Sunday, December 30, 2018

Permasalahan Guru Honorer

Honorer adalah pegawai yang tidak atau belum diangkat sebagai pegawai tetap dan setiap bulannya menerima honorarium bukan gaji.

Ada tiga macam honorer
K1 yang pembiayaan honornya langsung dibiayai APBD atau APBN. Tenaga HK1 mereka yang sesuai dengan Permenegpan RB no 5 tahun 2010 yaitu tenaga honorer yang bekerja di instansi pemerintah dengan TMT 1 Januari 2005.

K2 adalah honorer yang diangkat per Januari 2005 atau sudah diangkat 1 tahun ketika 31 Des 2005, bedanya tidak mendapatkan upah dari APBD/APBN.

K3, non ketegori, yang diangkat selepas kurun 2005-2008 dan bekerja mulai 1 januari 2009. Akibat tidak tuntasnya K1 dan K2 maka pemerintah menghapus K3.

Tenaga honorer K1 jika tidak memenuhi syarat jadi K2.  K1 dan K2 yang memenuhi kriteria bisa mengikuti CPNS.  Wacana baru, pemerintah mempertimbangkan untuk mengalihkan status K1 dan K2 menjadi pegawai kontrak yang diatur oleh PP nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan gaji dan tunjangan yang sama dengan PNS bedanya tidak mendapatkan uang pensiun. 

Ketentuan di atas akan dimasukkan ke dalam UU ASN. Eko Sutrisno kepala BKN menegaskan tidak serta merta HK1 dan HK2 langsung diangkat menjadi pegawai kontrak atau PPPK. Tetap harus melewati seleksi baik SKD, ataupun SKB.
Masalahnya tes kompetensi dasar dan kompetensi bidang tidak mudah, dari pelaksanaan perekrutan CPNS 2018, ditemukan hanya 10% yang mampu memenuhi kriteria. 

JK menjanjikan 2018 seluruh Honorer diangkat PNS berkaca dari kejadian penganiayaan hingga wafat guru honorer Ahmad Budi Cahyono dari Kabupaten Sampang. 
Guru honorer tidak dianggap berwibawa.

Lahirnya PP nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai jawaban untuk menuntaskan HK2 menjadi kontra produktif dengan janji Jokowi tahun 2014 terhadap PGRI yang akan mengangkat honorer K2 tanpa kecuali. Saat ini di Kemdikbud tercatat terdapat 157.210 guru honorer Kategori 2.  Dari jumlah tersebut yang dinilai layak CPNS 12.883 karena usia di bawah 35 dan berpendidikan minimal S1. Jika tidak lulus,  maka mengikuti CPPPK karena tidak ada batasan usia. Jika masih tidak lolos, maka bisa mengikuti ujian sebagai guru pengganti yang gajinya dibayar sesuai UMR dengan dana ditanggung Pemda masing2. Cianjur 2.162.366,91 berlaku mulai 1 Jan 2018. Untuk 2019, naik 8,03% menjadi 2,3jt.

Selain itu PP 49/2018 dipandang sulit untuk terwujud pada tahun 2019 sebelum Pilpres. Walaupun pada Rapat kerja pemerintah  dengan Baleg atau badan legislatif sudah menyepakati dilanjutkan dengan pembahasan DIM, daftar inventarisir masalah. Namun, DIM sampai Desember 2018 ini tidak diserahkan pemerintah.

PP 49/2018 seolah menjadi solusi jangka pendek sembari menunggu revisi UU ASN  Nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara. Pada UU ASN dimuat tentang kompetensi dan usia. Jika DIM tidak diserahkan kondisi umur HK2 makin bertambah tua. 

Di sisi lain, pemerintah mencari ASN bermutu dengan cara tes CAT, computer asisted tes. Hasilnya mengakibatkan proses CPNS 2018 menjadi tidak bermutu. Terbukti dikeluarkan menpan-RB No 61/2018 yang memberikan peluang peserta tidak memenuhi passing grade, lulus.  SKD sulit, minim yang lulus, hanya 10%,  tes sistem ranking, SKB(idang).

Kompetensi,  jadi masalah, khususnya guru SD. Peraturan berlaku 1 Jan 2019 semua pegawai harus sesuai dengan kompetensi di bidang instansi tersebut,  untuk guru SD harus lulusan S1 PGSD.
MenPAN-RB Syafruddin PPPK kegagalan kerja Menpan yang tidak mampu merevisi UU ASN
Kemdibud, Muhajir Efendi. Skema penuntansan guru HK2 2024 dengan cara mengangkat sesuai jumlah yang pensiun. 

Masalahnya ada PP 47 tahun 2007 daerah dilarang mengangkat honorer, terakhir pemda boleh mengangkat tahun 2005.

Monday, December 17, 2018

Workshop analisis hasil keterlaksanaan

Program SMA Rujukan dan Program Kewirausahaan di SMA Tahun 2018

17-19  Desember 2018

Guru mengajar 2 mapel

Berita dari Mentri Pendidikan, Pak Muhadjir yang menawarkan guru mengajar dua mata pelajaran (mapel) untuk menutupi kekurangan guru disambut galau dan skeptis oleh sebagian guru SMA.
Sebagai contoh, pada sebuah grup komunitas guru terlontar percakapan bahwa selain pelajaran bahasa yang dipegangnya, akan kacau jika memegang pelajaran olah raga. Pada saat harus mengajarkan berenang, dia sendiri tidak bisa berenang. Solusinya mengajarkan berenang gaya batu.

