Friday, July 31, 2020

Trivial WFH #2

"Kenapa banyak bengong, Bu?" Suaminya menegurnya ketika dilihat dirinya hanya mematung di depan laptop. 
Pertanyaan dari suaminya tidak dijawabnya dengan segera, baginya amat sulit untuk menjelaskan bagaimana dia dapat melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru SMA pada masa pandemi seperti sekarang ini. Akibatnya, dia hanya bisa mematung dan menebak-nebak bagaimana aplikasi penjelasan yang diperolehnya dari workshop sehingga dia dapat mengajar pada tanggal 13 Juli.

Pada saat pelaksanaan workshop dia mendengar penjelasan dari penyaji bahwa pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan secara virtual. Baginya pelaksanaan secara virtual tidak menjadi masalah. Dukungan internet di rumahnya yang menggunakan wi-fi dari Telkomsel mendukungnya untuk bisa tatap muka dengan muridnya. Dia juga sudah Mencoba membuka-buka Google Meet, dan melatih dirinya sendiri menggunakan Google meet agar tidak terlihat bodoh ketika bertemu dengan muridnya. Lagi-lagi kata revolusi terbang ke dalam isi kepalanya.

Jadwal mengajar yang diterimanya diamatinya dengan cermat. berulang-ulang dia lihat. Dia Mengajar kelas 11 sebanyak 2 kelas dan kelas 12 sebanyak 6 kelas. baginya yang sudah begitu lama mengajar, tingkatan kelas tidak lagi menjadi masalah. dia menguasai semua materi ajar baik kelas 10, 11, ataupun 12. Yang menjadi masalah baginya kini adalah bagaimana dia mengajar dalam waktu yang singkat tetapi memberikan hasil yang kurang lebih sesuai dengan harapannya. Harapannya amat sederhana, ia ingin muridnya menjadi para pembelajar Mandiri titik pembelajar yang mampu menambah ilmunya dengan cara membaca, berlatih secara mandiri. Belajar dengan cara itulah yang memungkinkan mendorong muridnya berhasil untuk kondisi sekarang ini. Revolusi terjadi pada Bagaimana cara muridnya harus belajar pada masa ini titik dengan tidak bisanya guru berjumpa dengan murid memaksa murid untuk bisa lebih banyak belajar dengan mengatur sendiri mulai dari jadwal, Berlatih mengerjakan soal sampai dengan mengevaluasi cara belajarnya sendiri.

Sesuai dengan permintaan penyaji pada kegiatan Workshop, dia menyusun dan merancang apa yang dapat dilakukan sebelum hari pertama mengajar dimulai. Diamatinya jadwal mengajar yang dimilikinya. Tertulis nomor 10: Teacher Depsika. Artinya dia guru yang berada pada urutan nomor 10 di dalam jadwal mengajar, dan dia seorang guru bernama Depsika. Urutan nomor 10 tentu menunjukkan bahwa dia adalah guru yang sudah senior-senior dalam arti umurnya sudah tua, menjelang pensiun, dan sudah lama masa mengajarnya. Dia menyadari nomor urutan mengajar tidak menunjukkan kepiawaian ataupun kompetensi keahlian mengajar.


Trivial WFH #1

1.
Seorang  guru SMA berusia di atas 50 tahun, berpengalaman mengajar hampir setengah dari umurnya, memandang kalender. Matanya jauh menatap menembus angka-angka yang berada pada bulan Juli. Tertulis angka 2020 di atas nama bulan dan angka-angka kesepakatan bagaimana bulan Juli dihitung. Sambil menatap kalender, dia membisikkan harapan pada angka 13. Angka yang diam-diam disepakati sebagai angka kesialan. Orang-orang dengan latah dan tanpa perintah akan menyalahkan angka 13 atas segala kejadian yang tidak diharapkan yang harus ditanggungnya. Seolah semua paham bahwa angka 1 yang diikuti angka 3 sehingga disebut tigabelas artinya petaka. Juli, tanggal 13, menjadi hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran 2020. Pertanda apa sehingga tahun ini permulaan sekolah dimulai dengan angka 13.

Dia, juga semua orang, berharap tahun ajaran baru ini akan berlangsung seperti tahun-ajaran-tahun-ajaran sebelumnya. Hari pertama sekolah dihiasi dengan salam-salaman, cipika-cipiki, hahaha hihihi, dan hal-hal rutin yang biasa hanya pada tahun ajaran baru, misalnya masa pengenalan lingkungan sekolah.

Dalam ketidakmengertian semua orang berharap semuanya tidak berubah. Harapan tinggal harapan. Sejak tanggal 17 Maret 2020, pemerintah daerah provinsi Jawa Barat menetapkan bahwa tidak ada lagi tetap muka di sekolah. Sampai bulan Juli awal, belum ada kegiatan yang bertatap muka antara guru dengan siswa dilakukan. Bahkan beberapa kegiatan akhir tahun di bulan Mei April, dan dan Juli, tidak dilaksanakan. Sebagai contoh di bulan April biasanya dilaksanakan ujian nasional titik untuk tahun ini ujian nasional tidak dilaksanakan dengan alasan adanya wabah pandemi Covid-19. Pembatalan ujian nasional merupakan hal yang luar biasa, dari aspek perubahan terhadap penilaian yang dilakukan oleh pihak eksternal. Perubahan ini ditetapkan oleh menteri pendidikan Nadiem Makarim.

Bagaimana pandemi ini mengubah tatanan persekolahan. Akhir tahun ajaran ditutup dengan ketidakjelasan. 3 bulan terakhir diisi dengan kegiatan yang mengarahkan para siswa pada pemahaman mengenai Apa itu virus Corona bagaimana ciri-ciri orang yang terkena virus dan bagaimana mencegah supaya tidak terkena virus. Di sisi lain para guru merasa khawatir jika para siswa dibekali pengetahuan mengenai virus, pelajaran akan Tertinggal.

