Friday, November 27, 2020

Bagaimana rasanya jadi Pengawas

Saat ditanya bagaimana rasanya menjadi pengawas,  saya tidak dapat langsung menjawab.  Pikiran mencoba memahami kondisi yang baru dijalani selama satu bulan, sekaligus mencoba membandingkan dengan pekerjaan yang telau dilalui selama 20 tahun lebih (1995-2020).

Urusan duit

Gidig ka sakola, haténa gilig rék ménta bantuan supaya sertifikasina dipangajukeun ku sakola. Ceuk béja ti Pa Asép keur Pengawas anyar mah engké sertifikasina taun hareup. 

Srog ka buruan sakola. Satpam mangmukakeun panto. 

Thursday, November 26, 2020

Rapat internal MKPS

 Menindaklanjuti hasil pengumpulan penilaian prestasi kerja kepala sekolah yang dalam pelaksanaannya berbeda:

  1. Penilaian secara objektif
  2. KS baru bekerja selama empat bulan di sekolah baru
  3. Informasi prestasi kerja diambil sebagian dari instrumen kuesioner guru, siswa dan orang tua siswa
  4. Eksplorasi dari telaah dokumen
  5. Wawancara dengan warga sekolah
  6. Hasil penilaian tidak langsung diberikan pada saat segera setelah selasai penilaian
  7. Hasil penilaian diberikan setelah diplenokan
  8. Penggabungan dilakukan pada rapat pleno
  9. Catatan berdasarkan hasil pengamatan dijadikan bahan untuk tindak lanjut ke depan sekolah tersebut
  10. Melakukan pleno untuk nilai akhir
  11. Nilai tahun sebelumnya turut pula menjadi acuan.
  12. Pertimbangan konsekuensi terhadap setiap nilai yang sudah diberikan
  13. Hasil penilaian diurutkan
My own note:

  • Unrealistic marks in SPMI, as an example: Standar Kelulusan, Standar Penilaian 6.99; marks went up and down unrealistically: facilities 2016 6,0 ... 2019 4,29 
  • new principal, new facilities (outside classroom, inside classroom, take advantage of BOPD)
  • Procedure in observing PKG and teacher's book mark
  • Different procedure in doing principals agenda: some present, some don't
  • School committee does not support school's program (Bjngpng)
  • Teaching model examples
  • Do not touch RPP as the disease is so acute (copy-paste, irresponsible)
  • Document: Program, report with no evaluation and RTL
  • Some programs are no developed referred to school's vision
  • worse: teacher's do not know school's mission
  • Principals adjust their character and maturity based on the school's acthmosphere
  •  
Pa Asep
  1. Kajian dimulai dengan data nilai PPKKS sebelumnya 
  2. Kajian terhadap kepribadian, sosial, kedewasaan
  3. Memanfaatkan mapel PKWU, dimodali, serius
  4. Dokumen: Sukaresmi lengkap, sesuai indikator (secara konten needs improving)
  5. Fakta ada, dokumen tidak ada
  6. Mr Ben was very good in accepting guests, he was friendlier
Response in

  1. Kebijakan (nilainya sama, turun/naik, apa yang menjadi tanggung jawab pengawas selanjutnya)
  2. Nilai tahun sebelumnya, nilai tahun sekarang
  3. Catatan (Kelebihan dan Kelemahan)


Wednesday, November 25, 2020

Belajar dari PPKKS SMAN 1 Pacet Cianjur Cianjur

Jurnal Mengajar
Catatan siapa mengajar apa, jam ke berapa, dan bagaimana mengajarnya merupakan artefak penting bukti bahwa seorang guru mengajar. Dalam pembelajaran secara daring pembuatan agenda mengajar atau jurnal memgajar, atau apapun sebutannya, dapat dibuat secara daring pula. Berikut dipaparkan contoh praktik baik jurnal  mengajar yang diterapkan di SMAN 1 Pacet Cianjur. 

Jurnal mengajar dibuat dengan menggunakan google form. Setiap guru dapat mengaksesnya setiap kali dia mengajar. Kondisi kemudahan akses ini seolah semudah mengakses agenda mengajar yang ditulis pada buku agenda terbuat dari kertas yang selalu tergeletak pada meja guru pada saat tatap muka. 