Sambutan pesimis dari para guru SMA  dipicu kekhawatiran jika guru mengajar dua mapel akan merugikan dirinya. Padahal di Indonesia sendiri jika menengok para guru SD, mereka mengajar lebih dari dua mapel, atau istilah guyonnya guru borongan. Guru SD mengajar semua mata pelajaran. Dan di perguruan tinggi, dosen mengajar lebih dari satu mata kuliah.

Di luar negeri pun, misalnya Michigan, guru mengajar dua mapel merupakan hal lazim. Misalnya seorang guru bahasa,  mengajar pula sejarah. Bagaimana jika ini diterapkan di Indonesia? Tindakan ini akan lebih banyak menguntungkan guru.

Pertama, selama ini,  guru sekolah menengah sering mengeluhkan kekurangan jam mengajar yang mengakibatkan tidak cairnya sertifikasi.  Dengan memegang dua mapel, kekurangan jam mengajar dapat terpenuhi tanpa harus mengajar di sekolah induk ditambah sekolah lain.

Kedua, pada sekolah kecil di mana jumlah gurunya sedikit, maka satu guru memegang dua mapel menjadi solusi efektif untuk menutupi kekurangan guru.

Ketiga tidak sedikit guru yang mempunyai kemampuan untuk mengajar pelajaran lain, namun tidak diperkenankan dengan alasan tidak linier dan tidak memegang sertifikat pendidik untuk mata pelajaran tersebut.

Guru mengajar dua mapel tentu tidak serta merta dapat dilakukan. Guru tersebut harus pula memegang sertifikat pendidik untuk mata pelajaran kedua. Ketika diuji dan tidak lulus,  dengan sendirinya tidak memiliki hak untuk mengajar mapel kedua yang dipilihnya. Mata pelajaran kedua harus dikuasai oleh guru seperti penguasaannya pada mapel kesatu. Hal ini disebabkan ketika mengajar mapel kedua, tanggung jawab guru adalah sama mulai dari membuat rencana mengajar, melaksanakan mengajar sampai menilai pembelajaran.

Guru yang memegang dua mapel harus kuliah terlebih dahulu untuk menguasai mapel kedua secara keilmuan,  dan harus lulus, ditandai dengan memegang ijazah mapel kedua. Ini untuk memastikan bahwa dia menguasai mata pelajaran kedua sebelum dia mengajar. Usai memiliki ijazah dilanjutkan dengan upaya pemerolehan sertifikat pendidik mapel kedua. Dengan memegang dua sertifikat, barulah seorang guru mengajar dua mapel.

Kebijakan guru memegang dua mapel selain menguntungkan guru, menguntungkan pula pemerintah. Mengangkat guru baru untuk menutupi kekurangan guru mengakibatkan
beban biaya negara bertambah. Pemborosan biaya tersebut tidak akan terjadi jika kekurangan guru ditutup dengan optimalisasi kinerja guru dengan memegang dua mapel.

Bersiap diri untuk menguatkan kompetensi pada mapel kedua menjadi jalan bagi para guru sekolah menengah untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Guru seyogyanya tidak berhenti belajar. Mengasai mapel kedua dengan belajar menggenapkan tanggungjawab dan teladan guru sebagai pembelajar sejati.

Monday, December 10, 2018

Kenapa menulis

Konsumsi pribadi,
Mengasah kemampuan menulis,
Menuangkan ide dan pikiran,

Yatim piatu, dapat honor menulis, naik becak, terasa sangat nikmat. Naek becak sangat mewah untuk orang tak berduit.

Pertanyaan
Apakah menjadi penulis masa depannya?
Tips menulis buku, Anita.

Saadah
Lahir dari keluarga kaya
Jaman perang
Masuk sekolah guru
Menjadi istri kepala sekolah
Pernikahan dengan duda beranak 7
Anak tiri julid.
Hampir bercerai di masa tua
Pengabdian pada suami sampai mati
Cinta sejati tanpa pamrih.

Sunday, December 9, 2018

Aku keberatan karyaku diatasnamakan Siti Badriah

Aku tidak menemukan Siti Badriah menuangkan proses kreatifnya  pada dunia tulis menulis jurnal pendidikan berbahasa Inggris. Kondisi itu kemudian menjadi hal yang menggelikan ketika aku menemukan bahwa namaku ditulis menjadi namanya pada sebuah jurnal yang dimuat di sebuah Universitas.

Semula  namaku ditulis sebagai namanya tidak kuketahui. Namun seorang teman dengan guyon menggodaku di Facebooknya seperti berikut.  
Ketika Siti Badriah mulai menjamah dunia akademik, saatnya Miss Badriah merambah dunia musik dangdut. Colek yang punya jurnalnya ah 

Reflek kujawab, "Menyerah ah. Terlalu banyak yang harus dipelajari: goyang,  gitek, geol, gujag gajig dan g  g  yang lainnya  :-) :-) :-)

Kesalahan penulisan nama Badriah, namaku, menjadi Siti Badriah, namanya, menjadi sesuatu yang  penting bagiku. Menulis pada jurnal yang terbit secara periodik pada sebuah universitas atau pada lembaga lain yang memiliki kewenangan untuk mempublikasikan karya ilmiah merupakan bagian dari implementasi tanggungjawab profesi sebagai guru SMA. Aku secara teratur menulis untuk jurnal, namun aku tidak tahu apakah Siti Badriah melakukan hal yang sama. Pada saat terjadi kesalahan penulisan nama (yang tentunya pasti tidak sengaja), merugikanku sebagai penulis jurnal.
Kerugian yang otomatis kutanggung adalah karya tulis
itu tidak bisa kuakui sebagai karyaku sendiri karena jelas-jelas namanya bukan Badriah. Kerugian lainnya adalah tabungan poin untuk kenaikan pangkat menyusut. Pada dunia guru, ada tuntutan menulis karya ilmiah terkait mengajar yang harus dipublikasikan. Karya ilmiah tersebut nanti dapat diajukan sebagai pelengkap syarat kenaikan pangkat. Ketika karya ilmiah tersebut telah berhasil dipublikasikan, namun namanya berganti, maka tidak bisa dilampirkan sebagai bukti telah melakukan publikasi karya ilmiah.

