Wednesday, September 30, 2020

PGP Hari 8

 

Reaksi Pembelajaran

Silakan Anda memilih salah satu hal menarik yang Anda dapatkan selama pembelajaran hari ini. Kemudian ceritakan apa yang membuat hal tersebut menarik menurut Anda.

Apa hal yang ingin Anda ketahui lebih banyak lagi berkaitan pembelajaran yang Anda alami hari ini?

Bagaimana caranya agar hasil pembelajaran hari ini optimal sesuai dengan yang Anda harapkan?

Bayangkan Anda sudah berada dalam situasi pendampingan Calon Guru Penggerak, pada situasi apa hasil pembelajaran ini bisa Anda terapkan dan bagaimana hasilnya?



Jurnal Pembelajaran - Strategi dan Rencana Pengembangan Kompetensi CGP

A. Analisis tujuan belajar

Cobalah untuk memikirkan dan mencatat tujuan untuk mengembangkan potensi diri sendiri sesuai dengan peran Bapak/Ibu sebagai Pendamping Calon Guru Penggerak. Lalu, tentukan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Cobalah untuk memikirkan dan mencatat tujuan untuk mengembangkan potensi diri Calon Guru Penggerak yang nantinya akan dibantu oleh Bapak/Ibu sebagai Pendamping. Lalu, tentukan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.


B. Analisis kebutuhan belajar 

Cobalah untuk memikirkan dan mencatat kebutuhan belajar untuk diri sendiri sehubungan dengan peran Bapak/Ibu sebagai Pendamping Calon Guru Penggerak. Hal-hal yang dapat diperhatikan, misalnya: kekuatan dan potensi yang dimiliki serta hal-hal yang masih perlu dikembangkan pada diri sendiri

Cobalah untuk memikirkan dan mencatat kebutuhan belajar untuk Calon Guru Penggerak yang nantinya akan dibantu oleh Bapak/Ibu sebagai Pendamping. Hal-hal yang dapat diperhatikan: kekuatan dan potensi yang dimiliki serta hal-hal yang masih perlu dikembangkan pada diri Calon Guru Penggerak.

Strategi dan Rencana Pengembangan Kompetensi CGP:

Buat analisis tujuan dan kebutuhan belajar untuk mengembangkan potensi CGP dalam program dengan jangka waktu tertentu.

Tuesday, September 29, 2020

SPMI LPMP dan PGP hari ke-7

 Hari Selasa, 29 September 2020

Dr. Budi Setiadi monev mutu di masa AKB

Dr. Budi penyaji zoom

Besok, on, berkunjung ke satuan pendidikan dengan membawa pengetahuan hari ini dan hari kemarin. Pedoman BDR dari Kemdikbud untuk kembali dibaca karena menjadi pedoman selama pelaksanaan monev. Konteks fokus supervisi mutu kali ini ke BDR yang berbeda dengan kondisi normal. 










Analisis





























gagasan untuk menulis jurnal:
Jaminan kualitas mutu sekolah melalui SPMI

gunakan rangkaian kegiatan supervisi SPMI sebagai bahan untuk menulis jurnal.

PGP
Modul Coaching ini dirancang untuk membekali Anda dengan kompetensi “Orientasi pada Peserta Didik” dan “Mengembangkan Orang Lain”.  Dua Kompetensi ini membekali Anda sehingga Anda akan dapat bermitra dengan Calon Guru Penggerak untuk mengoptimalkan potensi terbaik mereka.

Pemahaman Esensial

Pendamping guru penggerak dapat berperan sebagai seorang coach bagi guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana posisi pendamping terhadap guru penggerak adalah mitra, yang menndengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu pemikiran, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional guru penggerak.

  1. Definisi Coaching, Perbedaan dengan Pendekatan Lain, dan Pola Pikir Coach
  2. Alur Percakapan dan Kompetensi Coaching
  3. Menyusun Strategi dan Rencana Pengembangan Kompetensi
Evaluasi 360 derajat 
“Fungsi atau tujuan utama dari penilaian kelas adalah untuk memberikan umpan balik atas suatu aktivitas belajar terhadap peserta; dengan sasaran membantu peserta tersebut memperbaiki aktivitas belajarnya di masa depan" (Brookhart M., Susan, H. McMillan, James. 2019. Classroom Assessment and Educational Measurement. Routledge)
Sebagai penjelasan singkat, evaluasi 360 derajat adalah salah satu teknik atau metode evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai kinerja individu. Teknik atau metode tersebut biasanya digunakan dalam dunia pekerjaan, namun tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pada hal lainnya (Misalnya: dalam dunia pendidikan, pelaksanaan proyek, dsb). Dengan teknik atau metode 360 derajat, individu akan mengetahui penilaian terkait kinerja atau proyek yang sedang dilakukannya dari berbagai sudut pandang pengamatan yang berkaitan dengan proyek atau tugas yang sedang dilakukan. 