Jurnal mengajar tatap maya terdiri dari nama, mata pelajaran, hari, tanggal, kelas, jam ke, materi pokok, KD/uraian kegiatan, catatan kejadian penting (jika ada), dan aplikasi yang digunakan dalam belajar daring. 

Adanya jurnal mengajar virtual membantu wali kelas dan pihak lain yang membutuhkan  untuk tetap dapat mengumpulkan informasi mengenai keberlangsungan layanan pengajaran. Dari jurnal mengajar ini dapat ditelusuri bagaimana guru mengajar. Kolom uraian kegiatan  memberikan gambaran bagiamana guru mengajar. Informasi yang diperoleh dari kolom uraian kegiatan akan membantu pihak yang membutuhkan untuk mengkaji teknik dan strategi mengajar. Pengisian berupa "menjelaskan materi, mengerjakan soal, menyimpulkan" menggambarkan bahwa pembelajaran daring secara konten sama dengan pembelajaran luring. 

Pada bagian "aplikasi yang digunakan dalam belajar daring" menginformasikan variasi aplikasi dan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. 

Jurnal mengajar dengan menggunakan Google  form relatif praktis dalam pengisiannya namun banyak informasi yang dapat diperoleh darinya.

Terima kasih kepada kepala SMAN 1 Pacet, Bapak Dede S.N, lbu Roida, lbu Windu, Ibu Yodi, Ibu Lilis, dan semua pihak yang membantu saya belajar dari kegiatan PPKKS SMAN 1 Pacet Cianjur. 

Monday, November 23, 2020

PPKKS Bojongpicung

Sambutan KS 

Alhamdulillah, sambil belajar melakukan PPKKS, banyak hal yang memperkaya pengetahuan terkait praktik baik penilaian dari SMAN 1 Bojongpicung Cianjur.

Belajar dari PPKKS SMAN  1 Bojongpicung Cianjur 

Praktik Baik Supervisi Pembelajaran Daring
Pelaksanaan supervisi dapat dilaksanakan dan berhasil mengumpulkan informasi serta gambaran pembelajaran secara daring. SMAN  1 Bojongpicung  Cianjur sukses melakukannya. Pelaksanaanya secara rinci dijelaskan di bawah ini.
Supervisi pembelajaran daring dilaksanakan dalam tiga tahapan inti:1) sebelum pembelajaran, 2) selama pembelajaran, dan 3) setelah pembelajaran.  
Tahap "sebelum pembelajaran" supervisor  mengkaji RPP yang telah dibuat oleh guru. Instrumen yang digunakan adalah lembar ceklis yang menggambarkan RPP secara struktur,  konten, dan fungsi. 
Tahap "saat pembelajaran" dilaksanakan dengan supervisor "masuk ke dalam kelas daring". Pada saat guru mengajar tatap maya dengan menggunakan Google meet, misalnya, supervisor mengamati jalannya pembelajaran dengan cara masuk ke kelas maya sebagai participant.  Dengan cara ini  supervisor dapat mencacat aktivitas dan interaksi yang terjadi. Hasil catatan pengamatan menjadi pelengkap untuk mengisi instrumen pengamatan selama pembelajaran.
Jika guru menggunakan WA untuk media komunikasi selama pembelajaran, supervisor memilih satu dari dua cara berikut: 1) masuk ke grup WA dan mencatat aktivitas selama  pembelajaran,  atau 2) menganalisis seluruh percakapan pada WA untuk sesi pembelajaran yang sedang diamatinya. Hasil pengamatan secara langsung masuk ke grup kelas atau mengalisis jejak percakapan pada WA berfungsi sebagai catatan selama pembelajaran untuk mengonfirmasi pengisian instrumen selama pembelajaran.

Tahap ketiga, setelah pembelajaran. Supervisor mengajak guru untuk mengevaluasi aktivitas sebelum dan selama pembelajaran. Evaluasi ini difokuskan pada bagian mana yang menurut guru sudah sesuai dengan rencananya dan mana yang menurut guru perlu untuk diubah, disesuaikan,  diganti, atau malah dihilangkan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Terima kasih kepada Kepala SMAN  1 Bojongpicung, Bapak H. Imanudin, M, Si yang memberikan saya waktu untuk menyerap praktik baik penilaian kinerja guru. Terima kasih pula khususnya kepada para guru yang telah berbagi pengalaman mendidiknya: Ibu Ade Suminar, Pak Dwi, Pak Dadang.