Aku sendiri sebetulnya tersenyum (tidak getir, senyum biasa saja) ketika menyadari bahwa karya ilmiahku (tanpa sengaja) dimuat dengan nama orang lain. Kesalahan pemanggilan namaku, telah biasa kudengar. Pada saat kesalahan merambah pula pada penulisan jurnal, aku tak menyalahkan siapapun.

Biarkan saja dulu nama Siti Badriah terpampang sebagai penulis jurnal pendidikan. Aku akan memberinya kesempatan. Semoga dengan cara ini ada koran, atau televisi yang mengonfirmasi kepada Siti Badriah apakah benar dia menulis itu. Jika ditolaknya, semoga dicari siapa penulis aslinya, jadi aku nanti bertemu Siti Badriah. Bagiku jika diberi kesempatan bertemu Siti Badriah tentulah menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dan, kesempatan pertemuan itu semoga memberikan kesempatan pula untuk menjelaskan bahwa Badriah, bukan Siti Badriah.

Karya ilmiah yang dimuat dengan nama Siti Badriah itu intinya memaparkan bahwa penggunaan komik memungkinkan para siswa melakukan kreatifitas hampir tanpa batas sekaligus merupakan aktivitas yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bagaimana hal itu bisa terfasilitasi melalui pembuatan komik, alasannya sebagai berikut.

Komik dikenal hampir oleh semua siswa. Pada saat siswa belajar dengan bersandar pada sesuatu yang telah mereka kenal, ini menjadi dasar bagi keberhasilan pembelajaran. Menurut Tiemensma, (2009) diasumsikan bahwa pengalaman membaca atau membuat komik yang telah  dialami para siswa dapat dimanfaatkan untuk menarasikan cerita (atau boleh juga hal-hal dramatis) dimana komik berperan sebagai media visual yang mengombinasikan tulisan dan konsep visual. Berdasarkan asumsi ini, kulakukan pembelajaran yang menggunakan komik.

Mengajar dengan menggunakan komik tentu saja tidak serta merta kulakukan. Selama hampir tiga hari aku belajar membuat stick figure. Tujuannya adalah untuk membantu para siswa yang merasa tidak memiliki bakat membuat komik atau manga, tertolong. Stick figure bisa ditiru siapapun. Segala aktivitas manusia, ataupun apapun yang memerlukan konsep visual, dapat divisualisasikan dengan stick figure. Ini contoh stick figure yang bisa ditiru dengan relatif mudah.


Setelah aku sendiri sebagai guru merasa siap untuk memberi contoh memvisualkan konsep dengan stick figure mulailah pengajaran dengan menggunakan komik dimulai. Pertama, para siswa diberikan teks menyimak. Setelah menyimak satu kali, teks tulisnya yang berjudul The Skeleton in the Cupboard diberikan. Teks tulis diberikan dengan alasan para siswa tidak menangkap apa sedang diceritakan narator. Teks tulis sangat membantu para siswa menangkap apa yang sedang dinarasikan. 

Sebagai latihan awal, para siswa diminta untuk mengubah setiap paragraf menjadi satu strip komik. Paragraf pertama yang didengar adalah It was a busy day, as usual. The traffic circle began to get scorched in the strengthening heat of that morning as a protest was taking place. People in a long wavy line were staging outcry against the issue of Playboy magazine-Indonesian version. They were jamming up the well-known capital city of Jakarta.

Para siswa yang mengaku tidak mampu menggambar, memvisualkan paragraf satu di atas dalam bentuk stick figure. Seperti contoh di bawah ini. Sedangkan siswa yang berbakat menggambar dengan bebas dapat menggunakan kepiawaiannya. Kujelaskan pada para siswa yang dinilai bukan bagusnya gambar, tapi ketepatan memvisualkan isi paragraf. 


Visualisasi ini terlihat sederhana, namun mewakili isi paragaraf pertama. Segera setelah mengetahui bahwa para siswa dapat memvisualkan isi teks sesuai kemampuannya, kulanjutkan pada paragraf dua, tiga, sampai semuanya selesai. Usai menggambar komik, para siswa diminta menulis ulang apa isi teks yang didengarnya. Di luar dugaan para siswa bisa menulis ulang The Skeleton in the Cupboard dalam bahasa Inggris dengan variasi jumlah kosa kata yang berbeda-beda. Yang menyenangkan adalah plot The Skeleton in the Cupboard tersampaikan dengan lengkap.

Melihat keberhasilan tersebut, pada pertemuan selanjutnya para siswa diminta membaca teks yang mereka akui terlalu berat, yakni The History of Jack and the Beanstalk. Usai membaca diminta untuk memvisualkannya ke dalam bentuk komik. 