  1. Apa itu coaching?
  2. Apa bedanya coaching dengan training, mentoring, konseling, dan fasilitasi?
  3. Pola pikir apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
  4. Prinsip apa saja yang perlu dipegang oleh seorang coach?
  5. Bagaimana alur percakapan coaching?
  6. Kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
  7. Bagaimana menyusun rencana pendampingan dengan menggunakan pendekatan coaching?
  1. membedakan antara coaching, mentoring, konseling, dan fasilitasi;
  2. memahami bagaimana melakukan percakapan coaching;
  3. mengembangkan rencana pembelajaran untuk pengembangan diri.
Guru Penggerak yang mampu:
  1. menjelaskan apa yang dimaksud dengan coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan prinsip-prinsipnya, serta perbedaannya;
  2. menjelaskan pola pikir apa yang harus dimiliki oleh seorang coach dan bagaimana mengembangkannya;
  3. memahami bagaimana melakukan percakapan dengan alur percakapan TIRTA;TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, TAnggung jawab).
  4. mengambil intisari informasi-informasi yang diperoleh dari proses mendengarkan, menggalinya dengan pertanyaan berbobot, dan menyajikannya kembali kepada coachee untuk memicu kesadaran baru;
  5. mengembangkan rencana pembelajaran untuk mengembangkan diri sendiri;
  6. mengembangkan rencana pendampingan untuk mengembangkan potensi calon guru penggerak dalam program dengan jangka waktu tertentu.
Mandiri
  1. Pendamping membaca bahan bacaan yang diberikan oleh instruktur dan yang didapat dari riset mandiri.
  2. Pendamping merekam hal-hal penting dari yang dibaca dan menambahkan contoh-contoh kejadian yang menggambarkan situasi coaching, mentoring, konseling, dan fasilitasi.
  3. Pendamping diperkenalkan dengan konsep percakapan coaching TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, TAnggung jawab).
  4. Pendamping mempelajari cara mendengarkan aktif dan bagaimana bisa melakukannya.
  5. Pendamping mempelajari bagaimana cara membangun struktur pertanyaan yang terbuka, memicu pemikiran, dan berasal dari mendengarkan.
  6. Pendamping menyusun draf strategi rencana untuk pengembangan diri dan CGP.
Forum Diskusi
  1. Pendamping mendiskusikan prinsip-prinsip yang harus dipegang seorang coach dan mengenali perbedaannya dengan pendekatan lain seperti, mentor, fasilitasi, dan konselor.
  2. Pendamping mendiskusikan pola pikir seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang coach.
  3. Pendamping mendiskusikan bersama instruktur mengenai pemahaman mereka tentang konsep TIRTA, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot.
  4. Pendamping mencoba melakukan percakapan semata-mata berdasarkan alur TIRTA, sehingga diperoleh pengalaman sebagai coach dan coachee.
  5. Pendamping menyaksikan simulasi percakapan coaching oleh instruktur.
  6. Pendamping mempelajari bahan cara membuat rencana pendampingan.
  7. Pendamping mendapatkan umpan balik dari instruktur untuk draf rencana pendampingan yang sudah mereka susun.
  8. Pendamping mendokumentasi dan merekam umpan balik dari instruktur



Monday, September 28, 2020

PGP Hari ke-6

 Memberdayakan Komunikasi dalam Peran  calon PGP

Paralinguistuk; komunikasi non verbal, misalnya warna, intonasi

Komunikasi trgantung pada konteks. Mempelajari komunikasi manfaatnya (aksiologi). 

We can not not to communicate, komunikasi intrapersonal (berada dalam diri sendiri, ngobrol dengan diri sendiri), inter personal. COgnito ergo sum (aku ada karena aku berpikir), manusia itu serigala bagi manusia lainnya (...filsuf Yunani)

berpikir diawali dengan persepsi (tanggapan terdapap objek yang disebabkan oleh sensasi (perasa, penciuman, five sense). internalisasi stimuli adalah masuknya sensasi ke pikiran (mencium bau jengkol terpikirkan ingin makan jengkol= bau mengomunikasikan sesuatu, menjadi stimuli bagi otak).

Perepsi, KBBI, tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.

Persepsi terganatung pada field of experience dan framework of reference, nilai-nilai yang dimiliki. 

Komunikasi itu membahas how bukan what untuk mengetahui dan memperediksi efek. 