Saturday, November 21, 2020

Dirawat

Sanggeus markirkeun mobil anyarna, Rahma asup ka gedong anu pulasna sarwa héjo.  Dina luhureun panto ngajeblag tulisan badag NauraGreen, perawatan wajah. Manéhna ngaléngkah  kalayan nyalsé. Perbawa duit jeung mobil anyar ngajadikeun dirina bisa leumpang bari katingalina teuneung jeung ludeung pisan. Taya karémpan, duit bisa nyarita leuwih seukeut jeung leuwih matih batan omongan. 

Sabenerna dina jero haténa mah kaayanna toja'iah pisan jeung anu katempo ku nu jaraga di tempat nu keur didatangan ku Rahma. Haténa lelenyapan sieun katohyan  lamun manéhna lain tukang kaluar asup ka tempat perawatan beungeut. Salila ieu, manéhna ngurus hurik jeung  burik kulitna cukup ku dibaluran konéng campur arem-arem tina beas. 

Friday, November 20, 2020

Sosialiasi AN Smansa

 Sebelum para peserta hadir saya sudah hadir duluan. Maksudnya untuk mengecek apakah video bisa keluar dari speaker eksternal lewat sambungan untuk presentasi.  Seperti yagf didugakan, ternyata tidak berjalan lancar. Jadinya dicolok dari hape dan tidak nyaman, of course.

Acara dibuka oleh Selvi dari KCD, dilanjutkan dengan paparan dari Pa Kasie. Selanjutnya Pa Haruman dan terakhir saya. Eh, ternyata materinya sama. Itu-itu juga. Untung sehari sebelumnya saya nambah-nambah sedikit buat contoh, jadi lumayanlah  bisa memaparkan yang berbeda. 

Berbicara depan publik dan dikenalkan sebagai pengawas, tapi lucunya, saya masih merasa guru.  

Hari Jumat ini pun dimanfaatkan untuk bertemu Pa KS Smamsa membahas perkembangan pencetakan buku. 

Hari ini, juga ada kabar sedih.  Dwi positif Covid-19.  Dia harus menghadapi ini dengan tantangan lebih berat karena dia harus menghadapi anak-anak. 

Juga, Pa Esep pemred Guneman dirawat di RSUD karena Covid-19. 

Berita Covid-19 semula hanya terdengar di youtube. Kini, dari orang-orang yang saya kenal. 


Thursday, November 19, 2020

Sosialisasi AN

 

Sosialiasi AN

Sesuai dengan 4 kebijakan merdeka belajar: assesmen, RPP,

Langkah 1.

Peningkatan kapasitas guru memerlukan waktu jangka panjang dan strategi yang matang dan tepat.

Tidak mungkin meningkatkan kapasitas guru jika Guru terbelenggu administratif atau hal-hal yang tidak berdampak riil pada pembejaran siswa.

 

 Pada rezim UN guru berfokus pada pemerolehan angka   tertinggi di ujian. Perolehan siswa menjadi proyeksi kinerja guru. Rezim ujian terstandar. Jika rezim asesmen ini dimerdekakan dan dikembalikan pada esensi asesmen sehingga dapat meningkatkan kapasitas guru.

USBN dilaksanakan pada akhir jenjang sekolah, ujian yang menentukan kelulusan.

Sesuai UU Sisdiknas menyatakan bahwa seharusya evaluasi terhadap murid itu dilakukan oleh guru dan penentuan penilaian kelulusan oleh sekolah. Karena ada konsep ujian sekolah berstandar nasional, realita yang terjadi adalah guru, juga dinas mengumpulkan soal dan kemudian soal itu diujikan. Kedaulatan sekolah tidak dapat dilaksanakan.

Bagaimana jika kedaulatan dikembalikan kepada sekolah? Bagaimana pengujian tidak ada standarnya? Standarnya ada pada Kurikulum 2013, sudah ada pada standar kompetensi lulusan. SMA sudah memiliki standar kelulusan sesuai dengan Permendikbud nomor 20 tahun 2016. Kompetensinya jelas. Itu sudah standar nasional.

Berdasarkan peraturan tersebut, penilaian dan bagaimana bentuk tesnya, bentuk soalnya, itu harus menjadi kedaulatan sekolah. Alasannya hanya sekolah, dalam hal ini, guru, yang mengetahui kapabilitas dan level murid-muridnya.

 

AKM merupakan penilaian kemampuan minimum kepada peserta didik.