Visualisasi dari The History of Jack and the Beanstalk menarik untuk diteliti. Dengan memvisualkan pada komik, para siswa membuat kronologi pada kisah tersusun dengan urutan yang benar. Selain itu, kisah yang semula sangat panjang, tersaji relatif lebih singkat  namun dengan isi yang sama. Artinya para siswa memahami isi teks, dan 'membaca' seluruh teks dengan tingkat pemahaman yang tinggi sehingga bisa dituangkan pada komik. 

Keberhasilan ini membuatku penasaran, apakah komik bisa juga digunakan untuk mengajar tatabahasa kalimat langsung dan tak langsung yang biasa menjadi unsur kebahasaan teks naratif.

Kepenasaranan ini dicoba diuji dengan mempersilakan para siswa membaca teks berjudul The Wolf and The Crane. Fokus pembelajaran pada pengubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Hasil visualisasi untuk paragraf pertama halaman dua terlihat seperti berikut.
Teks yang diubah menjadi komik, semula adalah The crane wanted to fly away because she was very much afraid of the wolf. But the wolf quickly added, " Please Miss Crane, don't fly away. I need your help. I'm in a great trouble."
Pada visualisasi komik, siswa menggambar kepala wolf dan crane, ditambah representasi dirinya yang mengucap ulang kalimat yang diujarkan wolf kepada crane. 

Dari ketiga aktivitas yang dilaksanakan menunjukkan bahwa para siswa mengalami menjadi pemikir mandiri dan melakukan analisa terhadap teks secara mendalam. Untuk mampu membuat komik tahapan yang dilakukan para siswa paling tidak melibatkan analisis isi teks, mensitensa isi paragraf kemudian membuat komik, dengan kata lain para siswa terlibat dalam pembelajaran yang menuntut adanya keterampilan berpikir tingkat tinggi (analyzing, synthesizing,  creating text). Pada saat yang sma, siswa juga berperan sebagai ilustraror atau penulis komik. 

Komik buatan siswa memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menggunakan bahasa Inggris dan juga menghasilkan teks naratif dengan nuansa personal namun penuh kreativitas. Para siswa yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih perlu bimbingan mengaku merasa senang bisa membuat komik dan mengaku mampu menceritakan apa yang sedang mereka buat. Ada korelasi antara pemahaman isi bacaan dengan kemampuan menyajikan komiknya. 

Secara singkat itu yang ditulis pada jurnal. Aku tak yakin jika Siti Badriah pernah melakukan hal itu. 










Saturday, December 8, 2018

Enteung nu ngaca

Sek kana irung karasa bédana hawa ti luar imah pas asup ka jero rohangan anu ngupluk ngaplak lalega. Tiiseun. Haws tiis comrek siga nu ngiberan lamun rohangan arang langka kasaba ku jalma.

Aku pernah berkunjung ke SMAN 1 Magelang

Siti Badriah mungkin tidak memimpikan bisa datang ke SMAN 1 Magelang, SMAN 4 Magelang, atau SMA Taruna. Sekolah yang baru saja disebutkan adalah sekolah2 yang luar biasa prestasi secara akademik dan non akademiknya. SMAN 1 Magelang misalnya,  pada tahun 2018 merupakan sekolah dengan nilai UN tertinggi untuk peminatan IPA dan IPS. Memang UN bukan ukuran dan menjadi segala-galanya. Tapi menjadi segala-galanya jika 100% siswa kelas XIInya diterima di SNMPTN dan SBMPTN. Tahun 2018 tercatat 76 siswanya diterima di UGM dan 54 siswa dari yag disebutkan tadi mengundurkan diri karena juga diterima di sekolah kedinasan.

Sungguh menjadi satu catatan tersendiri bagiku, Badriah, ketika bisa menginjakkan kaki di sekolah-sekolah yang luar biasa tersebut.  Aku mencoba menguak apa yang menyebabkan para orang tua berebut memasukkan anaknya ke SMAN 1 Magelang. Apakah karena UDBnya yang hanya 100 ribu per bulan? Bukan. Alasannya karena kualitas sekolah. Karena ada penjaminan mutu lulusan dari sekolah. Penjaminan mutu inilah yang menyebabkan para orangtua siswa berebut kursi. Sekalipun sekarang menggunakan sistem zonasi, tetap saja para orangtua berharap anaknya bisa diterima di SMA yang sudah jelas kualitasnya.

Apa sebenarnya yang  membuat sekolah ini berbeda? Sekolah yang kumaksud adalah SMAN 1 Magelang. Berikut saya uraikan pembedanya berdasarkan paparan yang disajikan Kepala Sekolah dan beserta dua orang wakilnya adalah seperti berikut.

SMAN 1 Magelang memiliki modal lahan  seluas 7.800 m2. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1950. Seiring perubahan kebijakan, beragam label diberikan kepada sekolah ini, misalnya sekolah RSBI pada 2006/2007, sekolah rujukan pada tahun 2015-2017, dan sekarang menyandang sebutan sebagai sekolah model. Perubahan dari satu sebutan kepada sebutan lain memperkokoh keberadaan SMAN 1 Magelang. 

Kekokohan yang pertama adalah sekolah ini menjadi pemegang nilai UN tertinggi seIndonesia baik untuk peminatan MIPA ataupun IPS. Bagaimana ini bisa diraih? Tentu ada rahasianya. Rahasianya adalah sekolah menyediakan layanan klinis berupa penyediaan  kelas jam ke-0 untuk para siswa mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Para guru berkomitmen untuk memberikan layanan ekstra tanpa ada kata menolak dengan cara memberikan pelayanan pendidikan berdasarkan kemampuan kelompok akademis yang oleh Bapak KS disebutnya kelompok grade 1, 2, dan 3. 

