Pertanyaan dari suaminya tidak dijawabnya dengan segera, baginya amat sulit untuk menjelaskan bagaimana dia dapat melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru SMA pada masa pandemi seperti sekarang ini. Akibatnya, dia hanya bisa mematung dan menebak-nebak bagaimana aplikasi penjelasan yang diperolehnya dari workshop sehingga dia dapat mengajar pada tanggal 13 Juli.
Pada saat pelaksanaan workshop dia mendengar penjelasan dari penyaji bahwa pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan secara virtual. Baginya pelaksanaan secara virtual tidak menjadi masalah. Dukungan internet di rumahnya yang menggunakan wi-fi dari Telkomsel mendukungnya untuk bisa tatap muka dengan muridnya. Dia juga sudah Mencoba membuka-buka Google Meet, dan melatih dirinya sendiri menggunakan Google meet agar tidak terlihat bodoh ketika bertemu dengan muridnya. Lagi-lagi kata revolusi terbang ke dalam isi kepalanya.
Jadwal mengajar yang diterimanya diamatinya dengan cermat. berulang-ulang dia lihat. Dia Mengajar kelas 11 sebanyak 2 kelas dan kelas 12 sebanyak 6 kelas. baginya yang sudah begitu lama mengajar, tingkatan kelas tidak lagi menjadi masalah. dia menguasai semua materi ajar baik kelas 10, 11, ataupun 12. Yang menjadi masalah baginya kini adalah bagaimana dia mengajar dalam waktu yang singkat tetapi memberikan hasil yang kurang lebih sesuai dengan harapannya. Harapannya amat sederhana, ia ingin muridnya menjadi para pembelajar Mandiri titik pembelajar yang mampu menambah ilmunya dengan cara membaca, berlatih secara mandiri. Belajar dengan cara itulah yang memungkinkan mendorong muridnya berhasil untuk kondisi sekarang ini. Revolusi terjadi pada Bagaimana cara muridnya harus belajar pada masa ini titik dengan tidak bisanya guru berjumpa dengan murid memaksa murid untuk bisa lebih banyak belajar dengan mengatur sendiri mulai dari jadwal, Berlatih mengerjakan soal sampai dengan mengevaluasi cara belajarnya sendiri.
Sesuai dengan permintaan penyaji pada kegiatan Workshop, dia menyusun dan merancang apa yang dapat dilakukan sebelum hari pertama mengajar dimulai. Diamatinya jadwal mengajar yang dimilikinya. Tertulis nomor 10: Teacher Depsika. Artinya dia guru yang berada pada urutan nomor 10 di dalam jadwal mengajar, dan dia seorang guru bernama Depsika. Urutan nomor 10 tentu menunjukkan bahwa dia adalah guru yang sudah senior-senior dalam arti umurnya sudah tua, menjelang pensiun, dan sudah lama masa mengajarnya. Dia menyadari nomor urutan mengajar tidak menunjukkan kepiawaian ataupun kompetensi keahlian mengajar.