Tertinggal atau tidak tertinggal, kelulusan harus dilakukan, kenaikan kelas harus dijalankan, akhirnya diambil kebijakan semuanya lulus dan semuanya naik. Sebuah cara yang dipandang mendukung secara psychologist karena hembusan pandemi ini membuat semua orang pada kondisi stres dan mendekati frustasi.

Sebelum tahun ajaran baru dia telah melalui tiga bulan dalam masa pandemi. Pandemi itu bernama Covid-19. Sebuah massa yang mengubah cara pandang dia terhadap virus dan mengubah tatanan kehidupan dirinya sebagai seorang guru SMA. Pada awal pemberitahuan bahwa negara telah diserang pandemi, dia mendadak kebingungan. Negara menggumumkan kondisi darurat semua orang harus menjaga dirinya agar tidak menulari orang lain. Semua orang harus berada di dalam rumah agar tidak terkena serangan virus yang mematikan yang tidak pernah dapat dilihatnya. Dia sama kebingungan nya dengan orang lain dia menghadapi hari-hari awal di akhir tahun ajaran sambil mengira-ngira apa yang terbaik yang dapat dilakukan agar dirinya juga para siswanya dapat menjalani akhir tahun pelajaran dengan selamat.

Setelah tiga bulan berlalu menjalani kehidupan yang betul-betul baru, kini dia menghadapi tahun ajaran 2020-2021 yang hanya tinggal hitungan hari. Dia dan para guru lainnya gelisah menanyakan bagaimana pembelajaran akan dilakukan di tahun ajaran baru ini. Para orang tua gelisah bagaimana siswanya harus belajar di tahun ini. Para siswa juga lebih gelisah memikirkan bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan jika tidak ada tatap muka. Kegelisahan yang akhirnya dijawab dengan surat edaran dari pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa pembelajaran tahun ajaran baru semuanya dilaksanakan dengan cara belajar dari rumah, dan para guru mengajar dari rumah. Keputusan ini semula diterima dengan biasa-biasa saja. Sebuah respon yang sangat normal karena ketidaktahuan. 

Empat hari sebelum tahun ajaran baru dimulai, dia mendapatkan undangan dari sekolah untuk mengikuti workshop mengenai bagaimana menjalani sekolah secara online. Senang sekali dia mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut, dalam pikirannya dia membayangkan akan ada jawaban terhadap Bagaimana sekolah akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru. Dia juga akan mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai kira-kira seperti Apa peran guru dalam suasana pandemi yang merenggut ribuan nyawa di negaranya. Dia tidak mengenyampingkan bahwa ada fakta yang menyebutkan di kabupaten tempat tinggalnya pun terdapat puluhan orang yang meninggal karena virus yang belum ada antivirusnya tersebut.

Hari yang ditentukan untuk workshop dimulai. Dia duduk di depan untuk dapat menangkap apa yang akan disampaikan oleh pihak sekolah juga oleh pihak penyaji mengenai bagaimana menjalankan sekolah pada masa pandemi. Dia juga duduk di paling depan untuk mengantisipasi kemampuan penglihatannya yang sudah mulai berkurang.

Seorang perempuan menyajikan bagaimana cara pembelajaran direncanakan dilaksanakan dan dievaluasi dalam masa pandemi. Perempuan ini menjelaskan bahwa sekolah harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dan menentukan mau seperti apa pelaksanaan pembelajaran akan dilakukan. Selaku penyaji dia menawarkan beberapa alternatif yang dapat diambil oleh sekolah.

"Sekolah dapat memilih pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kondisi yang sesuai yang di miliki oleh sekolah. Kondisi dalam hal ini diantaranya adalah kondisi para siswa. Pastikan bahwa para siswa memiliki alat atau sarana yang mendukung jika sekolah akan menerapkan pembelajaran secara daring. Pastikan juga kemampuan guru dalam menggunakan teknologi, jika sekolah ini akan menggunakan teknologi sebagai alat bantu pelaksanaan pembelajaran secara daring. " Perempuan itu menjelaskan apa yang harus diambil oleh sekolah sebelum menentukan pembelajaran mau dilaksanakan seperti apa. Para guru yang menyimak penjelasan tersebut saling bertatap muka, alis mereka saling berkerut. Terdapat banyak gagasan di dalam pikiran mereka. bagi guru guru honorer yang sangat muda, teknologi bukan masalah bagi mereka , Bahkan mereka dapat mengatakan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupannya. sedangkan bagi sebagian guru yang sudah berumur, kata teknologi terdengar seperti sesuatu yang mencucuk daging. terbayang bagaimana mereka harus kembali belajar, meraba-raba, dan mempraktekkan apa yang selama ini tidak dipraktikkan. mengajar tanpa teknologipun sudah sulit apalagi harus diawali dengan mempelajari teknologinya terlebih dahulu baru bisa mengajar. sungguh terbayang sebuah gambaran pembelajaran yang menyulitkan.

Penyaji seolah tidak mau mendengar semua hiruk-pikuk di dalam pikiran para guru. Dengan tenangnya dilanjutkannya penjelasannya dengan penawaran. Ditawarkannya bahwa pembelajaran dilakukan secara kombinasi antara daring dan luring. Cara pelaksanaannya dengan memberikan 15 sampai 30 menit menggunakan internet dan sisanya sebanyak 45 menit digunakan untuk belajar tanpa internet, dan 15 menit digunakan untuk jeda antar mata pelajaran. Penyaji juga menawarkan penggunaan teknologi yang paling akrab di antara para guru yaitu menggunakan WhatsApp dan telegram. Dicontohkannya bagaimana cara menggunakan WhatsApp untuk mengajar. Dan dicontohkannya pula bagaimana cara menggunakan telegram untuk memberikan soal secara essay dan pilihan ganda. Terakhir dia tutup penjelasannya dengan mengajarkan cara menggunakan Google meet. Google Maps ini menurutnya dapat digunakan untuk bersuara, bertatap muka secara virtual dengan para murid.