Message--> decoder/interpreter/encoder-->message

decoder: merespon pesan; encoder: respon

KOmunikasi non verbal: Bahasa tubuh, foto di IG, non verbal tanpa sadar misalnya ekspresi wajah, dan tidak bisa dihilangkan, namun bisa dikontrol. 


salad bowl or tossed salad is a metaphor for the way a multicultural society can integrate different cultures while maintaining their separate identities, 

Perencanaan komunikasi: orang cerdas tidak menyakiti ketika berkomunikasi melalui sikap merendahkan, menggurui. 


Ragam menyelesaikan konflik sangat bergantung pada bagaimana cara Anda memandang konflik tersebut, persamaan persepsi antara Anda dengan pihak yang berkonflik, dan kemampuan Anda berkomunikasi. Berikut adalah strategi menyelesaikan konflik:

1. Avoiding (Menghindari)

Para pihak mengabaikan/menghindar untuk menghadapi konflik atau gagal menangani konflik sejak awal. Ini menunjukkan rendahnya kepedulian terhadap diri sendiri dan rendahnya kepedulian terhadap orang lain.

2. Competition (Kompetisi)

Anda lebih peduli pada kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang lain. Dalam strategi ini, Anda hanya menginginkan cara Anda sendiri, terlepas dari apa yang diinginkan orang lain. Strategi ini dapat lebih cepat menyelesaikan konflik tetapi akan memberikan dampak yang kurang baik bagi pihak lain yang terlibat.

3. Compromise (Kompromi)

Anda dan semua pihak yang terlibat dalam konflik memberikan kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan semua orang. Sehingga setiap pihak secara sukarela mau mengurangi keinginannya. Berkompromi membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi ditujukan pada hasil yang lebih diinginkan semua pihak.

4. Collaboration (Kolaborasi)

Anda dan pihak yang terlibat dalam konflik sama-sama saling peduli terhadap satu sama lain. Tujuannya di sini adalah untuk mencapai win-win solution untuk kedua belah pihak. Strategi ini dapat membutuhkan banyak waktu dan kreativitas, tetapi biasanya mengarah ke hasil yang memuaskan.

5. Accomodation (Akomodasi)

Menunjukkan kepedulian yang tinggi untuk orang lain dan kepedulian yang rendah untuk diri sendiri. Di sini Anda tidak memikirkan kepentingan diri tetapi lebih fokus untuk menyelesaikan konflik. Anda memilih untuk mengakomodasi kepentingan orang lain.

Setiap strategi tidak selalunya berdiri sendiri. Anda juga dapat menggunakan kombinasi di antara strategi tersebut. Namun kelancaran dan keberhasilan dalam melaksanakan strategi yang Anda pilih, akan sangat tergantung dari cara Anda berkomunikasi.


Sunday, September 27, 2020

Geulis 161 Workshop 2

Seminggu telah berlalu.  Geulis 161 bergulir mengisi kehidupan para peserta yang turut serta pada tantangan menulis untuk Geulis 161.
Melanjutkan pembekalan untuk meg-goal-kan kegiatan,  saya memberikan pembekalan keterampilan dasar pelengkap menulis buku. 
Materi pertama adalah membuat daftar isi otomatis menggunakan Microsoft Word. Materi kedua adalah membuat blurb. 
Materi ketiga adalah membuat biodata penulis dan terakhir membuat cover dengan menggunakan aplikasi Canva.
Keempat hal di atas dipandang perlu dikuasai oleh para penulis agar mereka dapat segera menyelesaikan bukunya tanpa edit yang terlalu berarti.

Pada pertemuan yang akan datang akan disiapkan untuk belajar mengedit. pengeditan akan dilakukan dengan menggunakan Google Docs titik saya merencanakan novel Ken akan dijadikan sebagai alat bedah untuk memperbaiki secara kualitas tulisan. Rencananya adalah naskah tersebut ditayangkan kemudian dengan menggunakan Google Docs semua orang merevisi naskah tersebut. dengan demikian setiap orang bisa melihat bagaimana revisian itu dilakukan secara online dengan fasilitas Google Docs. Yang harus saya pikirkan adalah bagaimana mengundang para peserta untuk bisa terus serta Menulis langsung di Google Docs yang diberikan. Yang saya bisa pikirkan adalah mengambil alamat alamat email mereka yang pernah dikirim ke WhatsApp.

Untuk para koordinator siswa wa yang dapat saya bayangkan adalah membimbing mereka di dalam WhatsApp kritik jadi di sediakan waktu sekitar 1 jam untuk melakukan latihan merevisi naskah secara bersama-sama titik kemudian saya akan mengirimkan puebi dan harus mereka baca untuk bahan latihan memperbaiki naskah. 