Para siswa mendapatkan layanan belajar secara

3 kecamatan. Kuliner separuh dari harga Jogja. Udara lebih dingin dari Jogja.  It means that Jogja acts as the centee of trend.
Tepuk tapaki, tangan paha dan kaki, dengan tepuk pramuka.
Prov jateng: UN selalu tertinggi untuk IPS mulai 2013. Kepercayaan orang tua. 100% kuota snmptn terambil, hanya sedikit yang memilih jadi guru. Masuk STAN selalu duatas 50 orang.
Peraih medali OSN
UGM tahun ini diterima 75 orang,  mengundurkan diri 54 orang karena memilih sekolah kedinasan.
Tambahan jam ke 0 (mulai 6-6.45, - 7.30) Okto, Nov, Jan, Feb  orang berhasil pengorbanan waktunya berbeda dengan orang biasa.
Srie Lestari, B inggris, simposium pembelajaran
Short course Australia kerjasama permprov jateng dengan pem Queensland.
Jl Cepaka no 1 kemirirejo
Guru 62, 30 rombel, 10, 10, 10
Visi
Terwujudnya warga sekolah beriman bertakwa, unggul,
Stukadaya: studi pengenalan kampus dan budaya bagi kelas 11.
Pendekatan yang digunakan kekeluargaan. SPMi tidak pakai, menggunakan SNP. Pertanyaan SPMI ngawang2. Yang penting mempertahankan budaya mutu. Bagaimana datang tepat waktu, bagaimana merasa malu kalau prestasi turun.
Ada dialog antara anak, orangtua dan sekolah terkait bagaimana mengantisipasi turunnya prestasi, atau UN.
Temu pikir: ke depannya mau apa
Mubes:
Musyawarah UN: Syahnas
Siswa meminta tambahan. Budayanya berprestasi,  siswa malu jika tidak berprestasi.
Budaya mutu dibangun sejak lama.
Jam 0 ada grade yang diambil dari PTS: 1,2,3.
Siswa grade 3 malu jika tidak naik grade. Guru nyaman karena sama gradenya.
Budaya disiplin, dibangun oleh kakak kelas. Sebelum jam 6 sudah dimulai.
Motivasi: kakak kelas sudah menorehkan presrai baik, akankah angkatan sekarang akan merusaknya?
OSN dibina kakak kelas. Kakak kelas puhya beban, tanggung jawab untuk membina adik kelas.
Termasuk membiayai teman ketika ada srukadaya. Bayaran 100k perbulan.
KS berbicara dengan 6 grade secara ekonomi.  Siswa yang miskin dibantu orangtua mampu.

Aku tak henti kagum dengan Borobudur

Aku sudah pasti bukan Siti Badriah. 

Siti Badriah mungkin tidak memimpikan berkunjung ke Borobudur berulang-ulang demi memahat keindahannya dalam benak, demi ingin menikmati kehalusan karya pada kasar batu yang berjejer pada tahap kamadatu, arupadatu, .... mungkin pula Siti Badriah tidak akan mengaitkan Borobudur dengan tulisan Ayu Utami yang membahas Borobudur dari sisi keluhungan hasil cipta manusia yang bisa dijelaskan secara sastra. Aku, Badriah, mencintai keangkuhan Borobudur dan misteri yang disimpannya.

Aku berkali-kali mengunjungi Borobudur atas nama kekaguman yang tidak pernah berkurang setiap kali kukunjungi situs sejarah ini. Puncak candinya yang menjulang ke langit seolah mengatakan bahwa dari sana siapapun bisa mengomunikasikan harapan kepada sang Hyang Widhi yang  bersemayam di langit.

Sebagai sebuah karya manusia dari zaman yang belum mengenal teknologi modern, Borobudur mengundang kekaguman. Salah satu yang tak pernah habis untuk dibahas, bagiku, Borobudur memiliki presisi yang tiada tara.

Aku pernah menyaksikan sidang promovendus

Siti Badriah banyak mengahadiri banyak tempat. Bisa hadir karena diundang, bisa pula hadir karena keinginannya sendiri.  Tapi aku yakin, Siti Badriah tidak keluar masuk kampus pasca sarjana dan sesekali menyelinap ke ruang sidang promosi doktor. Bukan untuk mendapatkan snack box gratisan yang biasa disiapkan promovendus untuk tamu yang hadir. Tapi untuk merasakan perubahan kekhawatiran menjadi kegwmbiraan yang drastis terjadi dalam 90 menit.

Aku bisa menceritakan bagaimana sidang promosi doktor berlangusng. Cerita ini penting untuk pembeda bahwa aku jelas bukan Siti Badriah.

Sidang promosi doktor dimulai dengan mendengar kata Pedel. Pedel itu seorang yang berbaju hitam seperti seorang hakim bertopi toga. Tangan kanannya membawa tongkat yang di atasnya memiliki bandul bulat. Yang diketukkan pada lantai untuk menandai sidang dimulai. Ketukkan itu tidak keras tapi anehnya terdengar sampai ke ulu hati. Suara ketukan itu membuat seolah dunia melesak ke bawah ujung ketukannya dan berhenti bergerak.