Penjelasan dari penyaji membuat dia terheran-heran. Dia merasa heran karena begitu hebatnya perubahan yang harus dia alami di dalam mengajar. Dia menyebutnya sebuah revolusi. Virus yang datang telah mengubah cara dia bertemu dengan murid. virus yang datang juga telah mengubah cara dia harus merencanakan mengajar dan bagaimana cara dia melaksanakan mengajar. dia dapat merasakan betapa beratnya jika mengajar hanya untuk 30 menit dia harus menyiapkan segala sesuatunya secara seksama. Hal itu untuk mengoptimalkan waktu pertemuan dengan para murid yang begitu berharga. para murid membayar dengan sangat mahal yaitu dengan menggunakan kuota pribadinya. Di dalam pikirannya terbayang bahwa murid itu berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja Bahkan menengah ke bawah. dengan penghasilan orang tuanya yang tidak mencukupi untuk dibebani dengan memberi kuota internet. Atau dia membayangkan bahwa dalam keluarga itu terdapat 3 orang anak. Ketiga orang anak itu membutuhkan HP. Sedangkan hp hanya ada satu. Akibatnya ketiga anak itu harus bergantian menggunakan HP. Hal terburuk yang terlintas dalam pikirannya adalah kalaupun HP itu ada, tetapi orang tuanya tidak mampu membelikan pulsa sehingga tidak dapat digunakan untuk sekolah secara daring. Sekali lagi kata revolusi melintas di dalam pikirannya.

2.
Namun kemudian ketika hari pertama masuk sekolah dimulai, para orang tua para siswa dan para guru baru menyadari apa efek dari frase "belajar dari rumah" (BDR) itu sesungguhnya.




Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H


Selamat Hari Raya Idul Adha untuk Saya sendiri.

Saya baru saja membaca dari The Jakarta Post bahwa ada kemungkinan vaksin covax untuk Covid-19  mungkin tidak bisa diperoleh sebelum 2 tahun kedepan. Saat ini vaksin-vaksin tersebut dibeli oleh negara-negara besar. Dengan demikian negara-negara kecil seperti Indonesia tidak akan mendapatkan pasokan.
Kondisi Lebaran dengan virus memang berbeda. Di satu sisi ada keberanian untuk pergi ke masjid dan salat Idul Adha. dengan anggapan masa bisa pergi ke pasar dan ke mall tanpa ada rasa takut, sedangkan pergi beribadah merasa takut.
Dari anggapan itu maka beberapa orang berangkat ke masjid dan melakukan salat Idul Adha secara berjamaah.
Jika vaksin itu masih 2 tahun kedepan untuk dapat diperoleh oleh negara-negara miskin seperti Indonesia, maka suasana Idul Adha seperti ini masih akan berlangsung selama 2 tahun kedepan. mungkin 2 tahun kedepan jumlah penduduk yang besar salat berjamaah jumlahnya tidak lagi banyak karena dalam waktu 2 tahun pasti berkurang. Berkurang karena terkena virus atau berkurang karena memang kelaparan, atau tidak dapat bertahan dari kondisi yang serba tidak jelas.

Selama virus itu membayangi, selama itu pula kondisi ekonomi, kondisi pariwisata, kondisi apapun termasuk pendidikan akan tetap seperti hari ini.  yaitu tidak ada kegiatan secara bergerombol. 

Thursday, July 30, 2020

We should use water wisely at home


Lifestyle choices, population growth and climate change are placing increasing demands on our water supplies. Because of that, using water wisely can make a difference. You can learn to reduce your water footprint on the planet and learn how to use water efficiently.

The average of Indonesian home may waste more than 10.000 gallons of water every year due to running toilets, dripping faucets, and other households leaks. These can significantly raise a homeowner’s water and wastewater bills and was our limited water resources.

One of the most common types of leaks, a leaking toilet, can waste up to 200 gallons of water a day. Finding the leak is the first step in fixing the problem.   Residents can detect and fix a leaking toilet in four easy steps:

  1. Carefully remove and set aside the toilet tank lid.
  2. Place a few drops of food coloring in the toilet tank.
  3. Wait 15 minutes.  Do not flush the toilet.
  4. If food coloring appears in the toilet bowl after that time, you may have a leaky flapper valve in your toilet.  Replace with a new flapper.


We are fortunate to live in an area with frequent rainfall, but with the increasing pressure on resources it is always a good idea to use water wisely. Your careful use benefits you, your neighbors and our local fish and wildlife friends. Clean water is a limited resource. Only 1% of the earth's water is fresh water available for use. The rest is saltwater in the oceans or water locked in glaciers. We actively manage and monitor water resources to bring you the best quality drinking water.  We need your help to make sure water is available for all of us.

Try using these  water saving tips that will help you be water smart! 

In the Bathroom

Check toilets for leaks. Use food coloring or dye tablets in the toilet tank. If color appears in the bowl without flushing, you may have a leak. Fixing it could save you up to 1,000 gallons per month.
Replace your old 3.5 to 7 gallon per flush toilet with an efficient 1.2 – 1.6 gallon per flush toilet.
Use a water efficient shower head. They are easy to install and can save up to 750 gallons per flush.
Check faucets and pipes for leaks and repair them right away. Faucet repair can save up to 300 gallons per month.
Turn off the water while brushing your teeth or when shaving and save up to 25 gallons per month.
Shorten your showers by a minute or two and save 150 gallons per month.