Friday, September 25, 2020

PGP Hari ke-5

 

Kepemimpinan Menuju Transformasi Pendidikan

Transformasi pendidikan adalah suatu bentuk perubahan praktik-praktik baik dalam dunia pendidikan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Adanya transformasi pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam melakukan transformasi pendidikan yang berkelanjutan dibutuhkan setidak-tidaknya tiga elemen

  1. inisiatif pendidikan yang dilakukan, 
  2. pemimpin, dan 
  3. pengikut. 
Inisiatif yang dilakukan haruslah jelas, mudah dimengerti dan tentunya mudah untuk diikuti/ dilakukan, sehingga akan mempermudah semakin banyak orang yang mengikuti inisiatif tersebut. Kita dapat menggunakan model BAGJA Inkuiri Apresiatif untuk menentukan praktik baik pendidikan apa yang akan kita inisiasi di komunitas/daerah di sekitar kita.

“Jika kita tidak berubah, kita tidak bertumbuh. Jika kita tidak bertumbuh, maka kita tidak hidup.”

(Gail Sheehy)


Apa itu transformasi pendidikan dan Mengapa Kita Perlu Peduli?

Setiap saat, tatanan sosial dalam suatu entitas akan senantiasa mengalami perubahan, baik dalam skala mikro maupun makro. Demikian halnya ekosistem pendidikan di sekitar kita. Bisa dipastikan setiap ekosistem pendidikan di daerah-daerah mengalami dinamika dari waktu ke waktu.

Menurut Wilterdink, Profesor sosiologi di University of Amsterdam, perubahan sosial adalah mekanisme perubahan pada suatu tatanan struktur sosial yang ditandai dengan adanya perubahan simbol kebudayaan, peraturan perilaku, organisasi sosial dan sistem nilai (Encyclopaedia Britannica, 2019). Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya perubahan sosial, salah satunya adalah transformasi pendidikan; sebuah inisiatif yang dilakukan oleh sekelompok orang atas dasar dan untuk mencapai tujuan tertentu.

Transformasi sosial dapat didefinisikan sebagai jejaring interaksi informal dalam keragaman individu, grup atau organisasi yang terkait dengan konflik kebudayaan maupun politik berdasarkan identitas kolektif yang dimiliki bersama-sama  (Diani, 1995). Berdasarkan definisi tersebut, maka segala bentuk daya upaya terstruktur maupun tidak terstruktur yang dilakukan dengan tujuan membuat perubahan positif dalam praktik-praktik pendidikan dalam suatu ekosistem yang dilakukan atas kesamaan identitas kolektif juga dapat dikategorikan sebagai transformasi pendidikan.

Transformasi pendidikan sangat diperlukan untuk mengubah suatu kondisi tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih baik. Misalnya dalam konteks pendidikan, transformasi pendidikan diperlukan untuk mengubah praktik pendidikan yang kurang berpihak pada anak menjadi praktik pendidikan yang berpusat pada anak. Adanya transformasi pendidikan akan mempercepat proses transformasi pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.

Apa itu transformasi pendidikan dan Mengapa Kita Perlu Peduli?

Banyak topik diskusi, seminar dan buku yang membahas tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin dan membawa perubahan, mulai dari yang sifatnya teoritis hingga praktis. Ada banyak teori transformasi pendidikan yang dapat kita pelajari dari berbagai referensi. Namun dalam modul ini kita akan membahas transformasi pendidikan dari sisi implementasi praktis.

Ilustrasi kejadian yang ditampilkan dalam video pada aktivitas sebelumnya menggambarkan bagaimana inisiatif transformasi pendidikan dimulai, dijalankan dan dapat terus berjalan hingga menghasilkan sebuah gerakan yang diikuti oleh sebagian besar orang. Video tersebut dapat menjadi studi kasus yang sangat komprehensif dalam menggambarkan elemen-elemen penting dalam suatu transformasi pendidikan.


Dalam bukunya, Inkuiri Apresiatif: A Positive Revolution in Change, David Cooperrider mendefinisikan bahwa Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kooperatif menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan.

Sebagai pendekatan berbasis potensi, Inkuiri Apresiatif dinilai sangatlah penting dalam pendidikan dan sangat berharga dalam mempromosikan nilai positif dalam suatu ekosistem pendidikan (Waters, L. & White, M., 2015).

Pendekatan ini dinilai lebih baik dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan (deficit based thinking) yang justru akan mengarah pada ketidakpercayaan dan berkurangnya komitmen pemangku kepentingan di suatu ekosistem pendidikan. 

