ada yang menggantikannya dalam hal mengajar. guru baru sudah datang, sedangkan saya masih bercokol di sekolah yang sama.
Penggantian kepala dinas yang baru mengakibatkan terjadinya pelantikan baru lagi di tatanan bawahnya. Bulan Juli ini Pelantikan kepala sekolah, bulan Agustus atau September sesuai informasi yang saya terima dari beliau, akan ada pelantikan kepala tu mungkin selanjutnya nanti akan ada pelantikan pelantikan yang lain seiring bergantinya kepala dinas.
Grup Di sekolah masih tetap tidak ada yang mengucapkan selamat seolah tidak ada pelantikan, seolah tidak tahu bahwa pelantikan telah terjadi sejak sehari yang lalu. Fenomena ini harus saya pahami sebagai bagian dari keunikan kan rekanan Saya bekerja. Teman-teman di grup sepertinya asik dengan guyon-guyon dan mengunggah kabar-kabar yang ringan-ringan. Sebagian masih berkutat membahas tentang konyolnya mengisi trk peer review yang angkanya harus variatif dari angka 6 sampai 10. Yang membuat semua orang geger. di grup yang sama isinya para guru juga pembahasannya itu-itu juga, membahas ketidak tegaan untuk menilai teman sendiri dengan angka-angka yang jelek. angka-angka jelek itu dipandang tidak adil sehingga tidak mewakili kinerja temannya sendiri. Tetapi atas nama simpangan baku dari hitungan sistem, akhirnya mereka tidak melihat lagi pada siapa yang mereka nilai, tapi memikirkan Bagaimana supaya nilainya tidak ditolak secara sistem dan urusan mengisi previewnya yang sudah dilakukan berjam-jam selesai
Grup lainnya berbeda lagi bahasanya. di grup MGMP bahasa Inggris provinsi membahas tentang persiapan debat bahasa Inggris tingkat provinsi yang akan dilaksanakan secara daring. Seperti biasa tiba-tiba Nama saya muncul pada kelompok juri. Padahal saya sebetulnya tidak berharap untuk menjadi juri lagi. Menurut saya sebaiknya posisi juri di estafet kan kepada orang lain bergantian, sehingga bisa mendapatkan manfaat secara poin untuk kenaikan pangkat, bagi mereka yang PNS. Bukan berarti saya tidak memerlukan angka kredit poin dari menjadi juri, tetapi teman-teman lain lebih membutuhkan itu.
Di grup bahasa Inggris lainnya yang memuat guru-guru SMA SMK sd-smp sibuk membahas tentang pelatihan yang ingin disajikan oleh para dosen Upi. Yang diributkan adalah mengenai saluran. Salah satu orang ingin salurannya menggunakan zoom karena sudah sangat akrab dengan para guru titik tapi yang satunya lagi menyarankan menggunakan Google meet.karena lebih aman ketimbang Zoom dan lebih ringan dalam hal pemakaian internet. Yang lainnya lagi meminta agar menggunakan Microsoft 365 atau Microsoft.meet.
Alasan menggunakan Microsoft adalah karena pada Microsoft disediakan beberapa fitur yang memang ditujukan untuk pendidikan termasuk tatap muka secara virtual. Namun permasalahan ketika akan menggunakan Google meet adalah aplikasi aplikasi, fitur-fitur, dan layanan layanan yang disediakan oleh Microsoft tidak populer di kalangan guru-guru. Para guru sudah tahu dan akrab dengan Google form. Ketika berbicara Google meet mereka tidak semuanya tahu mengenai hal itu titik Maka obrolan di grup ini hanya berpusat pada pemilihan saluran apa yang akan dipakai dan akhirnya saling menahan pendapat bahwa Zoom lebih baik karena alasan Ini, Google meet lebih baik karena alasan itu, Microsoft meet lebih baik karena alasan ini itu. Saya sendiri tidak mengajukan alasan menggunakan platform yang mana. Namun ketika ada yang menanyakan apa apa yang dapat dilakukan oleh Google meet dan Berapa orang yang dapat ditampung oleh Google meet saya jawab bahwa pengelolaannya amat sangat mudah dan bisa memfasilitasi 100 orang saja. Kan gratisan.
Saya tidak hendak menjelaskan ini itu. Dari beberapa pengalaman yang telah saya lalui, jika menjelaskan ini itu, maka saya akan terkena buntut untuk menjelaskan ini itu yang lebih spesifik lagi. Dan itu akan menyita waktu. Sedangkan saat ini waktu saya seharusnya dipergunakan untuk menuliskan administrasi pembelajaran Pearson
Saya mengatakan punya waktu sebanyak 20 hari untuk dapat menyelesaikan administrasi pembelajarannya. Sebetulnya kalau dipikir-pikir saya terlalu berani mengatakan 20 hari. tetapi saya katakan 20 hari itu dengan alasan Saya membutuhkan uang untuk membayar kacamata. Jadi berat pun saya laksanakan Karena saya butuh uangnya. Hari ini saya mencoba mengerjakan buku yang pertama, ternyata pusingnya minta ampun. Saya hanya bisa selesai. beberapa administrasi awal dan Silabus sebanyak 2 KD.
Tagihan kacamata nya sudah datang. ternyata katanya sejak tanggal 10 kacamatanya sudah siap, Sudah dapat diambil. Saya harus mengucapkan selamat kepada diri sendiri karena berani-berani memberi uang yang begitu banyak untuk membeli kacamata.
No comments:
Post a Comment