In the Kitchen

Wash only full loads of dishes.
Consider purchasing a water efficient dishwasher.
Install aerators on your kitchen faucets.
Keep a bottle or pitcher of drinking water in the refrigerator. This eliminates running the tap until the water is cold.
Clean vegetables in a pan of water and not under a running faucet.
In-sink garbage disposals use about 12 gallons of water each day. Try composting organic wastes rather than using the garbage disposal. 

Doing Laundry

Run your clothes washer and dishwasher only when they are full and save up to 1,000 gallons per month.
Use the proper water level, load size selection and water temperature when washing clothes.
Consider the purchase of a water and energy efficient washing machine.

In the Yard

Water lawns deeply, but infrequently. One inch a week during the summer is all that you need. Daily watering is rarely necessary.
Water early in the morning or late in the evening. Avoid watering during the heat of the day, as much of the water is wasted due to evaporation.
Arrange sprinklers so they cover lawn area, not pavement.
Inspect all hoses for leaks and make sure all connections fit tightly prior to use.
Cover your planting beds with two to four inches of mulch such as organic compost to reduce evaporation and hold in moisture.
Mow high, mow often, and leave the clippings for extra fertilizer.
If you choose to let your lawn go dormant, water it at least once a month to help it survive.
Aeration, dethatching and overseeding in the spring or fall can improve poor lawns.
Plant native and drought tolerant plants that do not require as much water.

Use water wisely.


What about you? How did you use water at home? Are wise water users? 
Share your comment on the comment box. 

Satu lagi Sastrawan Besar Berpulang ke Rahmatullah



Assalamualaikum wr wb.
Telah berpulang ke Rahmatullah. 

Kang Ajip Rosidi, di rumah sakit Magelang, Rabu 29 Juli 2020 pkl 22.15.

Pada para sahabat, 
Mohon doa untuk beliau, semoga Husnul khatimah.

Kami yg berduka.
Keluarga, sahabat, murid, keluarga, anak. 

Alfatihah..

29 Juli 2020

Berita duka yang membuat saya kehilangan dan negeri in kehilangan besar. Sastrawan dengan karya-karyanya yang luar biasa.


Wednesday, July 29, 2020

Webinar pertama GeMas LiteraCi

*GeMas LiteraCi* 
bekerja sama dengan *Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur*

Mengadakan *Web-Seminar* *_GRATIS_* 

Tema:
*Kisah Inspiratif Pengalaman WFH Selama Masa Pandemi Covid-19*

Kegiatan akan dilaksanakan pada:

*Hari: Senin*
*Tanggal: 3 Agustus 2020*
*Pukul: 13.00 s.d. 15.00 WIB*

Pendaftaran melalui link:  *http://bit.ly/GeMasLiteraCi*

Opening: 
*H. Oting Zaenal Mutaqin, SH., M.M.*
(Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur)

Sambutan dari:
√ *Bunda Literasi Kabupaten Cianjur*

√ *Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cianjur* 

Narasumber:
*Enung Nurhayati, MA., Ph.D.*
( *Dosen tetap*  Pascasarjana IKIP Siliwangi, *Penulis Buku*)

Materi: *Penulisan Artikel*
 
Manfaat yang akan Bapak/Ibu dapatkan:
1. *Sertifikat Elektronik 32 jam*
2. Pendampingan *Pembuatan Artikel*
3. *Penerbitan Artikel Menjadi Buku ber-ISBN* 

Contact person:
*Nurhayati* : *0822 2667 7796*
*Fitiria* : *0857 2036 8790*
*Nita Helida* : *0812 1473 7873*

Disponsori oleh :
*Mulya Book Store* 

Kami tunggu kehadiran bapak dan ibu pada waktunya. 

*Terima Kasih*

Another one goes home

Tuesday,  28 July 2020, Juhroyah, Ceu Juju, my step sister, returns to Allah. She left us forever. For me, she was a nice sister. She was the only sister who gave me new dress when l.was a kid. I still could remember she bought me red dotted dress with some ribbon.  It was my most beautiful dress l had.
I had a few dresses, perhaps two or three. The dress my step sister gave me was like a gift from a heaven.


Tuesday, July 28, 2020

Tak Sengaja Kebawa Tenar

Badriah pada website sekolah 

Arti Logo GeMas LiteraCi

Arti Logo GeMas LiteraCi yaitu:

1. Warna merah pada tulisan Gemas literaCi  melambangkan ketangguhan  fisik dan mental masyarakat 
Cianjur  dalam bergerak dan berkarya
2. Lingkaran bingkai  warna kuning emas, melambangkan kehidupan yang dinamis
3. Hijau, melambangkan wilayah Cianjur yang subur makmur
4. Hamparan warna biru pada helaian buku , menunjukkan air yang melambangkan kesetiaan dan  ketaatan kepada pancasila dan UUD
5. Buku Melambangkan masyakat cianjur  yang cerdas dan berjiwa literat
6.  Warna  dasar  putih melembangkan kejernihan berpikir, kecerdasan dalam bertindak
7. Gambar karikatun manusia melambangkan harapan yang indah untuk menuju masyarakat yang
    gemilang melalui kehidupan yang literat

Should we eat more vegetables?

Fruit and vegetable intake and risk of fractures | Contemporary OB/GYN

For some people, eating unhealthy foods is a result of not knowing which ones are good or bad for them. As an example is misconception about food. We are all guilty of having a nice cheese or an handful of chocolates. Because these food are seen as calorific or bad for us in large quantities. As the result of this, we tend to only have them on special occasions. 

For others, it may be a primary emotional coping mechanism.  Someone fills and kills stress, anger, boredom, loneliness, or something else with food.  Remember no matter the emotion, having love affair with foods filled with fat, salt, and sugar is not a solution. A diet high in processed foods and low in vegetables has been associated with depression, whereas a diet high in fresh produce has been linked to an improvement in mental health.

Based on the explanation above, should we eat more vegetables?
There's clearly a long list of reasons to add more vegetables into our diet. 