Ada 2 pertanyaan yang dapat Anda renungkan, dan dapat Anda jawab di akhir pembelajaran materi ini, yaitu:


  1. Apa tiga hal mendasar yang harus ada ketika kita akan melakukan transformasi pendidikan yang berkelanjutan?
  2. Bagaimana model BAGJA inkuiri apresiatif dapat membantu kita menentukan inisiatif transformasi pendidikan yang akan kita lakukan?

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi pendamping guru penggerak yang mampu:

  1. Mendemonstrasikan pemahaman tentang elemen-elemen kunci dalam melakukan suatu transformasi pendidikan.
  2. Mendemonstrasikan kemampuan menentukan inisiatif pendidikan menggunakan pendekatan BAGJA Inkuiri Apresiatif.

  1. Saya memberikan pendampingan membaca dan menulis di SMAN 1 Cianjur kepada 168 siswa dan 25 orang guru dalam progam  unngulan literasi Smansa atau Geulis 161.
  2. Saya mencontohkan bagaiama speech to text pada hape dapat digunakan untuk memudahkan menulis.
  3. Saya menggabungkan para siswa dan guru yang ingin membaca dan menulis sebagai kontributor Blogger Geulis 161 dan Blogger Geulis 161.2
  4. Saya mencontohkan cara membuat kerangka tulisan fiksi dan non fiksi dan menjelaskan bagaimana mendagingi kerangaka tersebut.

Question #2

2

Response is required
Response is required

Kapan terakhir kali Anda mengajak orang lain untuk terlibat dalam inisiatif transformasi pendidikan yang Anda lakukan?

 Pekan lalu 
 Sekitar 1 bulan yang lalu  
 Lebih dari 1 bulan yang lalu  
 tidak pernah  
Question #3

3

Response is required
Response is required

  1. Saya ingin menularkan keberhasilan program Menulis 100 buku dalam 40 hari yang pernah saya lakukan di SMAN 2 Cianjur 
  2. SMAN 1 Cianjur ingin ada gebyar dies natalis ke 61 dengan pameran buku yang ditulis tunggal (bukan antologi atau kumpulan tulisan)  hasil karya guru dan siswa SMAN 1 Cianjur sejumlah 161 judul.
  3. Hal ini penting saya lakukan karena melatih membaca yang dilanjutkan dengan menulis membantu guru dan siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis. 

Question #4

4

Response is required
Response is required

  1. Para guru dan siswa yang mengikuti program  bergerak untuk membaca sebagai syarat untuk bisa menulis
  2. Para guru dan siswa yang mengikuti programmulai menulis di Blogger Geulis 161 dan Blogger Geulis 161.2 secara rutin
  3. Para guru dan siswa yang mengikuti program memaksa diri mereka sendiri untuk menyisihkan waktunya untuk membaca dan menulis

Question #5

5

Response is required
Response is required

  1. Kegiatan berjalan lancar karena ada bantuan Kepala Sekolah
  2. Para guru dan siswa memiliki kebiasaan membaca dan mulai bersedia menulis 
Agar hal tersebut dapat ditingkatkan, sekolah menyediakan kegiatan ekstrakurikuler membaca dan menulis. Dengan demikian kegiatan membaca dan menulis di luar jam pelajaran  bukan sekadar kegiatan temporer untuk sedikit pamer bahwa sekolah telah berhasil menghasilkan buku yang ditulis oleh guru dan siswa.


5D ke BAGJA Define, Discover, Dream, Design, Deliver
Saya ingin menyenangkan dan bermakna. Buat spesifik, menyenangkan itu seperti apa? bermakna seperti apa?
Saya ingin siswa tidak menyontek saat menjawab soal matematika



Inquiry Apresiatif
Manajemen perubahan inquiry apresiatif diambil dari 5D menjadi BAGJA
1, Buat pertanyaan utama (mencari tahu apa fokus utama dari inquiry, apa yang mau dicapai). 
2. Ambil pelajaran (menemukan dan mengambil pelajaran berdsarkan hal yang telah dileawti, apa keunggulan, apa pengalaman baik yang bisa dipelajari, apa inisiatif yang telah dilakukan, sehingga bisa fokus pada kekuatan yang telah ada
3. Gali impian. Gali impian secar ideal dalam sebuah narasi, apa impian kita bersama, apa
4. Jabarkan rencana. Menjabarkan secara rinci yang akan akan dicapai. idektifikasi tindakan yang akan dilakakukan, siapa melakukan apa, apa langkah kecuil berurutan yang perlu dilakukan, apa langkah besar yang harus dilakukan agar perubahan semakin besar.
5. Atur eksekusi. 

