Monday, June 3, 2019

Resensi 3/6/2019

https://lakonhidup.com/2016/03/13/cinta-berdarah-di-balik-foto/

1: Cinta Berdarah  di balik foto
Oleh: Putu Oka Sukanta
Peresensi: Badriah
(1) Kutipan kata atau kalimat yang menarik dalam cerpen tsb;
MADE akan benar-benar aman jika mau jadi istri Bli.”

orang yang mabuk di Bali, kesurupan setan jagal, membantai ribuan orang tak bersalah—teman maupun sanaksaudara—di akhir tahun 1965, keselamatan Ni Made Sari terancam.

(2) Paragraf kunci dalam cerita;

Apakah I Putu Putra mengikhlaskan Ni Made Sari kawin dengan seorang polisi. Setelah mendapat jawaban bahwa ia direstui Ni Made Sari menangis semalam suntuk. Ia tidak percaya jawaban tersebut. Ia menduga itu jawaban dari keluarga I Putu Putra saja.

(3) Yang hendak disampaikan pencerita (menurut saya sebagai peresensi)
Kisah cinta segitiga pada tahun 1965.

(4) Pesan moral
Setelah seorang perempuan menjadi istri, sangat bijaksana jika suami tidak menyudutkannya dengan alasan agar patuh pada suami.

(5) Kritik untuk cerpen:
Budaya Bali sangat kental pada seluruh alur cerita sehingga memerlukan berpikir banyak untuk dapat memahami alur cerita.

Inti Cerita: Made, seorang penari,  terpaksa menikah dengan Danu yang seorang polisi yang dipandang bisa menyelamatkannya dari keganasan orang merah. Made telah memiliki ikatan kasih dengan Putra ketika kemudian Putra "diamankan' dan tak pernah kembali.
Pernikahan Made dan Danu berjalan lancar. Sayang Danu pencemburu dan menuduh tetangganya mengirim leak pada Made sampai Made sakit keras. Pada saat Made meninggal, Danu menemukan foto Made yang dijahitkan dengan foto Putra dengan tulisan 'Djoempa di Kahyangan'.

2: Gembok
https://lakonhidup.com/2015/02/01/gembok/

Oleh: Desi Puspitasari
Peresensi: Badriah
(1) Kutipan kata atau kalimat yang menarik dalam cerpen tsb;
Wiechert mendengarnya seperti; perempuan itu kakinya terkilir atau apalah, ia tidak boleh banyak bergerak, aku hanya sedang membantu membayar belanjaan.

(2) Paragraf kunci dalam cerita;
Gembok tambahan adalah ide bagus meski hanya sedikit barang berharga. Wiechert hanya tidak ingin saat ia pergi bagian dalam rumahnya diobrak-abrik maling. 

(3) Yang hendak disampaikan pencerita (menurut saya sebagai peresensi)
Mengisahkan penulis yang baru pindah kosan dan sedang buntu menulis..

(4) Pesan moral
Kejadian, obrolan, pertemuan, bisa menjadi ide untuk menulis.

(5) Kritik untuk cerpen:
Setting di Jerman mengurangi kenikmatan membaca karena tidak semua yang diceritakan memiliki konteks dalam kepala.

No comments:

Post a Comment