Eating vegetables provides health benefits – people who eat more vegetables and fruits as part of an overall healthy diet are likely to have a reduced risk of some chronic diseases. Vegetables provide nutrients vital for health and maintenance of your body.

Most vegetables are naturally low in fat and calories. None have cholesterol. On the contrary, sauces or seasonings may add fat, calories, and/ or cholesterol. 

Vegetables are important sources of many nutrients, including potassium, dietary fiber, folate (folic acid), vitamin A, and vitamin C. Diets rich in potassium may help to maintain healthy blood pressure. 

Vegetable sources of potassium include sweet potatoes, white potatoes, white beans, tomato products (paste, sauce, and juice), beet greens, soybeans, lima beans, spinach, lentils, and kidney beans. 

Dietary fiber from vegetables, as part of an overall healthy diet, helps reduce blood cholesterol levels and may lower risk of heart disease. Fiber is important for proper bowel function. It helps reduce constipation and diverticulosis. Fiber-containing foods such as vegetables help provide a feeling of fullness with fewer calories. 

Folate (folic acid) helps the body form red blood cells. Women of childbearing age who may become pregnant should consume adequate folate from foods, and in addition 400 mcg of synthetic folic acid from fortified foods or supplements. This reduces the risk of neural tube defects, spina bifida, and anencephaly during fetal development. 

Vitamin A keeps eyes and skin healthy and helps to protect against infections. Vitamin C helps heal cuts and wounds and keeps teeth and gums healthy. Vitamin C aids in iron absorption.

When you really weight the pros and cons of eating more vegetables, we will realize that there are more pros to contend with. Vegetables are so good for our body and mind, and although may not always feel like the most exciting things you eat, our body will definitely thank us.So, we should eat more vegetables to provide nutrition for our body that helps maintain health for our body.

What about you? Do you consume vegetable everyday? Do you like vegetables? 

Post your comment down below. 



Monday, July 27, 2020

Rencana Tindak Lanjut

Agustus Webinar 1,  lomba Agustusan
September, webinar 2
Oktober, video, puisi

Belajar Moodle

Para guru SMAN 2 Cianjur belajar cara menggunakan moodle dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada peserta didik titik pembelajaran model ini diberikan kepada seluruh guru tanpa kecuali.

Beberapa orang guru mengeluh karena baru saja bisa menguasai aplikasi Google Maps dan Google classroom, kemudian harus bermigrasi ke aplikasi yang lain. Kondisi ini merupakan tantangan Di mana sekolah mencoba menyelesaikan tantangan tersebut dengan cara memberikan satu platform yang dipandang lebih ramah untuk para siswa ketimbang menggunakan layanan layanan yang gratis dari Google classroom.

Jika diperhatikan model hampir sama dengan Google classroom. Menjadi sedikit agak membingungkan, karena memang belum mengetahui tips dan trik serta belum terbiasa menggunakannya.
Jika telah lama terbiasa menggunakannya, maka akan ditemukan kenyamanan seperti halnya menggunakan aplikasi-aplikasi yang lainnya.

Sunday, July 26, 2020

Topik MGG

*INFORMASI* 
Untuk pemenuhan tugas 32 JP.
Ada tugas yang harus dibuat PESERTA DIKLAT PENGGERAK untuk mendapatkan SERTIFIKAT PENGGERAK dan KTA.

 *A. Disampaikan saat materi Pak Umar :* 
Tugas membuat Perencanaan/Rencana Aksi Penggerak
Form rencana aksi akan dibagikan lewat koordinator kota/kab.


 *B. Disampaikan saat materi Pak Sarip* 
Tugas buat karya :
1. Puisi
Aku ingin
Aku ingin mengunjungimu  pada setiap  senyap napas senja
Di antara rasa ingin menyentuh sanubarimu dan takut membatalkan puasamu tak melihatku
Menyambangimu lewat lirih nyanyi daun-daun cemara
Kamu selalu menolak keindahan debaran senja yang menyapa daun cemara
Kamu mencintaiku untuk tidak mereguk setetes kesetiaanpun dariku


2. Pantun
3. Haiku

 *C. Disampaikan saat materi kang Enchon, pilih salah satu membuat :* 
1. Artikel



2. Opini
3. Liputan
4. Features
5. Resensi buku
6. Base Practice

 *D. Disampaikan saat materi Pak Yoyo* 
Tugas membuat 1 tulisan bebas berdasarkan rubrik yang ada di MGG.

Kirim via https://bit.ly/Tugas_Penggerak-GLNJABAR
Batas pembuatan tugas 1 minggu, 3 Agustus 2020.

Pengiriman sertifikat (digital) dan KTA (lewat koordinator), dilakukan setelah tanggal 3 Agustus 2020 secara serempak.

Demikian semoga menjadi maklum.
Hatur Nuhun.
🙏

Cara Membuat Makanan dari Ampas Susu Kedelai

Bahan
- ampas susu kedelai 250 gram
- terigu 2 sendok makan
- tepung beras 2 sendok makan 
- bawang merah 2 siung, rajang halus 
- bawang putih,  2 siung,  rajang halus 
- cabai merah, 1 buah, rajang halus 
- daun jeruk limau,  3 lembar,  rajang halus 
- garam dan merica secukupnya 
- 3 butir telur ayam

Aduk seluruh bahan, tambahkan air jika adonan terlalu keras. 
Siapkan wajan pengggorengan, goreng.

Saturday, July 25, 2020

Fighting My Own Reluctance

It has been days l had diarrhea. It consumed my energy and physical stability. I was so happy if l could just laid down and slept with no disturbances. Unfortunately, this afternoon,  from 19.30.to 21.30 l have to share how to design and administer lesson plan in online and offline mode. I couldn't do what l wanted to.since my time was not mine anymore. I have to fulfil my promise to assist teachers from Sabang to Merauke, from elementary, junior,  senior, and vocational school to develop lesson plan for facing "the adaptation to new normal habits"..
The time came. I reluctantly wore my veil, decent blouse, yet with shorts. The presentation uses power point, l prepared it for 1 hour presentation.  My voice was so dry and weak. To hide it from my viewers l asked their permission to turn off my camera. 