MC terdengar mengumumkan bahwa sidang akan dimulai. Dia mempersilakan Pedel menjemput promovendus. Saat promovendus dijemput,  di belakang meja sidang telah berjajar 5 penguji. Mereka berbaju hitam dan bertoga. Wajah mereka terlihat serius, hampir tanpa senyum. Mereka duduk tegak, kaku seperti boneka-boneka kayu yang dibajui unik. Bagiku itu pemandangan yang membuat pikiran melanglang buana ke dunia yang isinya huruf-huruf, teori-teori, rumus-rumus, kata-kata aneh. Dunia yang sama sekali baru. Yang ruangannya penuh sesak dengan informasi yang semuanya baru. Aku bahkan mendengar kata novelty artinya kebaruan. Selalu, dalam sidang itu ada kebaruan.

Pedel menuntun promovendus ke sebuah kursi yang pada mejanya sebuah laptop telah terbuka menyalurkan huruf-huruf pada power point ke berbagai arah. Promovendus dengan jas, penuh ragu, percaya diri yang dipaksakan berjalan di samping kiri Pedel dan berdiri di depan penguji. Suasana sangat hening. Sidang yang mencekam. Tapi diam-diam dalam hati setiap yang hadir mendoakan semoga lulus. Keluarga termasuk jajaran yang hadir, yang doanya tiada putus sejak promovendus masuk ruangan sidang. Hening yang senyap penuh doa. Aku berada pada jajaran paling depan hendak menangkap semua momen yang khas hanya ada pada sidang promosi doktor.

Senyap terhapus suara ketua sidang yang mengucapkan salam pembuka sidang. Sesuai pesanan di awal agar tidak berisik, salam tersebut dijawab dengan kencang, tapi hanya dalam hati. Terlalu tegang dan tidak berani merusak kesunyian dengan suara orang biasa untuk menjawab salam. Ketua sidang tidak menunggu salamnya dijawab atau tidak (berbeda dengan ustadz dalam pengajian,  salamnya bisa sampai 3 kali untuk memastikan semua jamaah menyumbangkan jawaban salam). Dia memulai dengan mengucapkan selamat kepada promovendus yang berhasil duduk di kursi promosi doktor. Sedikit berkelakar, ketua sidang mengatakan bahwa tidak semua mahasiswa S3 tahu jalan menuju kursi itu. Banyak yang tidak sampai ke kursi itu, mungkin karena tidak tahu jalannya. Semua hadirin, tidak ada yang berani tertawa menyambut sodoran humor ketua sidang. Lagi-lagi, orang biasa terlalu takut merusak sidang dengan tawa yang bisa saja salah waktu.

Mengatasnamakan ketua tim sidang,  kemudian ketua sidang mengajukan pertanggungjawaban secara akademik disertasi yang dibuat promovendus. Dia menyebutkan judul disertasi dan semua yang ada di dalam ruangan mengarahkan pandangannya pada layar bercahaya di depan mereka yang bertuliskan judul disertasi.  Setiap hurufnya dieja khawatir tidak hafal judul disertasi yang sedang disidangkan. Seolah turut khawatir jika nanti ada yang menanyakan tidak ingat judul disertasi yang disidangkan apa.

Ketua sidang menjelaskan alaaan

Sidang terasa menarik ketika penanya dan penjawab keduanya bersambut.
Terlepas dari apakah antara pertanyaan dengan jawaban teraba koneksinya atau tidak. Selama yang menjawab memberikan paparan selama itu pula prosesi sidang dipandang berjalan lancar.
endekatan kualitatif,  desain studi kasus, validasi apa yang digunakan sehingga meyakinkan bahwa penelitian ini benar-benar dilakukan.

Sidang berhenti
Pedel mengantar istirahat
Sidang dilanjutkan
Pedel mengantar promovendus ke meja
Pengumuman

Pengucapan selamat

Wejangan
Membuat hati terasa kosong, ini adalah mulai, perlu belajar lebih lanjut, pengetahuan yang ditulis itu pengetahuan yang akan datang.
Doktor harus dibedakan dalam wawasan,  performance dari masyarakat umumnya

Thursday, December 6, 2018

Aku tahu rahasia Pengembangan usaha Afif Syakur

Afif Syakur, pegusaha batik

I love you malam, l love you canting

Dibuat mudah, dicontek sulit,  dijual mahal.

Cinta usaha: betul2 dibidangi, menguasainya, bagaimana usaha itu berhasil?

Kelebihan apa? Unggulan apa? Agar masyarakat memilih.

Usaha kerajinan (handicraft)

1. Ide2 desain, proses desain, krearifitas, gagasan baru.
.... berhubungan dengan desainer, seorang yang mengubah, membuat ide baru sehingga menghasilkan karya yang memiliki nilai tambah.
Pengalaman sering membaca buku dan melihat keadaan dunia luar apa yang sedang terjadi memungkinkan kita menciptakan produk baru.
Merancang produk tanyakan 3 hal;
Bisa direalisasi dan dibuat dalam suatu produk?
Setelah jadi produk memiliki nilai jual dan daya saing?
Merupakan produk unggulan?