Ketika mengajar suatu materi, sesungguhnya ada tiga capaian yang harus dicapai, yaitu: Kompetensi dasar, kompetensi inti, dan kompetensi lulusan. Mengapa pemerintah mendorong adanya AKM, hal ini salah satunya adalah Guru ketika mengajar cenderung mengejar kompetensi dasar yaitu pemahaman materi, tidak ada yang salah dengan ini. Namun dalam prosesnya kemampuan berpikir siswa belum terbangun, tergambar dari tingakt literasi dan numerasi anak-anak Indonesia, misalnya saja nomor 60an pada PISA.


Apakah jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan itu, siswa kognisinya lemah? 
Apakah artinya siswa tidak mempunyai kemampuan nalar yang baik?
Jawabannya belum tentu. 

Tidak perlu UN, anak sekarang Z, lebih memerlukan pikiran kritis dan gagasan, bukan lagi konsep mata pelajaran, tetapi 

Libur

Semua orang berkata bahwa bekerja sebagai pengawas merupakan pekerjaan yang ringan. Jadwal bisa diatur sendiri, dan tidak bekerja pun kabarnya, tidak akan ketahuan.
Intinya bekerja menjadi seorang pengawas merupakan cara yang paling ideal untuk menunggu masa pensiun. Siapapun yang jadi pengawas tidak dituntut untuk melakukan ini dan itu.

 Pernyataan di atas, sama sekali tidak benar.

Saya menerima tugas sebagai pengawas mulai 18 Oktober 2020. Semenjak dilantik sampai dengan hari ini, saya hampir tidak pernah mengalami hal-hal yang disebutkan seperti: bisa santai dirumah, bisa ngatur bekerja sesuai keinginan sendiri bisa leha-leha, dan bisa seenaknya.

Alih-alih bisa santai, saya malah menemukan bahwa menjadi pengawas pekerjaannya lebih berat secara fisik, mental, tuntutan keberanian yang lebih tinggi. Diawali pada awal kegiatan misalnya harus menjalankan tugas sosialisasi kan assessment nasional. Sebagai seorang pengawas dituntut untuk dapat memahami kan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah terkait isu penilaian a k m.
Selain itu juga tanggung jawab sebagai pendamping guru penggerak di mana guru yang didampinginya berada di Kabupaten Bogor, sangat menuntut kesiapan mental dan fisik agar dapat bisa mendampingi para penggerak titik belum lagi harus masih kuat bertahan menemani calon guru penggerak dalam lokakarya mulai pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore.

Tidak bisa leha-leha sangat terasa sekali pada saat jadwal penilaian prestasi kerja kepala sekolah diterima. Setelah saya dipasangkan dengan salah satu pengawas lainnya, saya mendapatkan tugas untuk menilai prestasi kerja kepala sekolah negeri dan swasta sebanyak 33 orang. Artinya Saya memerlukan waktu sebanyak paling tidak tiga puluh tiga hari untuk dapat memenuhinya. Sesuai jadwal yang diterima untuk dapat memenuhinya maka kegiatan penilaian prestasi kerja kepala sekolah baru bisa selesai pada bulan Januari 2021. Hanya pada hari ini saja saya bisa libur.
Libur dalam arti tidak berkunjung ke sekolah manapun, karena sekolah yang dijadwalkan hari ini meminta waktu tambahan untuk mempersiapkan diri. sekolah yang harusnya hari ini di nilai, berganti jadwalnya menjadi tanggal 25 November nanti. perubahan jadwal ini tentu menyenangkan bagi saya. di satu sisi memberi jeda bagi saya untuk beristirahat dari tugas yang begitu panjang. Di sisi lain, saya tetap akan memiliki tugas yang lebih panjang karena dengan berubahnya 1 orang kepala sekolah mengatur waktu, maka saya harus menambah hari untuk memenuhinya.

Sungguh menyenangkan bisa memiliki waktu libur. Saya bisa mencuci baju, bisa menyapu, dan besar bahan seperti yang di lakukan oleh orang lain.

Wednesday, November 18, 2020

Mengenang Bu Susi Siswiyati

Suaranya terdengar jernih menangkan kabar terakhir saya. Penuh semangat saya menjelaskan bahwa saya sehat-sehat saja. Kalimat selanjutnya adalah saya mendoakan agar dia sehat. Bukan tanpa alasan mengatakan hal itu.  Tiga hari sebelumnya saya membaca kabar di WA bahwa dia masuk Rumah sakit.