The presentation was over. I took a big breath, finally, it ended. 

Dilarang Mematikan Kamera

Salah satu syarat pada saat wawancara adalah dilarang mematikan kamera. 
Demi menyediakan kamera yang lumayan dan tampil sedikit percaya diri. Kamera laptop diistirahatkan diganti dengan kamera hape. Lumayan, tampilan sedikit terlihat bersahabat pada mata.

Wawancara berlangsung 30 menit lebih awal. Pewawancara menemukan saya join meeting 30 menit di awal. Hal itu dilakukan sesuai petunjuk bahwa peserta harus join 30 menit sebelum wawancara dimulai. 
Wawancara terasa sangat formal.  Sebelum wawancara dimulai ada semacam kata sambutan dan pengantar dari penyelenggara wawancara.  

Wawancara dimulai.  Konten wawancara merupakan konfirmasi terhadap critical incident.  Informasi dari teman yang mengatakan akan ditanya ideologi,  tidak saya alami.  Mungkin karena beda konten critical incident. Untung saya tidak tergoda membaca-baca Pancasila.  Kalau ya, betapa saya telah buang-buang waktu untuk hal yang  tidak ada kaitan dengan critical incident.

Selama 90 menit wawancara berlangsung.  Waktu yang cukup lama tapi tidak terasa karena saya diminta menjelaskan semua yang saya tulis di critical incident. Sayang saya kurang bisa mengontrol logat bahasa lbu. Saya agak menyesal untuk hal itu. Saya khawatir pewawancara tidak paham beberapa gambit bahasa ibu saya.  

Wawancara sudah berlalu. Hal kedua yang saya khawatirkan terjadi malah terjadi.  Kamera mati. Saya menyadarinya ketika terlihat ada gambar macan sedang tidur. Artinya kamera hape mati. Dan benar. Hape mati, batrenya nol. Hape terkoneksi ke laptop yidak membantu kondisi batre naik atau paling tidak berada pada posisi batre yang sama.
Segera saya meminta bantuan si bungsu untuk  memperbaiki kamera. Ada-ada saja. Hal yang dilarang malah terlanggar. 
Semoga tidak menjadi alasan saya terlempar dari seleksi tahap 2 pendamping guru penggerak. 


Alamat Pengiriman Jurnal

Bismillah.
Alhamdulillah, Jurnal Amanah PGRI Sultra telah terindeks lagi di Neliti: https://www.neliti.com/journals/amanah

Setelah sebelumnya terindeks di onesearch:
https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS13947

Untuk ISSN Online dapat dilihat ditautan di  http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1587448038&1&&2020

Dengan hormat, kami mengundang bapak/ibu untuk mengirimkan artikel ilmiah di bidang Pendidikan pada Amanah: (Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran) PGRI Provinsi Sulawesi Tenggara melalui link sebagai berikut 

https://jurnal.pgrisultra.or.id/ojs/index.php/ja

 Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran  merupakan jurnal ilmiah yang difokuskan pada bidang Pendidikan, jurnal ini secara berkala terbit dalam satu tahun sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan April , Agustus , dan Desember.

Demikian kami sampaikan, terima kasih.
Editor

***
Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi:
1. Bapak Dr. Dhian Herdhiansyah, MP
(HP. 085228008896)
2. Bapak Jafar, S.Pd., M.Kom 
(HP.085241632759)

Friday, July 24, 2020

Masuk Finalis Karya Inovatif Guru

Grup WA para jawara penuh ucapan selamat untuk saya. Saya sendiri tidak mengetahui jika saya masuk finalis. 

Ini kabarnya

Apa Kabar Bapak Ibu Guru di seluruh Indonesia!

Setelah melalui proses penjurian, *Dari 5.855 partisipan, telah terpilih 94 orang Finalis* Tahap I LOMBA INOVASI KARYA (LINKAR) Guru & Rumah Pintar Ke-7 2020 yang merupakan kolaborasi antara Astra dan Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Daftar Finalis dapat bapak ibu lihat lewat tautan berikut:
https://www.satu-indonesia.com/satu/AstraUntukIndonesiaCerdas/forums/topic/pengumuman-finalis-tahap-i-linkar-2020/


Ikutan

We are pleased to update you that the training will be conducted on 2 Aug in Khmer.
 
As mentioned in my previous email, the target participants  for the ASEAN Digital Innovation Programme are teachers and non-profit trainers.. Full-time or part-time educators/trainers, as well as teacher trainees, are welcome to apply. Upon completion of the training and to obtain a certificate, each participant is expected to follow-up by cascading the training to 30 students. Teacher trainees, who may not have existing students, will need to commit to cascading the training to their future students or youths in the community.
 
Please help to disseminate the following sign-up link to potential participants and ask them to fill it up by 23 Jul, 12pm: https://tinyurl.com/SIF-DataScienceTraining. As there is a limited number of slots available, the participants will be informed by 25 Jul if they have been selected for this training, together with the training guidelines and requirements. If a participant needs an excuse letter from work or school to attend the training, the ASEAN Foundation can provide it. This need can be indicated on Question 16 on the online form.
 
Please refer to the attached document for more information on the training session. [Note: please attach the pdf info pack]
 
Thank you and we look forward to your participation!
 