2. Sistematika desain, proses  produksi
Tempat produksi yang memadai, tim.kerja solid, disiplin yang selalu komunikatif dengan...
3. Teknik presentasi desain, proses  pemasaran
Memupuk brand, penataan display kekinian, kemasan yang bagus, keterangan pendukung produksi, jaminan mutu. 
4. Ketiga unsur itu sama2 penting

Materi 2

Penguatan literasi sekolah

TLS, Satgas provinsi
Ada kegiatan 15 menit membaca yan dilakukan setiap hari ( di awal, tengah, akhir pembelajaran)
Ada bahan kaya teks yang terpampang di setiap kelae
Ada postet2 kampanye untuk membaca untuk memperluas pemahaman dan
Siswa memiliki jurnal harian
Ada berbagai kegiatan tindak lanjut dari 15 menit membaca dalam bentuk respin
Ada pengembangan berbagai strategi membaca dalam.kegiatan 15 menit atau dalam pembelajaran
Guru melaksanakan strategi literasi dalam semua mata pelajaran

Minta buku ke Asia foundation

Sumber data: siswa, guru, karyawan,  buku t3ks pelajaran,  buku pengayaan
Jdih.go.id situs semua peraturan yang dikeluarkan pemerintah

Buku pengayaan 870 buku: 75% non fiksi 25% fiksi
3- 6 rombel 1000buku

Indikator literasi dalam pembelajaran
1. Sebelum membaca
Mengidentifikasi tujuan membaca*
Dalam arti luas : menyimak menonton video
Membuat prediksi: menghubungkan aantara yang diketahui dengan apa yang akan dipelajari
2. Ketika membaca
Mengidentifikasi informasi yang relevan
Mengidentifikasi kosa kat baru, kata kunsi, dan atau sulit
Mengidentifikasi bagian teks yang sulit lljika ada ll dannatau membaca kembali  bagian itu
Memvisuakisasi dan atau think aloud atau membunyikan secara lisan apa yang ada dalam pikiran pada saat berusaha memahami bacaan, memecajkan maslah, atau mencoba menjawab pertanyaan
Contoh secara berkelompok soswa mendiskusikan ... dan menyajikan dalam bentuk grafik
Membuat inferensi
Membuat pertanyaan tentang isi teks dan gal2 terkait dengan topik tersebut (dapat menggunakan sumber di luar tels atau buku pengayaan)
3. Setelah membaca
Membuat ringkasan
Mengevaluasi teks
Contoh
Mengubah dari saru moda ke mods ke moda lain
Contoh  masing2 kelompok ...dalam bentuk bagan
Memilih mengkombinasikan dan atau menghasilkan teks multimoda untuk mengomunikasikan konsep tertentu
Menginformasi prediksi
Contoh apa yang sudah kamu pelajari tentang...
Penggunaan alat bantu

Indikator yang belum dieksplisitkan
Membuat prediksi
Mengidentifikasi

Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya literasi  (berkarakter)

Wednesday, December 5, 2018

Aku mengikuti ESQ leadership tapi tidak menangis

Aku bukan Siti Badriah  Aku mengikuti kegiatan ESQ bersama Expert in character building,  itu buktinya aku adalah Badriah. 

ESQ itu dalam bayanganku merupakan kegiatan yang membuat pesertanya menangis. Semakin banyak yang menangis dan semakin haru kadar tangisnya maka itu jadi pertanda keberhasilan. Aku mengikuti ESQ bukan atas planning sendiri. Kehadiranku pada 180 menit ESQ karena kegiatan tersebut menyelip ada pada jadwal pelatihan pengembangan profesi keguruan. Mungkin panitianya bertujuan memberikan nuansa berbeda, sehingga selipan kegiatan pada malam kedua adalah ESQ.

Acara ESQ dimulai dengan suara musik nan hingar bingar, kukatakan pada diriku sendiri itu adalah salam pembuka. Sekitar 10 menit musik hingar bingar itu berlangsung. Aku yang duduk pada baris kedua dari depan menerka-nerka what next, akan ada apa setelah musik ini berderu-deru di ruang hotel yang dindingnya  bergetar-getar mencoba menahan suara musik tidak bocor ke ruangan sebelahnya. Aku mencoba menghubungkan suara pekak musik dengan quasi emosi.

Pikiran

Rahmat
Ucapan selamat datang untuk peserta daro DKi, Jabar, Lampung, Bengkulu, Kaltara, Sulsel, Bali, DIY, Aceh

Sekikas ESQ.
Menara 165
Diawali dengan mimpi, lahir visi, misi, bagi perjuangan manusia di bumi. 7 nilai utama ESQ: jujur,  dalam bentuk lembaga independen. Kegiatannya telah menyebar di seluruh Indonesia, juga di luar negeri: Jepanh, abu dhabi, 
Univ Jogja diakui sebagai pendidikan karakter. Ary Ginanjar dihargai sebagai doktor honoris causa,.

Risman Nugraha
Master Psikologi, UGM
Untuk memulai kegiatan agar happy, mulai dengan menatap saudara di kiri kanan dan tepuk bahu bilang boss bahagia dong!
Motion into emotion: gerakan tubuh dan perasaan mempengaruhi perasaan.  Contoh: badan menyandar ke depan, kaki selonjoran, bahu turunkan, akibatnya lesu.
sapa pagi jawab pagi yang lantang.

Bayangkan jika seorang guru mengahadapi siswa yang mendapatkan banyak perasaan dalam sehari, emosinya bisa saja negatif. Ajak mereka senyum 10 detik.
Kisah 2 ekor serigala. Ayah bertanya pada anak jika di dalam hutan ada 2 serigala hitam dan putih,  mana yang akan menang?
Anak balik bertanya, yang mana  yang akan menang. Ayah menjawab serigala yang  banyak berlatih dan banyak makan. Serigala bukan hanya ada di hutan tapi ada pula dalam.dirimu.

