Saturday, October 3, 2020

Tugas 1 SPMI Mande 1 Cianjur

Kamis tanggal 01 Oktober, dimana-mana diramaikan dengan acara hari Kesaktian Pancasila, yang efeknya adalah meminta semua para PNS memakai baju Korpri. Apa kaitan hari Pancasila dengan baju Korpri saya sendiri tidak tahu titik tetapi saya memang memakai baju Korpri pada hari itu, karena saya mendapat tugas untuk berkunjung ke SMAN 1 Mande untuk mendapatkan informasi tentang keterlaksanaan belajar dari rumah yang dilakukan oleh sekolah tersebut.

Saya Berangkat dari SMA 1 bersama Bapak AS. Yang Saya Sadari kemudian bahwa bapak itu ternyata adalah bapak yang sering diceritakan oleh Ibu Neneng winarni.

Perjalanan menuju SMAN 1 Mande melalui jalan tungturunan melewati sawah dan melewati SMAN 1 Karangtengah. Tiba di sekolah diterima oleh bapak kepala sekolah baru Bapak Deden dan langsung dipertemukan dengan beberapa orang guru. Saya meminta pukul 8 sudah dimulai dan alhamdulillah mulai pukul 9 acara dapat dimulai titik Saya mau wawancara para guru mengenai keterlaksanaan bdr, tetapi pada saat yang sama saya juga melakukan zoom PGP. Zoom yang betul-betul tidak bisa dihindari, jadi bisa dibayangkan Saya mau wawancara mendengar jawaban yang diberikan oleh para guru tetapi pada saat yang sama Telinga saya juga mendengarkan Zoom PGP. Sebuah aktivitas yang sama sekali tidak bagus untuk dicontoh. Karena kedua-duanya akhirnya tidak dapat dilaksanakan dengan baik titik di PGP adalah hari terakhir dimana setiap orang harus presentasi. Saya mengambil kesempatan untuk presentasi Ketika Semua orang berkata Siapa yang mau presentasi mereka menuliskan nomor kedua ketiga ke sebelah dan seterusnya, tetapi tidak ada yang meminta menjadi peserta presentasi nomor satu. Akhirnya saya meminta nomor peserta presentasi nomor satu Dengan alasan kalau sudah presentasi, saya bisa fokus ke pekerjaan yang sedang dihadapi.

Saya presentasi dengan sangat terburu-buru, dengan pikiran tidak lulus pun tidak apa-apa titik dengan harapan kalau tidak lulus ayah saya tahu prosesnya dan mendapatkan pengalaman dari proses tersebut. Karena kalau lulus pun akan menjadi beban baru titik jadi saya berlaku dan bersikap seperti apa adanya saja tidak memaksakan untuk menjadi yang terbaik dan lain-lain. Saya tidak tahu apa yang ditanyakan oleh teman-teman yang dikirim lewat chat kamu saya juga tidak menjawab apapun yang ada di chat saya kembali fokus ke pekerjaan yang sedang dihadapi.

Wawancara selesai sekitar pukul 11 dengan sedikit acara seremonial di akhir dimana kepala sekolah dan kami sebagai orang yang mengambil data memberikan penjelasan dan lain-lain.

Saya membayangkan seorang teman saya yaitu ibu ganjen yang selalu mengatakan bahwa setiap kali setelah melakukan pendampingan ke sekolah diikuti dengan harus diadakan pelatihan. Hal itu saya alami kemudian pikiran saya merasa sangat janggal mengingat setelah ada pendampingan ke sekolah selanjutnya meminta ada pelatihan. Seolah-olah Saya ingin mengambil manfaat dari kondisi sekolah yang yang membutuhkan pendampingan untuk para guru yang datang secara de paksakan. Semoga tidak demikian yang dia rasakan oleh para guru. tetapi mereka betul-betul membutuhkan pelatihan mengenai penilaian portofolio bukan atas dasar Penjelasan bahwa mereka tidak melakukan itu dan tidak melaksanakannya karena ketidaktahuan, kemudian meminta diadakan pelatihan, tetapi karena memang benar-benar mereka ingin melaksanakan penilaian secara sesungguhnya.
 selain mengambil informasi mengenai keterlaksanaan bdr juga dimintai informasi mengenai persiapan pelaksanaan tatap muka titik sehingga dibutuhkan foto-foto yang menunjukkan bahwa kegiatan tatap muka siap dilaksanakan titik saya meminta bantuan guru untuk mengambil foto dalam berbagai posisi dan kondisi.
 foto yang menggambarkan bagaimana siswa mengambil dan menyerahkan tugas Nanti pada saat kegiatan A K B. Masker dan facial yang digunakan oleh para siswa diberikan dari  sekolah.
 pada saat guru masuk ke lingkungan sekolah langsung disambut oleh satpam dengan di Cek suhu tubuh diikuti dengan pemberian hand sanitizer.
Setiap depan kelas atau di tempat-tempat ruang lainnya disediakan tempat mencuci tangan, untuk kesiapan melaksanakan A K B, di mana setiap orang yang akan masuk ke dalam ruangan tersebut atau masuk di sekitar lingkungan sekolah dapat melakukan proses cuci tangan dengan mudah.

Simulasi pelaksanaan pembelajaran Dimas Aa AB di mana jarak antar siswa paling tidak sekitar 1,5 m. Dan para siswa belajar di kelas dengan menggunakan masker juga pelindung wajah titik para gurunya juga tidak mendekat murid paling tidak dia berjarak 1,5 m dari muridnya.


Sekolah mendapatkan bantuan iPad sebanyak 200 unit tersebut bisa dipakai oleh guru atau siswa. Dengan catatan dipakai selama mereka berada di lingkungan sekolah saja.

Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan WhatsApp, untuk materi ajar disajikan dengan video com acaranya para guru merekam materi ajar kemudian dikirim ke siswa lewat video.
1 pengabsenan siswa dilakukan dengan dua cara bisa dengan menggunakan WhatsApp sekaligus seperti itu dimana siswa menuliskan kehadirannya di WhatsApp atau menggunakan Google form.
 penilaian pembelajaran juga dilakukan melalui WhatsApp, guru memberikan soal di WhatsApp, kemudian siswa mengerjakannya. untuk mengerjakannya siswa bisa mengirimkan lewat voice note bisa juga langsung ditulis di WhatsApp atau ditulis di buku dan dikirimkan gambarnya.
 pulang dari SMA 1 Mande saya menumpang ke Pak adek titik karena Pak di rumahnya di sekitar gunting LDII, maka saya berhenti di situ dan menunggu dijemput.

No comments:

Post a Comment