  1. Bagaimana awal mula Anda melakukan inisiatif transformasi pendidikan di daerah/komunitas terdekat Anda?
  2. Sejauh ini elemen BAGJA manakah yang sudah Anda implementasikan dalam melakukan inisiatif transformasi pendidikan?
  3. Berdasarkan pengalaman yang sudah Anda miliki, menurut Anda bagaimana model BAGJA inkuiri ini dapat membantu Anda mengaktivasi inisiatif transformasi pendidikan di daerah Anda?


https://voca.ro/1mHKxLK4t46o 

Thursday, September 24, 2020

PGP Hari ke-4

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ke-4 ini adalah:

  1. Calon pendamping dapat melihat korelasi dan menghubungkan pendidikan yang memerdekakan dengan kondisi nyata yang ada di masyarakat.
  2. Calon pendamping dapat menggali lebih dalam wawasan tentang Pendidikan yang Memerdekakan sehingga memiliki pemahaman yang matang sesuai dengan konteks praktik yang terjadi di daerahnya. 
  3. Calon pendamping dapat menghubungkan hasil pembelajaran dengan kegelisahan-kegelisahan yang ada dalam dirinya terkait Pendidikan yang Memerdekakan.
  4. Calon pendamping dapat merancang ide baru terkait praktik Pendidikan yang Memerdekakan sesuai perannya sebagai Pendamping. 
  1. Pesan yang ingin disampaikan
  2. Sasaran audiens yang dituju (guru, siswa, orang tua, dll)
  3. Media yang digunakan (video, poster digital, foto, puisi, dll)
  4. Tempat Mempublikasikan pesan (media sosial, pertemuan guru, dll) File media yang telah dibuat.

  • Petunjuk unggah media komunikasi:

  1. Klik tombol  yang ada di bagian bawah.
  2. Isilah kolom Subject dengan Nama Anda
  3. Masukkan poin rancangan yang diminta pada kolom Message 
  4. klik tombol yang ada dibagian bawah kolom Message
  5. Setelah muncul kolom Attachment, masukan file media presentasi yang telah dibuat dengan meng-klik tanda panah biru 
  6. Setelah muncul kolom  File picker klik , pilih file yang akan di unggah
  7. Klik  untuk unggah file
  8. Setelah media presentasi ter-unggah, klik 
  • Petunjuk memberi tanggapan:

  1. Pilih topik diskusi yang sudah di posting oleh peserta lain.
  2. Klik Reply yang ada di kanan bawah kolom topik untuk memberi tanggapan
  3. Ketik tanggapan yang akan diberikan pada kolom yang sudah disediakan
  4. Klik Submit untuk mengirimkan tanggapan yang sudah diberikan.
KODE 03_BI_35_BADRIAH

Tanggapan hari ini untuk Ade S, Dadang, Tia, Obing, Dadan



Dadan 
Sama untuk semua siswa, kejahatan bagi peradaban.
Pendidikan bukan untuk menciptakan robot, memanusiakan manusia
mengajak semua guru untuk menghadirkan merdeka belajar, dengan video.
Pemetaan materi, ajak anak-anak ke tempat yang di dalam materi
Komentar:
kejahatan dalam dunia pendidikan mengabikatkan lahirnya manusia robot diantaranya. Pelaku kejahatan ini adalah guru, melalui video ini semoga terbangun kesadaran untuk tidak lagi ada guru yang menciptakan manusia berjiwa robot.

Wahyu:
Merdeka itu bebas, bebas memberikan ruang gerak kepada siswa, siswa menggali bakatnya, menikmati proses belajar, proses tidak harus selalu dengan guru, di sekolah, di mana saja, kapan saja. 
Praktik konvensional: siswa duduk, mencatat, harus ini harus itu. 
tanggapan: bebas memilih kelompok, saya tidak mau memilih teman dalam berkelompok, saya bingung cari prakkerin, 
my response (kata bingung muncul diasumsikan karena tidak biasa dibebaskan, petunjuk yang tidak lengkap, prosedur yang tidak runtut, kebiasaan disuapi, kebiasaan terima jadi, di rumah makan -tinggal makan, baju - tinggal pakai, tidak tahu apa yang harus dilakukan karena kemerdekaan mereka untuk melakukan kesalahan telah dirampas oleh orang dewasa, misalnya guru dan orang tua, agar tidak lama dan tidak salah, jadi mereka yang melakukan sendiri dan anaknya menonton. Hal yang sama dialami para guru, pada saat RPP diatur begini begitu, menolah alasannya ribet, saat diberikan kebebasan, malah bingung, kembali minta format, standar, dan patokannya apa. 

