Guru mengajar dengan Google Meet |
Pembelajaran moda daring memungkinkan guru lain, orang tua, atau pihak manapun yang ingin mengetahui bagaimana pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Sebagai contoh dengan menggunakan Google meet, guru lain dapat turut serta belajar di kelas tersebut. tentu saja dengan catatan mendapatkan alamat Google meet dan mendapatkan izin untuk bergabung di kelas tersebut.
Bisanya masuk ke dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung memberikan beberapa keuntungan. keuntungan yang pertama adalah terkait dengan belajar dari mengajar.
Mengamati guru lain yang sedang mengajar memberikan inspirasi dan alternatif penyajian pembelajaran yang berbeda. Inspirasi bisa muncul ketika melihat guru lain sedang mengajar misalnya terkait dengan bagaimana penggunaan slide, penggunaan waktu pada saat tatap muka virtual, Bagaimana memanfaatkan kehadiran siswa bagaimana mengoptimalkan komunikasi dengan siswa dan bagaimana Memberikan latihan yang dapat membantu siswa belajar secara optimal.
Alternatif yang dapat diperoleh ketika mendapatkan pengalaman guru lain mengajar adalah diantaranya Bagaimana penyajian materi efektif dapat diberikan. Ketika suara kita hilang tetapi poin-poin yang diberikan masih dapat ditangkap oleh siswa. Alternatif yang ditawarkan misalnya guru memberikan penjelasan juga di kolom chat, sehingga ketika ada kalimat yang hilang karena lemahnya sinyal, tulisan pada kolom chat dapat membantu siswa untuk menangkap poin-poin penting yang sedang dijelaskan.
Alternatif lainnya adalah bahwa pertemuan secara virtual dapat menjadi Tempat bertemunya para guru dengan siswa hanya untuk membahas hal-hal yang sangat penting saja. Sehingga para siswa merasa tetap dibimbing walaupun bimbingan tersebut sangat minim, dalam arti waktu, tetapi tetap optimal dalam arti panduan pelaksanaan pembelajaran Setelah mereka harus mengerjakan latihan secara mandiri.
Pada saat seorang guru mengajar dengan menggunakan Google meet, dia tidak mengetahui Seperti apa rasanya posisi menjadi siswa.
Dari sudut pandang siswa, ketika menggunakan HP, tidak selalu Asa ketika melihat layar laptop. Dengan demikian kita jadi mengetahui bahwa untuk penyajian yang menggunakan PowerPoint, atau screen yang lainnya, perlu diberi waktu yang cukup sehingga siswa dapat melihat dan memiliki waktu untuk menangkap apa yang disajikan pada layar.
Dari segi ketercapaian informasi, bisa saja dari guru tidak ada hambatan sinyal, tetapi dari aspek siswa sinyal terputus-putus, sehingga informasi yang diberikan oleh guru tidak lengkap. Dengan melihat hal ini, kita bisa memberikan pelayanan optimal yaitu dengan tetap meminta siswa untuk membaca, mengkaji, atau menganalisis materi yang disediakan pada buku titik tatap muka virtual dengan menggunakan Google meet misalnya hanya untuk sekadar mengkonfirmasi, atau memicu, atau memberikan dorongan mengenai bagaimana belajar harus dilakukan kan sebetulnya secara mandiri.
No comments:
Post a Comment