Thursday, July 23, 2020

Mulai Bosan

Selamat siang Bapak ibu, 2 hari ke depan, Sabtu, 25 Juli 2020, kita akan mengudara via google meet. Pastikan Bapak ibu sudah mendaftar melalui link yang sudah diberikan, karena Tokoh Pendidikan Nasional Bpk Dr. Taufik Yudi Mulyanto, juga Mantan KADISDIK DKI / KADISPORA DKI dan yang sekarang masih aktid sebagai Dosen ingin menyapa Bapak Ibu dari seluruh wil Indonesia. Jangan lupa install aplikasi google meetnya ya, terimakasih. 
Klik https://bit.ly/CoachingPadletWithErika
Bertebaran tawaran webinar.
Mulai dari webinar tingkat Kabupaten,  provinsi,  nasional,  ASEAN sampai tingkat dunia. Dengan materi sajian bisa apapun. Bisa tentang mengajar,  tentang ngurus psikologis siswa masa pandemi, tentang teknologi ngajar, tentang narkoba, tentang pancasila,  you name it, semuanya tinggal pilih. 

Semula saya sangat antusias untuk mengikuti webinar. Setiap.hari saya ikut. Saya ingin tahu seperti apa webinar. Saya mengikuti webinar mulai dari yang durasi satu jam, sampai yang hampir seharian.  Hasilnya? Banyak.  Banyak pengetahuan baru, banyak teman baru, banyak grup WA baru, banyak inspirasi baru. 

Selama pandemi dan sekolah belum buka, webinar menjadi perintang waktu yang tepat. Mengisi waktu dengan mencari ilmu. 

Kini, tiap hari ada tawaran webinar. Bisa  satu sampai empat tawaran. Dengan waktu yang kadang bersamaan. Saya memilih-milih yang sangat dibutuhkan, yang benar-benar akan banyak membantu saya. Masalahnya selain waktu, juga kuota internet yang tidak selalu siap.

Selain itu, sekarang berwebinar bentrok dengan ngajar,  persiapan ngajar dan kegiatan rutin harian lainnya yang setengah kembali normal. Anak masuk sekolah,  juga pakai sejenis webinar,  harus bergantian agar kuota cukup. 

Overwhelmed. 

It is creativity that defines you

A creative car decoration: Cianjur Jago made of vegetables

Sometimes it is not easy to know who you are and mark your existence in this era. You, as young people are labeled as Gen Y. But, do you like that label? The label that shows you are a generation after Gen X. It means nothing to you, just a label.

You are also categorized as millennial generation. This is because you live in the technological age. Every minutes and every hours you spend your time with your gadget. Even when you go to bed, you sleep with your gadget. However, that does mark you in a poor way.

You need to name yourself in more positive way, not as as a generation after Gen X or a millennial who get married with technology. You are a creative creature!

You are creative because as millennials you share your life and your thoughts in social media. Anytime you have an important moment in your life, you do not keep it for yourself, but you share it in your Instagram, in your Facebook, in your Tweeter and in many other social media, including WhatsApp.

You are good at designing things. When you create a task, a report, or any school exercises you make it like a professional does. Art involves in your work. You finish your task using Canva, Photohop, Corel Draw. The combination of color, layout, shape, fonts cause your message reach your audience in a different way.

You have a high sense of art. Many of you composed music and share your music lists in different platform. Some use Spotify, Cloud Music, even in Instagram. You dance and enjoy music the way you are. A girl from nowhere, she sings her anger to her friend who always asks her things. Her complaint become popular song.

Many of you love fashion. You dress yourself in the taste of your best composition of color and fabric. You do mix and match to present yourself differently.

Those I wrote above lead to the word 'creative'. You are a creative generation. Personally, you are a creative person.

Now, think about creative things you do. Whatever it is, it is you. You with your creative life.

Wednesday, July 22, 2020

Another Webinar for Free

This webinar will be dedicated for 100 teachers from junior and senior high school from all over Indonesia. 

The title's flyer is in English but the rest in Bahasa Indonesia.  I bet this brings you a question. Is the presentation half in English and half in Bahasa Indonesia?
I get confused too. If l present in Bahasa Indonesia, this seminar is for English teachers. If l present in English,  l am afraid my message fails. The unstable internet connection is one to blame. 

Belajar dari yang Mengajar

Guru mengajar dengan Google Meet
Pembelajaran moda daring memungkinkan guru lain, orang tua, atau pihak manapun yang ingin mengetahui bagaimana pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Sebagai contoh dengan menggunakan Google meet, guru lain dapat turut serta belajar di kelas tersebut. tentu saja dengan catatan mendapatkan alamat Google meet  dan mendapatkan izin untuk bergabung di kelas tersebut.

Bisanya masuk ke dalam kelas ketika pembelajaran  sedang berlangsung memberikan beberapa keuntungan. keuntungan yang pertama adalah terkait dengan belajar dari mengajar.
Mengamati guru lain yang sedang mengajar memberikan inspirasi  dan alternatif penyajian pembelajaran yang berbeda. Inspirasi bisa muncul ketika melihat guru lain sedang mengajar misalnya terkait dengan bagaimana penggunaan slide, penggunaan waktu pada saat tatap muka virtual, Bagaimana memanfaatkan kehadiran siswa bagaimana mengoptimalkan komunikasi dengan siswa dan bagaimana Memberikan latihan yang dapat membantu siswa belajar secara optimal.

Alternatif yang dapat diperoleh ketika mendapatkan pengalaman guru lain mengajar adalah diantaranya Bagaimana penyajian materi efektif dapat diberikan. Ketika suara kita hilang tetapi poin-poin yang diberikan masih dapat ditangkap oleh siswa. Alternatif yang ditawarkan misalnya guru memberikan penjelasan juga di kolom chat, sehingga ketika ada kalimat yang hilang karena lemahnya sinyal, tulisan pada kolom chat dapat membantu siswa untuk menangkap poin-poin penting yang sedang dijelaskan.

