Work from home sudah terasa biasa. Tidak banyak keluar rumah juga biasa. Satu hal lain yang menjadi biasa adalah mengikuti pelatihan dan seminar dari rumah. Ada yang menyebutnya webinar, zoominar, Google meet, microsoft meet, skype. Para guru dapat meningkatkan kemampuan pedagogis dan akademis dari rumah.
Semula saya agak ragu mengikuti pelatihan dan seminar dari rumah. Seolah ada sesuatu yang hilang. Seminar kan rame, bertemu banyak orang. Seminar sendirian dan bertemu dengan orang- orang secara virtual, tetap, bagi saya terasa berbeda.
Lama kelamaan, saya menjadi terbiasa dengan Webinar dan zoominar. Banyaknya tawaran berwebinar dan berzoominar memberikan kesempatan pada saya untuk mendapatkan banyak pengalaman mengenai seluk dan beluk seminar online.
Sesekali saya berkesempatan menjadi panelis. Banyak kali saya menjadi peserta. Saya mengikuti webinar dan zoominar mumai dari yang diselenggarakan oleh personal meeting dengan peserta hanya dua orang, sampai yang diselenggarakan oleh lembaga ternama dengan peserta dari seluruh dunia sekitar 4.500an peserta.
Keseruannya tentu masing-masing berbeda.
Kali ini saya mendapatkan hal yang lebih seru lagi. Saya sebutkan lebih seru karena pada saat ini saya ditawari menjadi pembicara. Yang seru adalah penyalahgunaannya pafa pukul 7.00. Saya mengira pukul 7.00 pagi. Ternyata pukul 7.00 malam!
Seperti apa berzoominar di malam hari? Saya belum bisa menceritakannya. Saya pernah berwebinar di subuh hari karena perbedaan waktu pihak penyelenggara dengan WIB. Apa rasanya? Ngantuk dan sedikit kurang konsen karena masih ngantuk.
Nah bagaimana dengan zoominar setelah isya? Nanti diceritakan setelah mengalaminya ya.
No comments:
Post a Comment