Setahu saya Bu Susi menderita diabetes,  namun tidak menunjukkan kendor dalam urusan semangat. Pada saat bersama-sama mengikuti pembekalan calon pengawas, kami sekamar. 

Dia orangnya lucu, bisa membuat suasana riang. Ada saja guyonan yang membuat stres karena memikirkan pembekalan Cawas yang begitu berat, menjadi hilang. Dia melucu ketika memakai dasi. Apapun, baginya bisa menjadi cerita lucu.

Kabar Bu Susi meninggal sangat mengejutkan saya. Rasanya tidak mungkin dia meninggal secepat ini. Usianya masih di bawah saya.  Tapi itulah umur.

Selamat kembali ke haribaan Yang Maha Kuasa Bu Susi.  Semoga kebahagiaan selalu menyelimutimu.
Terima kasih atas semua kenangan menarik yang diberikan. 

Tuesday, November 17, 2020

Pelaksanaan PPKKS SMAN 2 Cianjur

 Pelaksanaan: 18 November 2020


Paparan KS

Pengarahan oleh Pengawas Pembina. 

1  Pelaksanaan sesuai surat tugas PPKKS

2. Kewenangan Dinas Provinsi namun didelegasikan kepada Pengawas 

3. Pola 360 derajat

4.  Pengawas Pembina menjadi penilai 2 agar akurasi terjaga.

Bersama Kasubag, Bapak Saepulloh.

Menggali aktivitas pengembangan sekolah bersama Waka Kesiswaan, Rd Rakhmat dan Bapa Hujatul lman.

Diskusi sarana dengan waka sarpras Hj Yani Wahyu Iriani

Responden siswa kloter 1, 15 orang 


Responden guru

Bapak KS dan Ketua Komite, Bapak Dede A.s

Pengawas Pembina dan Wakakur, Ratih Dewiana

Paparan awal KS

Diskusi awal

Guru menyimak paparan KS

Evaluasi hasil penilaian prestasi kerja

Responden kloter 2

Pengumpulan data kehadiran KS

Paparan Ks

Sambutan pengawas pembina 

Respon KS

Paparan KS

Foto bersama

PPKKS SMAN 1 CILAKU

Sambutan dan paparan KS Bapak Agus Setia.
Pembukaan oleh panitia
Sambutan Pengawas. 
Dengan salah satu guru SMAN 1 Cilaku

Dengan lbu Romlah
Pa Haji Ade.

Pa Kusmayadi di SMAN 1 Cibeber
Foto bersama SMAN 1 Mande
Evaluasi:
1. Pembuatan Evaluasi Program dan RTL perlu dibuat untuk menetukan kegiatan dan program lanjutan. 
2. Penyusunan SKP berisi dari PKG  bukti pencatatan selama pengamatan.

Catatan lain:
Pada kali kedua menjadi penilai untuk PPKKS SMA memberikan sebuah pengalaman yang benar-benar baru. Tahun lalu, saya masih segar dalam ingatan saya: Memakai baju KORPRI bersama Pa Ade dan Pa Asep menuju SMAN 2 Cianjur untuk mengamati bagaimana PKKS dilaksanakan. Dalam diri ada rasa bangga karena bisa duduk bersama dengan para pengawas, namun itu kemudian menjadi kesadaran tersendiri bahwa saya belum lagi jadi pengawas. Belum bisa masuk ke dalam individu yang dibidik setiap gera geriknya dan disimpan pada album sekolah dengan caption: penilai KS tahun ini.

Saat saya benar-benar berangkat dengan membawa SK sebagai penilai, tidak ada rasa yang dulu bertahta dalam hati. Yang ada, pertanyaan bagaimana mampu menggali informasi yang akurat, dan kaya sehingga mampu menggambarkan prestasi kerja kepala sekolah. 

Lokakarya 1

presentasi 1
Kerja kelompok 1
Kerja kelompok 2
Kerja kelompok 3
Kerja kelompok 4
Foto bersama 
CGP  dan PDP 
CGP 

Monday, November 16, 2020

PPKK SMA Mande

Ucapan selamat datang terpampang di gerbang. 
Pembukaan oleh KS Deden Sugandi
Gema wahyu illahi 
Para wakasek
Para peserta pembukaan 
Menyimak pembukaan