Kadang kita lupa untuk santun, rendah hati, bercampur dengan marah, sehingga serigala hitam yang menang.

Kita harus melakukan perubahan untuk menenangkan serigala putih.
Biasakan 3S
Senyum simetris, salam semut, sahabat sejati.

Kuiz
Mari kita memasak
Bahan
Tepung ketan, daun suji/pandan, kapur sirih, gula merah, kelapa parut, dikukus,
Kelepon, mendut, awug2, jalabria, cucur.
Jawaban berbeda2 karena daerah beda2. Bagiamana supaya jawaban sama.

Beri aturan cara memasak.
Untuk hidup supaya sukses dan bahagia perlu cara.
Siswa memiliki bahan yang sama: peran keterampilan,  pengetahuan 10-20%   sikap.80-90%

Welcome to Vuca  era
Volatility, uncertainty, xomplexity, ambiguity.

Manusia itu merasa besar karena dia menggunakan cara pandang yang berpusat pada dirinya sendiri.  Sesungguhnya,  dia hanya salah satu makhluk dari milyaran makhluk yang ada di bumi. Dia hanyalah seorang penghuni bumi dari milyaran penghuni lainnya.

Meeting 1

Subdit kurikulum : pembelajaran dan penilalain,  pengembangan program sekolah: rujukan dan kewirausahaan.

2019
Kurikulum:
Naskah pembelajaran da penilaian
Pengelolaan SKS SMA
Penyusunan soal HOTS
Koordinasi dan sinkronisasi implementasi Kurikulum dengan LPMP
Pendampingan USBN
Pembinaan SMA pascs evaluasi hasil belajar
Pisa/aksi
Pembinaan program kurikulum untuk pengawas
Emodul dan video pembelajaran
Penggandaan dan pengiriman ijazah
SMA Kemaritiman /diversifikasi kurikulum
Supervisi implementasi Kurikulum

Sekolah rujukan dan kewirausahaan
Verifikasi
Bimtek
Bantah
Supervisi

Day 1
Penguatan implementasi bagi SMA 19.00
Penguatan dan  best practice Kisyani Literasi SMA
PPK Bali
Kewirausahaan batik apik jogja
Jemari mardhapi 4c SMA

SMAN 1 magelang, 4 magelang, 1 muntilan, 1 Ngluwar sma model. 

Monday, December 3, 2018

Aku sering terjebak macet

Aku bukan Siti Badriah yang bisa menggunakan kendaraan dengan kekhususan sebagai pengguna jalan. Seperti para artis lainnya, ketika datang ke suatu tempat, diarak-arak, diselfi-selfi, dilempari bunga, diteriak-teriakan namanya ketika melewati jalan umum. Kehadirannya mengakibatkan kemacetan, itu pasti.  Kemacetan itu tentu ditunggu-tunggu karena mengakibatkan kesempatan melihat pemilik suara Syantik tertahan beberapa jenak.

Aku, tentu saja sering mendapatkan kemacetan,  bukan menjadi penyebab kemacetan.  Macet karena ada truk yang terbalik akibat mengangkut bawaan alat hiasan untuk hajatan yang melebihi kapasitasnya plus supirnya ngantuk. Konsekuensinya, aku yang berangkat sejak subuh buta mengejar tiba di Bandung pukul 7 pagi hanya bisa berdoa dan berharap. Membalikan mobil truk terlentang melintang memerlukan waktu lebih dari 2 jam. Sesuai takdirnya, aku tiba di tujuan pukul 9 pagi pada saat kegiatan yang hendak diikuti, telah berlangsung selama 2 jam.

Aku menemukan bahwa menjadi penyanyi dangdut dihargai lebih tinggi dari guru. Penyanyi dangdut boleh menyebabkan kemacetan, boleh juga mengosongkan jalan hanya untuk dirinya saja. Kisahnya begini.

Saat itu, ada  dua orang kampung yang sama-sama mengikuti lomba. Yang satu, berusia belasan, siswa SMP berasal dari Cianjur Selatan berbatasan dengan laut Hindia Belanda. Satu lagi, berusia puluhan, guru SMA berasal dari Cianjur Selatan yang berbatasan dengan daerah terluar Cianjur, Jampang. Kedua orang ini sama-sama beradu kompetensi sesuai bidangnya. Semua tahapan dilalui, mulai tingkat terendah sampai tingkat nasional.

Si anak belasan tahun, yang siswi SMP, memiliki suara emas. Guru dan Kepala sekolahnya melihat ini sebagai anugerah yang harus digali dan dimanfaatkan sebagai dongkrak. Perlu dongkrak keuangan  untuk mengubah gubuk menjadi rumah semen. Perlu dongkrak keuangan untuk berpenampilan trend.  Perlu dongkrak untuk menjual nama sekolah yang berada nun jauh di pinggir Cianjur sana. Perlu dongkrak untuk mengangkat nama guru dan kepala sekolah di layar kaca.

Inobel smk dan slb
Naskah buku untuk dikmen dan inklusif untul semua jenjang pendidikan.
Karya produktif smk, lkg
Anugerahkonstitusi dikmen
Satyalencana pendidikan berdasarkan dedikasi, masa kerja, 30 tahun

Guru teladan, lihat ke sekolahnya,  rumahnya, RTnya.
Hadeuh...kitu2 teuing atuh.

Rwview buku2

Cek duspusipda
Literso . Jabatprov. Id