Alternatif lainnya adalah bahwa pertemuan secara virtual dapat menjadi Tempat bertemunya para guru dengan siswa hanya untuk membahas hal-hal yang sangat penting saja. Sehingga para siswa merasa tetap dibimbing walaupun bimbingan tersebut sangat minim, dalam arti waktu, tetapi tetap optimal dalam arti panduan pelaksanaan pembelajaran Setelah mereka harus mengerjakan latihan secara mandiri.

Pada saat seorang guru mengajar dengan menggunakan Google meet, dia tidak mengetahui Seperti apa rasanya posisi menjadi siswa. 
Dari sudut pandang siswa, ketika menggunakan HP, tidak selalu Asa ketika melihat layar laptop. Dengan demikian kita jadi mengetahui bahwa untuk penyajian yang menggunakan PowerPoint, atau screen yang lainnya, perlu diberi waktu yang cukup sehingga siswa dapat melihat dan memiliki waktu untuk menangkap apa yang disajikan pada layar.

Dari segi ketercapaian informasi, bisa saja dari guru tidak ada hambatan sinyal, tetapi dari aspek siswa sinyal terputus-putus, sehingga informasi yang diberikan oleh guru tidak lengkap. Dengan melihat hal ini, kita bisa memberikan pelayanan optimal yaitu dengan tetap meminta siswa untuk membaca, mengkaji, atau menganalisis materi yang disediakan pada buku titik tatap muka virtual dengan menggunakan Google meet misalnya hanya untuk sekadar mengkonfirmasi, atau memicu, atau memberikan dorongan mengenai bagaimana belajar harus dilakukan kan sebetulnya secara mandiri.

Tuesday, July 21, 2020

Kata Hati Sebaiknya Diikuti

Guru Bergerak Indonesia Maju 
Seleksi Pendamping guru penggerak saat ini ada pada tahap 2. Saya sudah mengirimkan delapan esay sebagai jawaban untuk Critical Incident.

Ada hal menarik pada saat mengunggah Critical Incident, esay tidak diapprove oleh sistem, warna indikator kuning. Saya menyalahkan lemahnya sinyal. Saya mengira sinyal sedang down, jadi esay tidak terkirim. Saya matikan wifi dan ganti dengan kuota hape, masih juga tidak terkirim.
Membingungkan sekaligus membuat gugup, Time is running out.

Saya cermati kenapa indikatornya tetap kuning. Ternyata kesalahan bukan pada wifi apalagi kuota. Kesalahan ada pada esay! Esaynya kurang dari 5.000 kata! Sistem menyediakan jumlah kata minimal dan maksimal yang bisa menjadi unggahan sah tanpa melihat konten. Sebuah teknis yang cerdik. Dengan cara ini, tulisan relatif panjangnya sama. Untuk orang yang senang menulis berpanjang-pangjang, tidak  masalah, tetapi untuk mereka yang bisa saja menulis panjang, tapi waktu tidak cukup dan banyaknya esay yang harus dibuat menyebabkan terbatas untuk berlebay-lebay.

Demi warna hijau, saya tulis ulang, agar sistem menerima batas minimal. Finally, I did it.Sehari kemudian, saya dilanda kegalauan. Lupa, saya sekali tidak memeriksa ulang apakah esay tersebut sudah benar-benar terkirim atau tidak. Pasrah saja. Waktu untuk pengiriman telah habis.

Kata hati saya, lihat portal, apapun yang terjadi, lihat saja.
Pertarungan dalam hari muncul. Di satu sisi, tidak siap jika ternyata esay tidak lengkap terkirim. Di sisi lain, bagaimana jika ada pengumuman lanjutan.

Hari ini, saya buka portal. Kalau tidak salah akan ada wawancara, paling lambat sampai Agustus. Saya membayangkan kebagian Agustus. Ternyata, salah. Sudah ada pengumuman kapan wawancara. beserta panduannya.

Panduan Wawancara

Calon Pendamping Pendidikan Guru Penggerak



Persiapan

1.     Siapkan laptop untuk proses wawancara, jika dibutuhkan Anda bisa menyiapkan headset.
2.     Jika ingin menggunakan telepon pintar, pastikan Anda telah mengunduh Google Meet i telepon Anda.
3.     Pastikan Anda berada di lokasi yang memiliki sinyal internet
4.     Pastikan Anda berada di lokasi yang tenang dan aman agar tidak mengganggu Anda dan pewawancara saat proses wawancara
5.     Pastikan Anda siap minimal 30 menit sebelum wawancara
6.     Masuk ke tautan yang sudah dikirimkan via surat elektronik atau ada di portal Anda
7.     Proses Wawancara akan berlangsung selama 40-90 menit.


Proses Wawancara

1.     Dilarang mematikan kamera selama proses wawancara;
2.     Kandidat diharapkan berlatih untuk menggunakan Aplikasi Google Meet untuk wawancara. Silakan mempelajari penggunaan Google Meet pada tautan berikut. Pelajari Google Meet
3.     Seluruh proses wawancara akan direkam oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI;
4.     Kandidat yang ketahuan melakukan kecurangan otomatis digugurkan dari proses seleksi.


#SELAMAT MENGIKUTI WAWANCARA SEMOGA LANCAR DAN SUKSES#
Dibawah ini adalah jadwal yang sudah kami sediakan untuk anda melakukan proses wawancara dengan petugas penilai kami, pastikan anda menghafal tanggal, jam dan tautan Google Meet yang sudah disediakan di bawah ini:
Tanggal
:
23 Juli 2020
Jam Mulai
:
11:00:00 WIB
Jam Selesai
:
12:00:00 WIB

Catatan:
+ Anda bersiap 30 menit sebelum jam mulai
+ Klik tautan Google Meet untuk memulai proses wawancara
 

Well, good luck to me.
Jam 10.30 harus sudah siap.

23/7/2020

Dan
Wawancara pun sudah berlangsung.  Pertanyaan seputar critical incident yang dikirim. 
Wawancara berlangsung lama 10.30 sampai 12.30.