Arum: Negeri menunggu generasi yang merdeka. Hai para orang tua! Jadilah contoh, dan tauladan untuk anak, jadilah pemrakarsa, pelopor, berikan suasana yang menyenangkan.

Angga:  Mari kita wujudkan sekolah merdeka, hidupkan kembali ruh pendidikan indonesia dengan semangat ki hajar deanstara. sekolah merdeka adalah sekolah yang memuat bahagia para siswanya. 

Eti Dewi: Guru senbud tidak berlatar belakang seni. Semua orang bisa berkarya, takut salah, takut jelek, bukan keahlian saya, 
My response: Kreativitas muncul karena gurunya mampu menjadi model, masalahnya adalah gurunya tidak kompeten tapi maksa ngajar karena sudah terlanjur jadi guru. menyuruh menulis, tapi tidak pernah menulis. Guru itu jago mengkritik tulisan siswa. Bagaimana sekarang kita mengajak guru lain untuk kompeten.

dadang: SMKN 1 Kawali
Melarang akan menghilangkan mood, dilarang menjadi merasa terkekang, caranya: larangan diubah menjadi ajakan.
my response: tips guru yang memerdekakakn adalah guru yang memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menghubungkan apa yang sedang dilakukannya/disukainya dengan pelajaran. 
Eti Dewi: anak tidak suka diperintah, cara berbeda, menghampiri anak langsung minta memberikan contoh.

Tia: 
Refleksi:
Mendefinisikan pendidikan yang memerdekakan tidak semudah mengucapkannya dan b
egitu melekatnya upaya memerdekakan pengajaran dan pembelajaran yang selama ini dilakukan membuat mende
. Sebagai guru yang setiap saat bergelut dengan upaya membantu siswa menjadi individu kompeten, pendidikan yang memerdekakan menjadi sulit untuk didefinisikan. Yang bisa dilakukan adalah memberikan contoh aktivitas yang menunjukkan aktualisasi dari tindakan yang memerdekakan baik kepada guru atau kepada murid.

Obing: 

Setelah Anda mengomunikasikan pemahaman Anda tentang Pendidikan yang Memerdekakan sesuai dengan konteks daerah Anda, sekarang Anda diminta untuk memikirkan bagaimana penerapan Prinsip Pendidikan yang Memerdekakan ini di daerah Anda (sekolah tempat Anda bekerja atau wilayah kerja Anda) dalam sebuah kerangka penerapan. Sebagai referensi, silakan tonton dahulu video kompilasi wawancara dengan beberapa praktisi terkait praktik penerapan Pendidikan yang Memerdekakan yang akan disajikan pada halaman berikutnya.

Setelah selesai menonton, pilih konteks penerapan yang akan Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang sudah dipilih. 

Pendidikan untuk anak usia dini dan SD harus berorientasi pada kepentingan terbaik anak, artinya memanusiakan anak. 

SEkolah kembang adalah kelompok bermain, TK dan SD yang berkomitmen untuk membentuk pusat pendidka usia dini dengan lingkunag belajar yang kondusof agar anak tumbuh menjadi seseorang yang suka belajar sepanjang hidupnya dengan rasa bahagia dan antusias.

Lestia  memerdekakan lahir batn. bisa berdiri sendiri, sadar akan kewajibannya sebagai anggota masyarakat agar bisa berkontribusi.

Visi tempat bagi pembelajar sepanjang hayat, guru dapat menghadirkan perubahan, kesanangan belajar, mengembangkan diri, menghadirkan perubahan 

PAUD untuk kepentingan terbaik anak, siswa berkata saya bisa, untuk menunjukkan mandiri dan tidak tergantung ada orang lain.

siswa ikut menentukan tujuan belajar, turrut 

tantangan yang dihadapi pemahaman tentang pendidikan yang memerdekakan belum dipahami. berpikir ulang, terapkan kembali 

Video 2: 

Praktik pendidikan yang memerdekakakn

Imron Zuhri: pembelajaran sains

belajar tanpa paksaan dengan tujuan belajar yang sesuai dengan hidup siswa, membuat siswa hidup mandiri, berkontribusi di masyarakat, siswa memiliki sikap kemandirian, menjadi manusia seutuhnya yang dapat beradaptasi dengan segala perubahan

tujuan belajar adalah menemukan dirinya sesuai kodrat hidupnya

perlu ruang untuk komtemplasi, 

prinsip kesetaraan tanpa paksaan

Sekolah tidak mengeluarkan peraturan, yang ada adalah kesepakatan.

pembelajaran berbasis projek dan research, siswa belajar dari praktisi, 

Penilaian portofolio

tantangan: tidak terbiasa mandiri dalam menentukan tujuan mandiri, tidak biasa berpikir kritis dan menyuarakan suara dirinya, tidak tahu untuk apa belajar, pemahaman masyarakat terhadap tujuan pendidikan. Siswa penting menajdi mandiri, bekerja di profesi yang belum ada namanya saat ini.

Video Yusuf Abdullah KS 101 Banongan

yang dalam pembelajarannya tidak memaksa siswa, belajar di luar kelas, pendidik dari luar yang memiliki keahlian, selain guru

masyarakat sekolah, bapak bu guru, memahami kondisi lingkungan untuk dijadikan lahan belajar.

video 5 Pendiri sekolah  Sanggar anak akar, Ibe

Anak adlah makhluk yang socara kodrati diciptakan sempurna dengan seluruh potensinya sehingga memiliki kesadaran dan membuatnya memiliki kehendak.

kodratnya memiliki kehendak untuk merdeka. merdeka untuk mencapai tujuan. merdeka tanpa tekanan. 

Pendidikan perlu ekosistem dimana siswa merasa aman dan nyaman untuk mengembangkan dirinya dan ruang dialog. memberikan peluang untuk anak bereksplorasi. 

Praktik di sekolah dimulai dengan evaluasi apa yang ada, masing-amasing anak membuat rencana sendiri, merencanakan waktu berkolaborasi. 


Pilih konteks penerapan yang akan Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang sudah dipilih.

Pemikiran yang harus diubah dalam konteks tempat saya berkerja adalah "Guru tidak bisa naik pangkat karena tidak bisa menulis dan guru terbelenggu dengan ganjalan karir yang mandek".

Guru memiliki keleluasaan dan kemerdekaan untuk tidak terbelenggu dengan beban kenaikan pangkat selama dia melakukan mengajar dengan baik dan mendokumentasikannya. Kedua hal tersebut direfleksikan dan ditulisan sehingga menjadi sebuah karya ilmiah yang mendukung untuk kenaikan pangkat. Syaratnya adalah harus mengajar dengan ada inovasi di dalamnya. 

Guru membuat karya tulis dengan dibuatkan oleh orang lain, guru tidak percaya diri untuk menulis sendiri apa yang telah dilakukannya dalam bentuk tulisan ilmiah. 

Guru bisa naik pangkat dengan merdeka dengan cara guru memberikan kesempatan kepada dirinya secara leluasa untuk belajar menuliskan refleksi mengajar dengan struktur penulisan ilmiah.

Retensi dari guru yang memandang dirinya tidak memiliki kemampuan menulis dan tidak memiliki waktu untuk menulis. 

  1. Mengidentifikasi berapa guru yang terhambat naik pangkat karena tidak dapat membuktikan laporan karya ilmiah.
  2. Bekerjasama dengan sekolah dan MGMP untuk mengadakan pelatihan dan lesson study
  3. Membekali guru dengan keterampilan menulis tingkat dasar
  4. Menulis setiap hari usai mengajar
  5. Mengumpulkan hasil tulisan, produk hasil kerja siswa
  6. Menyusun karya ilmiah berdasarkan refleksi harian dan bukti dokumen produk hasil kerja siswa


Mempelajari Instrumen Pengelolaan Proyek

Pada kegiatan ini, Calon Pendamping Guru Penggerak perlu mempelajari lebih dalam terkait dengan pengelolaan proyek untuk menunjang kebutuhan saat mendampingi calon guru penggerak di lapangan.

Dalam mengerjakan proyek, setiap individu perlu membuat instrumen pengelolaan proyek, seperti linimasa untuk melakukan perencanaan selama menjalankan prosesnya. Selain untuk membantu untuk menghargai waktu yang ada, hal ini dapat membantu untuk memperkirakan efektivitas waktu yang dapat dilakukan selama proses pengerjaan proyek. Adanya perencanaan tersebut juga tentu saja dapat membantu individu untuk mengelola waktu dengan optimal dan memahami prioritas pengerjaan setiap tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien,

Bapak/Ibu dapat mempelajari lebih dalam dengan mengakses referensi video belajar mengenai pembuatan linimasa untuk melakukan perencanaan proyek serta pengelolaan waktu dan prioritas:




Projek manajement tools
contoh Pembangunan lab
1. persiapan
menentukan tujuan
menentukan tim kerja
menentuan pembagian kerja
2. Pernencann projek
a. desain lab
b alat kebeutuhan lab
c. peorposal reancna kerja
3. pembangunan
4 evaluasi

Gantt chart
diagram penjadwalan dan waktu
1. buat tabel
2. Kegiatan, bulan (hari/tanggal)